Bab 8

358 42 0
                                    

Tetapi berapa lamapun Kean menunda waktu mandi, dia tidak bisa mandi seharian. Setelah mandi Kean diajak ke lantai dua oleh Creone. Memasuki ruang kerja dan mereka berdua duduk berhadap-hadapan di meja kerja Creone.

"Entah kenapa seperti dipanggil kepala sekolah ketika aku membuat kekacauan di Akademi Sihir dulu." batin Kean. Namun asumsinya membuatnya semakin tegang. Apalagi wajah Creone yang bau.

Bau : seperti poker face.

Creone berbicara lebih dulu melihat Kean tidak mengatakan apapun. "Jadi, apa itu?"

Suaranya yang dalam membuat Kean begidik. Walaupun Kean memiliki banyak musuh dikehidupannya sebelumnya, tetapi tidak ada yang memiliki aura sekuat Creone. Jikalau pun ada, maka hanya Kaisar tyrant dari bagian benua timur yang bisa. Karena tangannya sudah ternoda oleh darah banyak orang.

Sekarang Creone memberinya perasaan kembali berhadapan dengan Kaisar Tyrant. Yang cukup langka.

Kean mengambil nafas dan menghembuskan, mencoba untuk tenang. Kemudian dia bertanya, "Apa maksudnya?"

Creone kemudian memegang benda persegi. Mengetuknya beberapa kali dan membalikkan untuk menunjukkan padanya. Apa yang dilihat Kean adalah dirinya yang merapal mantra.

"Habis sudah! Haruskah kubunuh dia untuk tutup mulut?!" Walaupun batin Kean berteriak, dia tidak  melakukannya. Selain Creone baik padanya, dia juga menyelamatkan masalah untuk menjauh dari keluarga pemilik tubuh asli.

"Lalu bisakah aku bertanya juga? Kenapa aku melihatmu di kamar begitu aku membuka mata?"

"Karena itu kamarku." Jawaban Creone tidak salah sama sekali.

"Kupikir kamu berniat pindah kamar?"

"Aku tidak pernah mengatakan itu." Ini juga benar.

Jadi masalahnya adalah dari awal dia yang salah paham!

"Kamu belum menjawab pertanyaanku." Creone mengingatkan tanpa memberi waktu luang bagi Kean untuk meratap sembari menutup wajahnya dengan kedua tangan.

Kean mengambil tangan kiri Creone dan menangkupkan kedua tangannya. Kean berpikir karena dia sudah diekspos maka dia hanya perlu mengatakannya. "Aku akan mengaku."

Melihat tatapan Kean yang serius. Kemudian melihat tangannya yang dikelilingi oleh telapak tangan kecil. Creone merasa telinganya merah dan panas.

Dan detak jantungnya berdegup lebih kencang. Ada satu hal yang tidak seorangpun tahu tentang dia. Creone sebenarnya penikmat drama cinta ketika dia sudah lelah dengan intrik di istana ataupun Medan perang.

Kean yang berhenti berbicara sebelumnya melanjutkan, "Tetapi kamu harus merahasiakannya dari orang lain. Buat janji."

"Oke." Creone menjawab tanpa sadar. Kemudian dia disadarkan oleh cahaya emas dari tangannya. Tangan Kean tersingkap dan menampilkan sebuah lambang yang Creone tidak tahu apa itu ada di punggung tangannya. Kemudian cahaya redup dan kembali semula seolah-olah lambang itu tidak ada dari awal.

"Apa itu tadi?" Tanya Creone dengan waspada. Dia tidak menyangka akan terperdaya. Jika bawahannya tahu dia terperdaya oleh kecantikan kecil, adegan itu seperti melihat matahari terbit dari barat.

"Soul Promise." Jawab Kean.

"Dan jika kamu melanggarnya...."

"Apa yang terjadi?" Tanya Creone.

"Kamu akan mati."

Adegan itu hening sejenak. Dengan Creone yang berpikir apakah itu benar. Namun semua hal tentang Kean sangat misterius. Membuatnya tidak bisa memikirkan jawaban apapun.

Penyihir Circle 9 Bertransmigrasi Untuk MenikahWhere stories live. Discover now