Bab 17

36 0 0
                                    

"Bye ma, hati hati kalau sudah sampai kabarin ya"shanna yang mengantar orangtuanya ke bandara

"Kamu beneran gak mau ikut, sayang?"tanya mama shanna

"Gak deh mah, aku sibuk banget. Toh, biar jadi honeymoon kedua mamah papah aja hahahha" candaan Shanna membuat kedua orang tuanya tertawa.

"Oiya, bibi juga kebetulan pulang kampung, jadi kamu jaga diri baik baik ya dirumah. kalau ada apa apa kabarin mamah papah"

"siap"

Setelah beberapa menit, kedua orang tua Shanna bergegas pergi karena pesawat yang akan ditumpanginya segera berangkat.

Setelah Shanna mengantarkan orang tuanya ke bandara, ia langsung pulang menuju rumahnya.

Karena jarak yang tak terlalu jauh, tak lama Shanna sudah sampai diperkarangan rumahnya.

Sunyi, itu adalah suasana rumah Shanna sekarang. Ketika ia ingin menaiki tangga menuju kamarnya, dia tak sengaja melihat ada bayangan dijendela ruang tengahnya. Shanna hiraukan dan melanjutkan menaiki tangga.

Shanna masuk ke kamar dan menutup pintunya berniat ingin Menganti pakaian menjadi pakaian rumah, saat akan membuka pakaiannya terdengar suara barang terjatuh di bawah Shanna sontak terkejut dan berhenti menganti pakaian

"Siapa yang jatuhin barang?"tanyanya merinding.

"Ah mungkin barang yang tiba-tiba jatuh aja kali"Shanna hiraukan lagi dan melanjutkan berganti pakaian setelah berganti pakainya rasanya perut Shanna kelaparan dan dia memutuskan untuk turun ke bawah membuat makanan.

Tanpa Shanna sadari di bawah tangga di belakang Shanna ada seseorang yang berdiri melihat Shanna yang menuruni tangga, pakaiannya serba hitam Shanna tidak akan menyadarinya karena di posisi dia berdiri gelap.

Shanna membuka kulkas lalu mengambil dua telur untuk ia masak, saat menutup pintu kulkas ujung mata Shanna melihat seseorang berdiri, Shanna seketika menegang matanya menatap sekeliling rumah jantungnya berdegup kencang.

"Siapa si jangan ganggu!"teriak Shanna kencang.

Shanna masih diam di posisi tubuhnya terasa kaku untuk di gerakan setelah merasa lebih tenang Shanna menyalakan seluruh lampu di rumah saat menyalakan lampu dekat tangga mata Shanna membulat melihat seorang pria berdiri dengan pakaian hitam.

"AAKKHH!!"teriak Shanna sangat kencang.

Dan saat Shanna membuka mata Pria itu hilang sepertinya keluar lewat jendela yang tiba-tiba terbuka, jantunga Shanna masih tidak tenang tubuhnya gemetar karena ketakutan. Sepertinya panick attacknya kembali muncul, dia akan kambuh jika sedang dirasa

Shanna mencoba untuk berjalan tapi badannya tidak kuat untuk berdiri, napasnya sesak. Shanna berniat untuk memanggil temannya tapi henponnya berada di kamar Shanna harus naik ke atas tangga.

"Aku kuat, aku harus kuat"Shanna memegang pagar tangga untuk membantunya berdiri naik keatas, sesekali Shanna terjatuh karena tidak kuat menahan semua rasa sakitnya.

Satu anak tangga lagi Shanna akan sampai di atas, Shanna buru-buru ke kamar dan mengambil henponnya lalu mencari kontak tempatnya untuk memanggil ke rumah.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RosemateWhere stories live. Discover now