44

6 0 0
                                    

Saat ini adalah hari ke 3 Luisa menjalani ujian. Semakin hari para murid di kelas Luisa semakin berusaha agar bisa mendapatkan nilai sempurna.

Rata rata di kelas Luisa orang yang sangat pintar pintar , jadi tak heran mereka semua selalu bersaing dengan yang nama nya nilai dan peringkat.

Namun tetap saja peringkat pertama selaku di dapatkan oleh Arselo yang terkenal dingin dan acuh tak acuh.

Saat ini Arselo masih belum ikut menjalani ujian karna kondisi nya yang memang masih belum stabil.

"Sa... Gimana luka nya??" Tanya Riska.

"Masih belum kering Ka... Masih suka kerasa sakit," jawab Luisa.

Luisa saat ini masih dalam perawatan karna luka yang di derita nya masih suka terasa. Luisa yang seharus nya beristirahat pun tak mau menuruti apa perkataan dokter , diri nya lebih memilih untuk mengikuti ujian karna tak mau menjalani susulan.

"Sa... Arselo masih di rumah sakit??" Tanya Riska.

"Dia udah pulang kemarin , tapi ya... Begitulah masih belum boleh beraktifitas," jawab Luisa.

"Udah jenguk dia ke rumah nya??" Tanya Riska lagi.

"Belum... Nanti aja gua jenguk nya," jawab Luisa.

Bel Lo masuk pun berbunyi , para murid langsung duduk di tempat nya masing masing. Seperti biasa pengawas datang dengan membawa lembar lembar pertanyaan yang sudah siap di hadapi oleh semua murid di kelas Luisa.

Lembaran lembaran pertanyaan pun di bagikan , para murid yang melihat angka angka di lembar pertanyaan itu pun hanya menyikapi nya dengan santai , karna mereka tahu hari itu sudah jadwal nya mereka menghadapi ujian matematika.

Setelah lembar jawaban sudah di bagikan semua nya , kelas pun menjadi sunyi dan hanya ada suara suara dari lembaran lembaran kertas dan coretan pulpen.

"Waktu kalian 90 menit jadi kerjakan soal matematika nya dengan teliti," ujar pengawas.

.
.
.

Waktu 90 menit pun telah berlalu , saat ini waktu nya mereka menikmati jam istirahat nya. Luisa yang ingin pergi ke kantin pun masih belum di izinkan oleh Riska.

"Ka... Ayolah kita ke kantin," ajak Luisa.

"Gak bisa!!!" Tolak Riska dengan tegas. Luisa yang mendengar penolakan dari Riska pun hanya diam.

Tak berselang lama , seperti biasa para gengan Arselo pun datang dengan membawa makanan untuk Luisa dan Riska.

"Nih... Jangan lupa di habiskan ya , Lo gak perlu ke kantin... Luka Lo belum sembuh," ujar Zero .

Walaupun Luisa sedih karna tak bisa berburu makanan di kantin , tapi dia juga sangat bersyukur karna memiliki teman teman yang peduli bahkan ke 4 sahabat Arselo pun rela ikut membantu nya.

Saat Luisa sedang memakan camilan nya , tiba tiba saja Chris datang ke kelas Luisa.

"Sa...." Panggil Chris.

Chris pun menghampiri Luisa ke tempat duduk nya.

"Ada apa kak??" Tanya Luisa.

"Ini ada titipan dari amih... Kata nya ini bagus buat pemulihan tubuh Lo," ujar Chris yang memberikan kotak bekal yang lumayan besar.

Para teman teman Luisa yang melihat interaksi antara Luisa dan Chris pun tak menghiraukan nya lagi karna mereka tahu kalo Luisa adalah teman Chris. Mereka semua tak heran lagi saat mendengar bahasa Luisa berbicara dengan Chris.

"Wah... Bilangin sama amih Ona makasih ya," ujar Luisa.

"Yaudah ya... Gua mau balik lagi , ingat jangan bergerak sembarangan karna luka Lo masih belum pulih , jangan ngeyel , tadi papa Lo ada chat gua buat kasih tahu gua kalo papa Lo gak bisa jemput , jadi nanti Jevan yang jemput Lo pas dia pulang sekolah," ujar Chris.

Arselo & Luisa (End)Where stories live. Discover now