8

169 133 218
                                    

Cung siapa yang besok ada acara bakar bakaran bareng bestie?

Jangan bakar rumah ya awas🤬

Buat kalian yang menjalankan puasa hari ini semangat ya!!

Eid Al-Adha mubarak


Happy reading pren😻

✨✨✨✨✨

Dengan penerangan yang minim cahaya,aku menyipitkan mata untuk melihat siapa pria yang membantu ku tadi.Apakah kak Malvin?

"Apakah saya terlambat?"

"Pak Putra?"

Hening,tidak ada yang mulai membuka percakapan.Hanya terdengar rintikan air hujan yang baru saja membasahi jalanan malam yang terlihat lumayan ramai.

Melihat kendaraan yang menepi untuk meneduh dan orang orang yang berlarian menghindari air hujan.

Ada banyak pertanyaan di kepala ku yang membuatku melamun seperti orang linglung.

Menyenderkan kepala seraya memejamkan mata,menahan rasa pusing dan nyeri di pipi kanan,mungkin akan terlihat sedikit lebam.

Emang banci tuh orang maen tonjok segala.Untung gak nangis,padahal dalam hati udah sesenggukan ini.

Terlihat kuat di luar namun rapuh di dalam,mirip siapa tuh?

"Are you okay?"

Aku sedang berada di mobil Pak Putra,tujuan ku sekarang bukan lah untuk pulang ke rumah,melainkan ke rumah Salma.Aku takut pulang dengan keadaan seperti ini,takut membuat ibu khawatir akibat kejadian ini ditambah nanti ibu akan super protektiv kepadaku.Sebenernya sih takut dimarahi.Padahal aku tidak salah,kan?

"I'm okay."

Pak Putra yang sedang menyetir menoleh ke arah ku.

"Okay,tapi mata kamu berkaca kaca gitu."

Kata keramat yang pasti membuat semua orang akan menangis saat mendengarnya.Lagian ditanya begitu ya jadinya aku pengen nangis.Udah susah susah buat nahan.

"Jangan cengeng,kamu tambah jelek,"pak putra sambil memberikan tisu.

Aku melirik sinis pak putra sebentar lalu mengambil tisu itu dengan kasar.Baru saja air mataku yang mahal ini mau menetes,aku sedot lagi ke dalam,gak jadi nangis.

Nangis nya di pending kalau udah nyampe rumah Salma.

"Orang mah lagi sedih bukan nya di hibur,malah di bilang jelek."

"Saya bukan pelawak yang bisa ngehibur orang."sahut Pak putra dengan wajah datar.

Kacau sudah moodku hari ini.Rasanya pengen nangis sambil mukulin orang,saking keselnya.

"Siapa juga yang nyuruh bapak putra yang terhormat jadi pelawak?" balasku tidak mau kalah.

"Kenapa bisa Pak putra yang datang?padahal saya minta tolong sama Kak Malvin."

Aku memperhatikan Pak Putra yang sedang diam menyetir.Kalau di lihat lihat dari jarak sedekat ini ternyata ganteng nya makin nambah dua kali lipat.Hidung mancung,bulu mata lentik,alis tebal,dan rahang yang tegas.

"Tapi kalau udah ngomong,ngeselin parah."Batinku.

Pak putra tampak menaikan sebelah alisnya." Syukur syukur saya datang nolongin kamu." Kata Pak Putra,"hp si Jamal ketinggalan di saya,jadi saya yang simpen belum diambil sama orangnya."

My Partner is my enemy [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang