chapter 1; conflict.

197 12 1
                                    

Ini chp 1 nyaa, semoga suka♡


















⚠️ Warning ⚠️

⚠️ Harsh words, Bullying, Ambitious ⚠️






















**_**

Hari ini adalah hari dimana hasil dari ulangan Kimia kelas 11.1 akan dibagikan. Satu demi satu nama-nama siswa mulai disebutkan. Kertas demi kertas juga dibagikan.

"Mikage Reo!"

Reo yang sedang melamun, terbuyar dari lamunannya. Ia segera beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri seorang pria setengah baya; guru kimia di kelasnya.

Setelah menerima hasil ulangan dari gurunya, Reo membalikkan kertas ulanganya. Ia tak ingin melihat langsung, lebih baik melihat saat dia sudah duduk di kursinya, pikirnya.

Isagi yang sedang meneliti kertas ulangannya dalam-dalam, menyadari akan kehadiran Reo di sampingnya seketika menoleh ke arah Reo. "Berapa?" Tanya Isagi sambil melongok untuk melihat hasil ulangan Reo. Ia sudah mengira jika hasil ulangan Reo akan mendapat nilai sempurna.

Masih dengan posisi kertas yang belum ia balik, Reo menjawab, "Nggak tau."

"Cepet, gue penasaran ih!" Protes Isagi karena Reo tak kunjung membalikkan kertasnya.

Reo segera membalikkan kertasnya, dan hasilnya ... Diluar ekspektasinya, 95.

"R-reo, gapapa kok. Gue aja 69."

Bukannya menyemprot, Reo justru melirik ke hasil ulangan Nagi, si murid baru yang mereka temui tadi pagi. Alangkah terkejutnya, Nagi justru mendapatkan nilai 100, yang mana 5 poin lebih tinggi darinya.

Setelah melirik, Reo kembali fokus ke kertasnya dan menatap kertasnya campur aduk. Marah, karena seperti ada yang menggeser posisinya sebagai murid terpintar. Takut, takut mengecewakan orang tuanya. Menyesal, menyesal karena seharusnya ia belajar lebih keras lagi.

Isagi yang melihat tingkah Reo seperti itu, segera memberikan air minum dan mengusap-usap punggung Reo.

"Tenang... Tenang..."

"Gimana gue bisa tenang?! Nagi aja dapet 100, gue 95!" Semprot Reo tepat di muka Isagi, dengan nada tinggi.

"Tapi lo udah usaha."

"Belum cukup!"

Reo berdecak kesal. Tak lama, ia menyeringai. Ia merencanakan sesuatu yang buruk kedepannya.

"Tadi kesel, sekarang nyengir."

"Shut up."

**_**

Bel istirahat berbunyi nyaring. Gerombolan siswa-siswi mulai berkerubung keluar dari kelas, kecuali Reo dan Nagi.

Sesuai dengan apa yang ia rencanakan, Reo membawa kertas ulangan IPA tadi, lalu menghampiri Nagi.

Reo menggebrak meja Nagi, lalu memanggilnya, "Woi murid baru!" Panggil Reo yang berada persis di depan meja Nagi. Itu membuat Nagi sontak terkejut dan menghentikan aktivitas membacanya, dan seketika melongok ke arah Reo.

Tak terima dengan perlakuan Reo, Nagi pun memprotes. "Santai kali aje—Eh santai aje kali! Kenapa, lo, nggebrak meja gue tiba-tiba, hah?"

Reo menunjukkan hasil ulangannya. "Liat!" Bentak Reo sambil menunjuk-nunjuk tepat di nilai 95 yang ditulis menggunakan tinta merah. Sesuai dengan pinta Reo, Nagi melirik ke arah yang dimaksud.

Number One? जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें