Our Promise - Part V

178 23 0
                                    

☆☆☆

I want you to be your night, baby

You could be your night

I'll be honest with you tonight

☆☆☆

Tepat di pukul sembilan malam, Suguru mengantarkan sang omega pulang ke unit apartemennya dan juga membantunya untuk menata barang belanjaan sang omega ke dalam kulkas serta laci di dapur. Mereka bekerja dalam diam karena ingin segalanya cepat selesai.

Setelah semuanya selesai, Suguru pun mencuci tangannya di wastafel dan sang omega pun turut melakukan hal yang sama. Kembali Suguru tersenyum melihat ulahnya. Bagi Suguru, sang omega adalah omega terlucu dan tergemas sedunia. Tak heran bila semakin hari ia semakin mencintainya. Namun, tetap saja pikirannya tak bisa teralihkan dari bayangan akan kesiapannya bertanggung jawab secara penuh atas hidup dan kebahagiaan omega di sampingnya ini.

Sebenarnya Suguru sadar bahwa dalam hidup ini tak mungkin segala sesuatunya akan berjalan lempeng seperti penggaris, pasti ada lika-liku layaknya rel kereta api yang bahkan bisa berpindah jalur. Sangat memungkinkan untuk berubah-ubah, dinamis, bukan statis.

Menurutnya, mencintai seseorang pun merupakan anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan tentu saja. Tetapi, itu berlaku apabila yang dicintai juga membalas cinta tersebut. Namun, mencintai juga bisa menjadi beban apalagi bila kondisi sosial dan ekonomi terasa tidak memungkinkan.

Suguru bingung sebenarnya. Tetapi, kebingungan Suguru ini dapat dikatakan sebagai perbuatan overthinking dan membuatnya merasa takut, merasa kecil, serta merasa tak ada apa-apanya. Terlebih Suguru adalah seorang yatim piatu sejak dua tahun lalu. Hingga akhirnya pikiran-pikiran negatif perlahan menggerogoti ketenangan di dalam kepalanya.

Suguru ingin sekali melakukan yang terbaik untuk sang omega. Suguru ingin sekali bisa terus membahagiakan sang omega. Suguru ingin sekali bisa terus menjadi tempat sang omega bergantung. Suguru ingin sekali selalu menghabiskan waktu bersama sang omega. Suguru juga ingin sekali orang tua sang omega merasa bangga—ah, tidak perlu bangga, paling tidak merasa tenang bila harus melepaskan anak sulung mereka kepada alpha seperti dirinya. Hanya itu, itu saja keinginannya.

Lantas di malam ini apakah Suguru bisa mengutarakan itu semua? Apakah Suguru sudah benar-benar siap untuk jujur kepada omeganya? Suguru ingin sekali jujur, tetapi apakah sang omega bersedia mendengar kegusaran hatinya? Karena semakin lama Suguru pendam, rasanya tidak enak juga. Suguru bukannya tidak tahu bila sesekali sang omega mencuri pandang ke arahnya untuk memastikan bahwa dirinya sungguh baik-baik saja. Suguru peka, sangat peka ... dan rasanya ia tak bisa untuk menahan diri lagi lebih lama. []

Our Promise | Geto Suguru x Fem!Reader (Jujutsu Kaisen)Where stories live. Discover now