"Gue ngga papa kok, cuma tulang bahu gue sedikit geser jadi harus pakai gips" ucap Jeno dan sesekali meringis.

"Pasti sakit ya kak?" tanya haechan  memandang Jeno dengan muka melasnya.

"Sakit sih tapi its okey lah" jawab Jeno acuh.

"Sekarang lo ke resepsionis bayar biaya perawatan gue, terus lo minta gue buat pulang sekarang juga" ucap Jeno lalu memberikan beberapa lembar uang.

"Emangnya kakak udah boleh pulang? kan masih sakit" tanya haechan dengan muka bingung.

"Pasti boleh, udah sana" haechan mengangguk lalu pergi menuju resepsionis.

"Permisi sus, saya mau ngurus administrasi pasien atas nama Jeno" ucap haechan sopan.

"Oh iya kak sebentar ya" suster itu kemudian memeriksa beberapa kertas untuk diberikan kepada haechan.

"Oh iya sus, kakak saya sudah boleh pulang?" tanya haechan lagi.

"Dokter menyampaikan jika infus ditangan mas Jeno sudah habis sudah diperbolehkan pulang" ucap suster itu sambil tersenyum.

"Ohh begitu, yasudah saya permisi dulu sus, terimakasih ya" suster itu hanya mengangguk dan tersenyum.

Haechan kembali kedalam ruangan Jeno dan mendapati Jeno masih terduduk.

"Udah boleh pulang?" tanya Jeno.

"Nanti kalo infus kak Jeno udah abis, kalau boleh tau kenapa sih kak Jeno bisa sampai jatuh dari motor?" tanya haechan yang duduk di kursi samping brankar.

"Ada salah satu anak kampus yang ngga suka sama gue, dia nantang balapan dan gue ladenin, trus gue jatuh".

" sebenernya waktu dia mepet motor gue, gue masih bisa ngehindar, tapi karena gue kesel juga jadi sekalian gue tabrakin motor dia dan gue sama dia sama-sama luka" jelas Jeno lagi.

"Kakak nih cari penyakit amat sih" ucap haechan lalu membuka ponselnya.

"Gue nglakuin ini semua buat lo" ucap Jeno yang membuat haechan mendongak.

"Buat aku?" tanya haechan bingung.

"Dengan gue kecelakaan kaya gini, gue bakalan minta papa dan bubu supaya gue kemana mana harus sama lo, dengan begitu lo jarang masuk kerja dan atasan lo pecat lo, dan bubu ngga akan nolak karena bubu ngga tau kalo lo udah punya pekerjaan. " jawab Jeno enteng.

"Kak, kamu kenapa nglakuin ini semua sama aku?" ucap haechan yang kini matanya sudah berkaca kaca.

"Kemarin malam gue udah minta baik-baik supaya lo berhenti kerja, tapi lo nolak dan sekarang gue harus nglakuin dengan cara gue sendiri kan?" tanya Jeno menatap haechan tajam.

"Aku ngga tau kalau kak Jeno bisa sejahat ini sama aku, apa yang udah kakak lakuin gak akan  buat aku mikir cepet buat keputusan ini kak, aku malah semakin merasa tertekan" ucap haechan lalu mengusap air matanya.

"Aku ngga bisa anter kakak pulang, aku permisi dulu" haechan pergi dari ruangan itu meninggalkan Jeno yang berteriak memanggil namanya.

Kini haechan semakin merasa bingung karena apa yang Jeno perbuat hari ini, haechan tak habis fikir Jeno bisa melakukan hal ini, haechan juga sempet berfikir apakah kak mark belum berbicara pada adiknya itu hingga Jeno berbuat seperti ini.

Sedangkan Jeno sedang melamun karena melihat haechan menangis di depannya membuatnya sedikit merasa bersalah, namun Jeno tak bisa berfikir lagi bagaimana cara agar haechan tetap bersama keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedangkan Jeno sedang melamun karena melihat haechan menangis di depannya membuatnya sedikit merasa bersalah, namun Jeno tak bisa berfikir lagi bagaimana cara agar haechan tetap bersama keluarganya.

Karena Haechan pergi dan tidak kembali ke ruang rawat Jeno, Jeno memutuskan untuk pulang kerumah sendiri menggunakan taksi, jaehyun dan taeyong yang melihat tangan Jeno yang menggunakan penyangga tangan cukup terkejut apalagi Jeno  terlihat biasa ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena Haechan pergi dan tidak kembali ke ruang rawat Jeno, Jeno memutuskan untuk pulang kerumah sendiri menggunakan taksi, jaehyun dan taeyong yang melihat tangan Jeno yang menggunakan penyangga tangan cukup terkejut apalagi Jeno  terlihat biasa saja.

"Astaga jen kamu kenapa sayang" taeyong mengajak Jeno duduk di soffa ruang tamu.

"Jeno ngga papa kok bu, tadi jatuh dari motor dan udah dibawa kerumah sakit" jawab Jeno yang sudah duduk di soffa.

"Motor Jeno rusak pa, sekarang ada di bengkel dekat rumah sakit" jaehyun mengangguk dan menelfon asistennya untuk mengurus biaya perbaikannya motor Jeno.

"Bu, bisa ngga bubu beliin haechan mobil?" tanya Jeno sambil tersenyum.

"Loh memangnya adek ada cerita pengen mobil kekamu?" tanya taeyong sedikit merasa bingung.

"Ya engga bu, bubu kan tau sendiri sekarang tangan Jeno kaya gini dan ngga mungkin bisa bawa motor buat kekampus, Jeno juga ngga mau kalo ambil cuti karena Jeno udah semester 4 bu, nanti kalau haechan punya mobil kan bisa kemana mana sama aku, emang bubu ngga kasian haechan naik taksi online terus?" ucapan Jeno terdengar oleh jaehyun dan jaehyun tersenyum.

"Ini akal-akalan kamu aja kan?" tanya jaehyun menatap Jeno.

"Akal-akalan apa sih pa, kan yang Jeno omongin bener, lagian kalo misalnya Jeno atau haechan pergi kemana mana harus pake taksi kan boros, mending sekalian papa beliin mobil, yang kecil aja pa yang isi 2 bangku, Jeno juga udah tanya sama haechan ternyata jam kuliah kita banyak yang sama"

"Jadi papa mau kan beliin haechan mobil?" tanya Jeno sambil menaikan kedua alisnya.

"Yasudah besok papa carikan mobil yang cocok untuk adek" jawab jaehyun yang membuat Jeno tersenyum merasa menang.

"Yaudah sana kekamar, istirahat" ucap taeyong lalu Jeno mengangguk mengerti.

Sedangkan disisi lain haechan sedang duduk di sebuah taman dan haechan masih terisak disana, haechan masih tidak habis fikir akan kelakuan Jeno, haechan jugaa mematikan ponselnya karena tidak ingin diganggu.

Tanpa tau mark yang menelfon ponselnya beberapa karena khawatir setelah mendengar percakapan papa bubu dan juga Jeno di ruang tamu tadi, sebenarnya mark ingin turun kebawah mengambil minum tapi mendengar percakapan papa bubu dan Jeno membuat mark ingin tau apa yang sedang mereka bicarakan.

TBC 💚

Vote & comment juseyoo 🥰

karena aku liat liat kalian pada suka baca tapi ngga tinggalin feedback buat aku, padahal itu alasan yang buat aku semangat nulis walaupun lagi sibuk ☹️

_Must Choose_  ^•^ [END] ^•^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang