prolog.

284 13 0
                                    

Happy enjoy, guys! Tandain typo, ya.

**_**

"Selamat, Mikage Reo, kamu dapat nilai sempurna lagi!" Seru seorang wanita yang sedang berdiri didepan papan tulis.

Seruannya tak lama diiringi dengan tepukan tangan yang riuh dari seluruh penghuni kelas. Sementara orang yang dimaksud, Reo, ia tersenyum lebar penuh kebahagiaan.

"Selamat, Reo!" Puji seorang gadis yang duduk di sebelah kanan Reo.

Reo menoleh ke sumber suara. "Makasihh, Rachel." Balas Reo sambil tersenyum hangat. Gadis didepannya membalas dengan melemparkan senyuman hangat kepada Reo.

Tak heran jika Reo yang menduduki peringkat tertinggi di kelasnya. Ialah murid terpintar di sekolahnya. Ia pernah menang mengikuti olimpiade, sampai tingkat nasional, juara pertama.

Tak hanya Rachel, Isagi, teman dekatnya juga melontarkan pertanyaan kepada Reo. "Rahasianya apaan, Re?" Katanya.

Reo menggaruk kepalanya bingung. Ia tak memiliki rahasia kepintaran apapun. "Belajar"

Isagi berdecak. "Ck, gue udah belajar, tapi nilai gue tetep jelek woi!" Reo hanya terkekeh canggung.

Reo menepuk pundak Isagi. "Lo harus belajar lebih giat lagi." Usul Reo.

Isagi mengangguk. Ia sebenarnya sudah tahu jika harus belajar, namun ia tetap saja bermain game.

"Tapi, kan, seenggaknya rank gue nggak epic kayak lo!" Timpalnya.

"Yee, biarin! Mendingan rank game yang jelek dari pada rank sekolah!"

"Kalo bagus, kan, bisa dijual akunnya! Siapa tau masuk e-sport, lumayan gajinya."

"Tapi, kan, kalo pinter bisa jadi apa aja!"

Ya, begitulah. Mereka terus saja beradu pendapat, menguatkan argumen tentang lebih mending rank game, atau rank sekolah hingga ada seorang remaja yang sepertinya sebaya dengan Reo dan Isagi, berbadan tinggi, berambut putih, menghampiri keduanya yang menghentikan perdebatan mereka.

"Anu, permisi, kelas 11.1 dimana ya?" Tanya remaja itu.

Isagi menyenggol lengan Reo. "Sekelas." Reo mengangguk lalu menunjukkan arah ke kelas yang dimaksud oleh remaja tadi.

"Kita sekelas. Nama lo siapa?" Tanya Reo sambil menyodorkan tangannya ke remaja itu.

Keduanya berjabat tangan. "Nagi. Seishiro Nagi." Jawab Nagi, lalu tersenyum ramah.

"Gue Yoichi Isagi, Isagi."

Nagi tersenyum tipis ke arah Isagi.

"Gue Mikage Reo, panggil aja Reo."

Nagi juga melemparkan senyuman kepada Reo.

"Ee, anu .... Gue duluan, ya?"

Keduanya mengangguk, lalu mengiakan ucapan Nagi.

**_**

Gimana prolognya, guys? Heheheh, semoga suka, ya!

342 kata.

Number One? Where stories live. Discover now