Pretty Ghost : 22

3.4K 621 86
                                    

Jaemin menghempaskan tubuhnya keranjang, menatap atap atap kamarnya. By the way, ia baru saja pulang dari kampus.

"Sepi juga ya rasanya semenjak Renjun balik jadi manusia." gumam Jaemin sembari menghembuskan nafas.

Sudah 2 bulan berlalu, Jaemin sama sekali belum pernah bertemu Renjun lagi. Ia juga tidak menanyakan Renjun pada Yunjin padahal Yunjin masih tinggal didepan rumahnya.

Entah kenapa, 2 bulan ini hari hari Jaemin terasa kosong. Ia tidak lagi mendengar celotehan Renjun atau tingkah centil Renjun yang sering kali membuatnya entah mengapa merasa bahagia jika Renjun sedang menggodanya.

Jujur Jaemin ingin bertemu Renjun, tapi entah mengapa seperti ada sesuatu yang menahannya.

"Kangen deh gue sama dia.."

"Renjun pasti sekarang udah megang hp kan ya? Apa gue minta nomornya di Yunjin?" raut wajah Jaemin tampak berpikir keras. Haruskah ia meminta nomor Renjun pada Yunjin?

Tok! Tok! Tok!

Pintu rumah yang baru saja diketuk dengan tidak sabaran membuat Jaemin langsung terduduk dikasurnya. "Siapa sih anjirr??" dengan raut wajah yang tampak sedikit kesal, Jaemin keluar dari kamarnya untuk membukakan pintu.

"Sabarrr!!" seru Jaemin kala pintu tak berhenti diketuk.

Oh ya! Ia baru ingat jika tadi di kampus Lucas dan Jeno sempat berkata ingin main kerumahnya, dan itu pasti mereka..

"Ck! Santai aja bisa gak sih ngetuk pin—"

"Haiii!!"

"—tunya.."

Brukkkkkk

"Ehhhh Jaeminn!!!"

Jaemin mengusak rambutnya kasar dengan wajah yang memerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin mengusak rambutnya kasar dengan wajah yang memerah. Astaga, mau ditaruh dimana mukanya saat ini? Bisa bisa nya ia tadi pingsan!

"Malu banget gue, sial!!" umpatnya pelan. Tak menyadari jika ada seseorang berdiri dibelakangnya yang sedang duduk disofa.

"Kenapa sihh Jaeminnn?"

"Anjing!!"

Sang pelaku yang membuat Jaemin terkejut menyengir lucu. "Hehe.."

"Sumpah Ren, stop bikin gue kaget terus!"

Bibir Renjun manyun. Ia lipat tangannya didepan dada dan menatap Jaemin kesal. Melihat tingkah Renjun, Jaemin ingin sekali berteriak sekencang mungkin karena saat ini RENJUN BENAR BENAR TERLIHAT MENGGEMASKAN!

Jaemin menghela nafasnya pelan. "Lo ngapain kesini? Lo udah inget gue?" tanya Jaemin.

Renjun menggeleng polos. "Enggak. Tapi Yunjin bilang aku sama kamu tuh deket, terus Yunjin nyuruh aku kesini, soalnya kata Yunjin kamu kangen aku." jawab Renjun, ia mendaratkan bokongnya disebelah Jaemin.

"YUNJIN BANGKEEEEEEEEE!!"

"Dih mana ada gue kangen lo, boong dia tuh."

Renjun memicingkan matanya sambil mendekatkan wajah pada Jaemin..Jaemin meneguk ludah dan mundur perlahan. Sial, ada apa dengan jantungnya saat ini?

"Kamu tuh yang boong, jujur aja kamu kangen aku kan? Huuu kamu pasti sedih gegara aku gak inget kamu. Tapi jangan khawatir!! Aku janji aku bakal inget kamu secepatnya, karena sayang banget..." Renjun menggantungkan ucapannya, masih dengan posisi mendekatkan wajahnya pada Jaemin.

Jaemin teguk ludahnya sekali lagi karena saat ini wajahnya dan wajah Renjun benar benar berhadapan. Ia dapat melihat wajah Renjun yang... jujur saja sangat manis dan cantik..

"Sa-sayang kenapa?"

"Iya sayang?" Renjun mengedipkan sebelah matanya dan mencolek dagu Jaemin genit, kemudian menjauhkan wajahnya dan tertawa bahagia karena berhasil menggoda Jaemin.

Jaemin cengo, ia menatap Renjun yang tertawa tanpa dosa.

"Biasa aja dong mukanya ih, ngeliatnya gitu banget, tau kok aku manis, lucu, imut." Renjun menyelipkan anak rambutnya dan tersenyum malu malu.

Jaemin mendengus, menyentil pelan kening Renjun. "Tingkat kepedean lu tuh gak ilang ilang ya." Renjun membalas perkataan Jaemin dengan tertawa.

"PERMISI PAKETTTTTTTTT!!!!"

2 pemuda yang nyelonong masuk kedalam rumah Jaemin membuat si pemilik rumah dan Renjun terkejut karena suara keras yang disebabkan oleh laki laki berperawakan tegap dan kulit agak kecoklatan. Ia Lucas, yang kini menghampiri Jaemin dan Renjun yang duduk disofa.

"Widihhh siapa nih Jaem? Manis betul! Ekhem, hai cantik, kenalin aku Lucas, kalau kamu mau panggil sayang boleh kok." Lucas mengedipkan sebelah matanya genit pada Renjun.

"Oke sayang!" Renjun membalas godaan Lucas dengan senyum manis dan wajah polos. Membuat Lucas mendadak tersedak kaget dan oleng.

"Jen, kenapa  lo bawa sih ni kingkong? Ngerusuh aja kerjaannya!" Jaemin mendengus kesal.

"Sebenarnya gue gak mau bawa dia Jaem, cuma mukanya tampang pencopet yang mohon mohon mau mencuri." Jeno berujar asal dan duduk disofa. Ia menatap Renjun yang cengengesan karena berhasil membalas Lucas.

"Gue Jeno."

Renjun lantas menoleh pada Jeno, matanya langsung berbinar. Ia yang semula duduk disamping Jaemin, berpindah cepat kesamping Jeno. "Hai gantengg, aku Renjun, kamu mau panggil say— eh gak deh! Yang boleh panggil sayang Jaemin aja. Tapi kamu mau panggil apa aja bebas kok~" setelah berkata seperti itu, Renjun cengengesan lagi.

Jaemin usak rambutnya frustasi. Benar benar tak mampu menghadapi Renjun. Jujur saja, Renjun yang sudah menjadi manusia entah kenapa berkali lipat centilnya.

Jeno garuk tengkuknya yang tidak gatal. Ia agak tidak menyangka wajah wajah kalem seperti Renjun ternyata agak genit..

"Bangke gue masih kagett." Lucas menjatuhkan tubuh bongsornya disebelah Jaemin.

"Anj! Badan lo berat bangsattt!! Jauh jauh lo!!"

"Ah elah Jaem! Gini amat lo ya sama gue!! Oke fine Jaem fine!!"

"Najis, dramatis banget." Jeno mendelik sinis pada Lucas. Sejujurnya, ia tidak tahu kenapa ia bisa berteman dengan orang macam Lucas..

[TBC]

berapa lama ika ga update? coba itung xixixixixi

mff klo part ini agak kurang lucu, jujur ika orangny ga bisa melucu, seadanya sj 🙏

segini dulu, kapan kapan lagi muahhhh 😘

Pretty Ghost || Jaemren [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang