"Ada apa disini?" Pria itu balik bertanya.

"Tidak, hanya memberi pelajaran pada pengkhianat..." Tempo bicara Kathleen melambat. Dia menggenggam kuat pedang itu dan tanpa kuduga, dia menyerang pria itu. Tak butuh waktu lama, pria itu tersungkur.

"Ayo! Ikut aku!" Pinta Kathleen sambil menarik tanganku. Aku tak bisa berbuat apa-apa selain menurutinya.

Kami berlari di koridor diiringi suara sirine dan langkah kaki. Saat kami sampai di depan sebuah ruangan, dia langsung mendobraknya. Ternyata di dalam ruangan itu ada Sarah. Saat melihat kami, dia tersenyum. Anehnya, dia tidak diikat. Dia hanya duduk santai di atas kursi. Mereka berdua tampak dekat.

"Akting yang bagus, Sarah!" Sapa Kathleen sambil berlari menuju lantai bawah.

"Kau juga, Kath!"

Aku makin bingung. Wanita memang penuh misteri.

Kami dikejar oleh para the Beaters. Kami bisa mengatasi mereka, namun saat kami berada di tangga menuju lantai dasar, kami berhenti. Kami dikepung.

"Berhentilah! Kalian tak bisa lari kemana-mana!" Tegur Fenster.

Kami bertiga berpikir keras. Tiba-tiba Sarah merebut pedang yang ada di tangan Kathleen lalu menghentakkannya dan mengubahnya kembali menjadi tali. Dia terus menariknya hingga cukup panjang, lalu mengikatnya pada besi.

"Ayo!" Teriak Sarah sambil menuruni tali itu dan turun ke dasar. Kathleen melakukan hal yang sama. Aku pun mengikuti gadis-gadis misterius itu.

Tanpa kusadari barbarian ikut menuruni tali. Aku mempercepat pergerakanku. Namun terlambat. Mereka sudah cukup dekat.

SARAH'S

"Oh, Sarah apa yang harus kita lakukan? Oh, lihat barbarian itu berlari ke arah kita, cepat! Lakukan sesuatu!" pinta Kathleen sambil menggoyangkan tubuhku.

"Tapi apa?" Aku berpikir.

Aha! Aku punya ide!

"Jason, lompat!"

"Masih tinggi!"

"Ah, lompat saja!"

Jason melompat. Aku segera melempar tali tersebut dengan batu hingga tali itu tersentak dengan sendirinya dan berubah menjadi pedang yang tajam. Tangan the beaters yang menuruni tali itu teriris. Darah mereka bercucuran.

Aku segera menarik tali tersebut dan mengembalikannya menjadi penjepit rambut lalu mengenakannya. Kathleen menggiring kami ke sebuah mobil dan kami pun melesat pergi.

"Woohoo! Yes!" Aku dan Kathleen tos.

"Hahaha, rencana berhasil. Double twist!" Kathleen tertawa gembira.

Oh ya, aku ingat. Jason terluka. Aku segera memeriksa mobilnya dan menemukan kotak P3K lalu memberikannya kepada Jason. Dia langsung mengambilnya dan segera mengobati lukanya.

"Hey, girls, aku masih belum mengerti. Apa yang terjadi?" Tanya Jason keheranan. Kathleen menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mr. Jason sedang bingung!" ejek Kathleen.

"Hahaha..." aku tertawa.

"Jelaskan padanya, Sarah."

Aku berbalik menghadap Jason. Wajahnya yang kebingungan terlihat lucu sekali.

Insane Death Angel (Pendosa)Where stories live. Discover now