Our Promise - Part III

284 34 0
                                    

☆☆☆

I just want to blow your mind

You're only drifting further away like this

I say that it's all fine

The truth is that's a lie

☆☆☆

Setelah selesai sarapan bersama, Suguru pun mencuci segala peralatan makan yang mereka gunakan, sedangkan sang omega kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda yaitu menjemur pakaian.

Mereka akhirnya selesai mengerjakan segalanya dalam waktu yang bersamaan dan keduanya kini mendudukkan diri di ruang tengah untuk beristirahat.

Televisi sang omega nyalakan dan ia pun mengajak Suguru untuk menonton sebuah film animasi di Netflix yang berjudul "Josee, the Tiger and the Fish". Sebuah film animasi bergenre slice of life dan romance, merupakan adaptasi dari buku yang mengisahkan tentang seorang mahasiswa laki-laki pekerja paruh waktu di toko peralatan menyelam dan ingin berkuliah ke Mexico lantaran ingin melihat secara langsung kawanan ikan Clarion Angel. Namun, secara dramatis ia bertemu dengan seorang perempuan di malam hari saat perempuan itu mengalami lepas kendali pada kursi rodanya ketika menuruni bukit yang curam.

Film animasi berdurasi seratus enam belas menit ini berhasil menghipnotis sang omega untuk hanyut dalam kisah yang disuguhkan. Menurut sang omega, sosok Kumiko di sini sangat menggemaskan karena tidak memahami apa yang ia rasakan, bahkan terlampau gengsi untuk mengakui segala pengalaman pertamanya. Sedangkan Tsuneo adalah sosok yang baik, tidak merasa keberatan untuk menemani atau bahkan meremehkan segala ketidaktahuan Kumiko. Meskipun pada awalnya Tsuneo sebal dengan tingkah Kumiko, tetapi akhirnya ia sadar bahwa Kumiko hanya kesulitan berkomunikasi dengan orang lain sebab perempuan itu pun tak pernah mengenal dunia luar.

Lantas Suguru menyetujui pendapat omeganya, walau pada kenyataannya, setelah menonton film ini kepala Suguru jadi terasa penuh kembali.

Dari film ini Suguru menyimpulkan bahwa segala impian bisa tercapai bila direncanakan dan diusahakan. Namun, dalam perencanaannya pun tidaklah semulus itu. Akan ada faktor-faktor lain yang bisa saja menjadi hambatan, seperti halnya yang dialami Kumiko dan Tsuneo di film tersebut. Titik balik terjadi ketika nenek Kumiko meninggal dunia, membuat Tsuneo sedikit kebingungan dan mungkin merasa tidak bisa meninggalkan Kumiko sendirian. Padahal Tsuneo bukanlah siapa-siapa, hanya seorang pria yang kebetulan dibayar oleh nenek Kumiko untuk menemani Kumiko dan menuruti segala permintaan perempuan itu, sebut saja sebagai penjaga. Namun, kesalahpahaman pun datang menghampiri dan membuat keduanya dihadapkan pada suatu kecelakaan serta berakhirnya impian yang tak bisa diwujudkan menjadi kenyataan. Akan tetapi, kisah keduanya tetap berakhir manis dengan saling mengakui perasaan masing-masing bahkan mungkin mereka telah memiliki opsi untuk mewujudkan impian lainnya bersama-sama.

Sebuah kisah yang indah menurut Suguru. Namun, Suguru sendiri tidak yakin akan bisa bersikap seperti Tsuneo. Suguru tidak bisa bertindak serampangan dan terlalu menganggap segalanya mudah untuk dilakukan. Suguru tetap harus memikirkan masa depan dengan matang dan secara perlahan, pikirnya.

Suguru yang sedari tadi memosisikan kepalanya di pangkuan sang omega, lantas terlonjak kaget ketika sang omega tiba-tiba saja berdiri. "Astaga!" teriaknya yang hampir tersungkur dan refleks memegang sudut meja agar tak jatuh ke lantai.

"Ah ... maaf maaf," ucap sang omega panik dan ia pun langsung berjongkok di hadapan sang alpha. "Kamu, sih ... dari tadi melamun terus. Aku udah manggil berapa kali, deh. Tapi kamu malah diam aja," lanjutnya sambil mengerucutkan bibirnya.

Suguru mulai mendudukkan dirinya seraya memegang pipi sang omega dengan kedua tangannya. Suguru tersenyum melihat omeganya yang mengerucutkan bibirnya tersebut. Suguru tahu bahwa sang omega kesal padanya, karena ia tidak suka merasa diabaikan apalagi saat sedang berbicara. Lantas Suguru pun berkata, "Maaf, aku gak dengar. Soalnya aku masih kepikiran sama film tadi."

"Huh, bukan mikirin hal lain, 'kan?"

Suguru menggelengkan kepala seraya mengusap kepala sang omega dengan penuh sayang. "Bukan. Emang aku mikirin apa coba? Everything is alright, apalagi ada kamu di sisi aku. Aku gak perlu khawatir akan apa pun, 'kan?"

Lantas sang omega memeluk Suguru dan yang lebih tua pun balas memeluknya. Namun, dalam hati Suguru berucap maaf. Maaf sekali, karena rasanya ia belum bisa untuk mengatakan apa pun pada omega kesayangannya ini. Benar-benar belum bisa, belum sanggup. Tidak bisa bila harus jujur sekarang. Jadi, biarkan untuk sementara waktu tetap berjalan seperti ini, seakan semuanya baik-baik saja walaupun itu hanyalah kebohongan semata. []

Our Promise | Geto Suguru x Fem!Reader (Jujutsu Kaisen)Where stories live. Discover now