Our Promise - Part VII [END]

330 34 3
                                    

☆☆☆

Hold on for a moment

Intertwine our pinkies

And promise me now

☆☆☆

Suguru mulai menghapus air mata sang omega yang berlinang membasahi wajahnya, kemudian ia pun memberikan kecupan-kecupan di seluruh wajah sang omega. Mulai dari dahi, pelipis, kelopak mata, pipi, hidung, dagu, dan terakhir di bibir; dengan harapan sang omega akan berhenti menangisi apa yang telah ia utarakan sebelumnya.

Kemudian Suguru kembali membuat sang omega berada di atas tubuhnya dan ia juga mulai mendudukkan diri untuk melihat dengan jelas wajah sang kekasih. Suguru memeluk sang omega erat dan menciumi ceruk leher omeganya. Suguru ingin menebarkan rasa tenang dan aman untuk sang omega. Suguru pun membisikkan kata-kata penenang serta ucapan terima kasih berkali-kali kepadanya. Terima kasih lantaran telah mendengarkan ceritanya. Terima kasih lantaran telah mengerti dirinya. Terima kasih lantaran telah selalu ada di sisinya. Terima kasih lantaran telah membuka hati dan pikirannya. Terima kasih lantaran telah membantunya keluar dari jurang kekhawatiran yang tak mendasar, serta terima kasih untuk mau berusaha berjalan beriringan dengannya dan saling berjanji untuk memikirkan masa depan bersama-sama.

Bukannya berhenti, sang omega justru semakin tersedu-sedu. Lantas Suguru jadi memperlakukannya seperti anak kecil. Membujuknya dengan kata-kata bak mantra penuh cinta. Lantas sang omega pun tiba-tiba saja mengarahkan kelingkingnya ke hadapan Suguru dan membuatnya sedikit mengernyit kebingungan. Tangan sang omega yang lain akhirnya menarik kelingking Suguru dan mulai menautkannya, persis di depan wajah keduanya.

Suguru tak bisa menahan senyumnya, bahkan matanya sudah menyipit seperti bulan sabit. Suguru kemudian menggoyang-goyangkan tautan kelingking mereka dan hal itu membuat sang omega tertawa setelahnya.

"Janji, ya, untuk gak overthinking sendirian lagi ...," ucap sang omega.

Suguru mengangguk dengan pasti seraya menjawab, "Janji, asalkan kamu juga selalu ada di sisi aku."

Sang omega melepaskan tautan kelingking mereka dan memeluk Suguru setelahnya. Ia menempatkan kepalanya di pundak Suguru seraya berujar, "Aku gak akan ke mana-mana, Alpha."

Sang omega yang asyik memeluk Suguru tidak menyadari bahwa posisi duduk sang alpha telah berubah dan menempatkan kakinya ke lantai. Lantas tanpa aba-aba Suguru berdiri sambil menahan tubuh sang omega yang semula duduk di pangkuannya. sang omega terlonjak kaget. Namun, Suguru hanya tertawa menanggapinya.

Kini Suguru melangkahkan kakinya menuju ke toilet dan menurunkan sang omega sesampainya mereka di hadapan wastafel. Mereka harus menggosok gigi sebelum tidur, pikir Suguru. Mengingat kemarin malam keduanya tak melakukan aktivitas tersebut lantaran dalam kondisi agak mabuk.

Kemudian mereka bersenda gurau sambil melihat pantulan diri masing-masing di depan kaca. Setelahnya, Suguru kembali mengangkat tubuh sang omega untuk dibawa ke dalam kamar. Sang omega sedikit berteriak heboh lantaran posisi tubuhnya sekarang layaknya karung beras yang diangkut oleh para pekerja di pasar.

Setelah melangkah ke kamar, langsung saja Suguru memosisikan sang omega di atas kasur dan mengulang kembali kegiatan yang ia lakukan seperti kemarin malam, yaitu mengganti pakaian sang omega dengan piama serta menyelimutinya. Tak lupa kecupan selamat tidur pun Suguru berikan padanya. Lantas keduanya pun berakhir berpelukan di bawah selimut yang sama.

Dalam posisi yang saling berpelukan, sang omega tiba-tiba saja berucap sesuatu. "Bisa gak sih kita satu unit apartemen aja?"

"Hmmm? Tiba-tiba banget bilang gini. Kenapa?"

"Habisnya kamu juga lebih sering ada di sini ketimbang di unitmu sendiri."

Suguru yang dasarnya memang murah senyum, lagi-lagi tersenyum seraya berkata, "Ya, tapi itu juga kan karena kamu yang sering minta aku di sini aja. Gimana, sih?"

"Ya udah, makanya di sini aja. Bawa barang-barang kamu ke sini, semuanya," ujar sang omega sambil memainkan telunjuknya di tulang selangka Suguru.

Suguru menangkup wajah sang omega. Menatap matanya dalam dan kemudian berujar, "Bahaya, ah. Nanti kamu gak punya tempat berlindung kalau heat. Aku juga gak mau ambil risiko. Aku belum ketemu orang tua kamu, ingat?"

"Hmmm."

"Step by step, ya, Sayang. Aku mau courting kamu di hadapan orang tuamu dengan layak. Meskipun kita udah saling janji bakalan terus sama-sama, tapi aku tetap ingin melakukan yang terbaik untuk kamu. Tunggu, ya," ucap Suguru dengan penuh kelembutan.

Lantas hati siapa yang tidak meleleh jika diperlakukan sangat istimewa oleh kekasih hatinya. Sungguh, lagi-lagi sang omega merasa bersyukur karena dapat memiliki Getou Suguru hanya untuk dirinya seorang. Sang omega kemudian mengucapkan I love you, sangat pelan sekali. Namun, sang alpha tetap dapat mendengarnya dengan jelas.

Akhirnya, ucapan tersebut pun Suguru balas dan tentu saja hal itu menjadi pengantar bagi sang omega untuk tidur dengan pulas.

Kini hati dan pikiran Suguru menjadi lebih tenang sebab ia telah mengutarakan segala yang ia rasakan. Lagi-lagi ia menggarisbawahi bahwa masa depan bukanlah dirinya sendiri saja yang menikmati sehingga pujaan hatinya pun berhak turut andil dalam segala keputusan yang ingin mereka jalani. Suguru jadi merasa sangat bersyukur karena Tuhan telah mempertemukannya dengan orang yang tepat sehingga di kehidupan singkat ini ia dapat merasakan cinta yang begitu hebat, bahkan terlampau dahsyat.


Fin.



Our Promise selesai sampai di sini. Gimana perasaan kalian setelah baca ceritanya?

🎉 Kamu telah selesai membaca Our Promise | Geto Suguru x Fem!Reader (Jujutsu Kaisen) 🎉
Our Promise | Geto Suguru x Fem!Reader (Jujutsu Kaisen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang