04

44 16 23
                                    

" wonyoung! " panggil yujin.

tiada sahutan.

" wonyoung! " panggil yujin lagi.

namun, masih tiada sahutan.

yujin segera menghampiri wonyoung. bahu rakannya itu ditepuk perlahan.

" wei, aku nak ajak— "

" ish! kau nak apa? " marah wonyoung.

yujin terhenti berbicara. terkejut kerana wonyoung memarahinya.

" kau nak apa huh, yujin? cuba jangan buang masa aku. " dengus wonyoung.

" ermm, aku cuma nak ajak kau rehat sekali dengan kitaorang. " ajak yujin.

wonyoung mengeluh.

" sorry yujin. aku tak boleh nak rehat dengan korang. aku busy nak siapkan kerja kursus. " ujar wonyoung lalu meninggalkan yujin.

...

" mana wonyoung? " soal rei.

" dia tak dapat rehat sekali sebab busy dengan kerja kursus dia. " balas yujin.

" busy dengan kerja kursus ke busy dengan classmate dia? " sinis gaeul berkata sambil menunjuk ke arah wonyoung yang sedang rehat sambil bergelak ketawa bersama rakan sekelasnya.

" biarkan lah dia. " ujar rei.

" biarkan? kau tahu tak pagi tadi aku panggil dia lepastu dia jeling aku! " jerit gaeul. sungguh dia geram dengan wonyoung.

" betul! tadi pun masa aku panggil dia, dia palau aku. terasa siak aku. " sokong liz pula.

yujin mendiamkan diri sambil melihat wonyoung dari jauh.

kenapa kau berubah, jang wonyoung?

...

" wonyoung, kenapa kau menangis? " soal yujin apabila dia melihat rakan baiknya itu menangis.

wonyoung menghiraukan persoalan yujin.

" wonyoung, kau okey ke tak ni? " soal yujin prihatin.

wonyoung memandang ke arah wajah yujin dengan riak wajah yang bosan. " aku okey. kau tak perlu sibuk. "

wonyoung pergi meninggalkan yujin dan menghampiri leeseo.

" kenapa kau menangis ni? " soal leeseo sambil mengusap perlahan belakang badan wonyoung.

membiarkan wonyoung menangis di pelukannya.

" crush aku— crush aku couple dengan orang lain. " tangis wonyoung.

leeseo mengusap lembut kepala wonyoung. wonyoung pula meluahkan segalanya kepada leeseo.

dan yujin?

yujin hanya mampu memerhati dari jauh.

...

" aku memang dah malas nak tegur si wonyoung tu lagi! " marah gaeul.

" aku pun! " sokong liz.

" tapi, wonyoung tu kan kawan kita. takkan kita na— "

" kawan kita? tadi pun dia marah dengan jeling kau kan, rei? orang macam tu pun kau masih panggil dia kawan? " sinis gaeul bertanya.

" tapi dia tetap kawan kita. " pertahan rei. dia tidak suka mereka bergaduh sesama sendiri.

gaeul meraup wajahnya.

ingin sahaja dia mencekik leher rei saat ini. geram!

" tolong jangan jadi bodoh! dah terang-terang kot yang si wonyoung tu memang dah tak nak kawan dengan kita lagi. kita tak payah nak terhegeh-hegeh! "

" apasal kau senyap je ni, yujin? " soal liz apabila dari tadi perasan yang yujin hanya mendiamkan diri.

" aku tengah fikir pasal wonyoung. "

" kenapa dengan dia? dia buat apa dekat kau? "

" entahlah. aku bukannya cemburu, tapi sejak kebelakangan ni dia tak habis-habis dengan leeseo. "

" see? kan aku dah cakap yang dia memang dah tak nak kawan dengan kita lagi. " sampuk gaeul sambil memasukkan roti ke dalam mulutnya.

...

" leeseo, sini! "

" jom kita gerak, leeseo! "

" yeay! ada leeseo! "

" bye leeseo! "

" leeseo! "

" leeseo! "

" leeseo! "

" arghh !! " yujin mengetuk kepalanya berkali-kali.

suara wonyoung yang seringkali menyebut nama leeseo bermain-main di fikiran.

semakin hari dia semakin menyampah mendengar nama leeseo.

sehinggakan dia teringin mahu menarik rambut leeseo kerana telah merampas kawan baiknya.

namun dia sedar, itu bukan salah leeseo. tapi salah wonyoung kerana melupakan mereka.

kerana itu jugalah dia membenci leeseo.

kerana jang wonyoung.

...

yujin mengeluh perlahan. dia tiada mood hari ini.

matanya tertumpu kepada wonyoung yang sedang berjalan berseorangan dengan wajah yang masam.

" wonyoung! "

wonyoung menoleh ke arah yujin dan menjelingnya.

" good morning. " sapa yujin.

diam. tiada balasan dari wonyoung.

" wonyoung, nanti aku na— "

" boleh tak kau diam?! bisinglah! buat serabut kepala otak aku je! " tengking wonyoung.

" maaf. aku cum— "

" dahlah. aku penat! jangan kacau aku! " marah wonyoung lalu meninggalkan yujin.

" good morning, wonyoung. " sapa leeseo yang baru tiba.

" good morning too. " balas wonyoung ceria. tidak seperti tadi.

yujin menggenggam tangannya.

[ √ ] friend.Where stories live. Discover now