Pretty Ghost : 11

4.2K 635 15
                                    

Renjun tidak terlihat dimana pun saat ini. Jaemin sampai lelah mencari keseluruh rumahnya, karena memang biasanya Renjun suka berkeliling rumah untuk menghilangkan bosan.

Tapi sejak teman temannya pulang dan kakaknya yang saat ini sedang tidur dikamar, Renjun tak juga menampakkan wujudnya.

"Kemana sih tu anak?" Jaemin berdecak kesal. Menjatuhkan dirinya disofa dan bersandar dikepala sofa.

Ada yang ingin Jaemin tanyakan perihal apa yang Jay ceritakan tadi padanya. Mungkin saja Renjun mengingat sesuatu, misalnya bahwa yang dilihat Jay saat dirumah Yunjin itu adalah kembaran Renjun.

Merasa ada hawa dingin disekitarnya, Jaemin duduk tegap, ia tahu bahwa Renjun ada disekitarnya tapi enggan menampakkan wujud.

"Gue tau lo disini, ada yang mau gue tanyain, penting. Nampakin wujud lo."

Tak ada tanggapan selama beberapa saat, hingga akhirnya Renjun menampakkan wujudnya sambil menundukkan kepala enggan menatap Jaemin.

"Mau ngomong apa?" tanya Renjun dengan suara kecil, jika ruangan ini tidak sunyi, mungkin Jaemin tidak akan mendengar apa yang diucapkan Renjun.

"Lo punya kembaran?" tanya Jaemin langsung pada intinya.

renjun diam sesaat, kemudian menggeleng pelan. "Ga tau.." gumamnya. Ia tak mampu mengingat apapun. Ia bahkan tak tahu berapa umur aslinya, siapa orang tuanya dan alasan mengapa ia bisa terjebak disini selama bertahun-tahun.

"Lo gak inget apapun? Ortu lo? Saudara lo?"

"Aku gabisa inget apapun.."

Jaemin menghela nafas kasar. "Lo bisa gak sih kalo lagi ngomong sama orang tuh jangan nunduk?"

Dan salam sekejap, Renjun mengangkat kepalanya, menatap Jaemin takut.

"Iya ini gak nunduk lagi.." kata Renjun lagi dengan suara amat pelan. Entah kemana perginya nyali Renjun saat ini.

"Lo kenapa sih?"

"Enggak kenapa-napa." jawab Renjun, Jaemin berdecak kesal.

Melihat raut wajah Jaemin yang sudah tampak kesal, Renjun jadi takut jika Jaemin akan memarahinya.

"Jangan marahin aku, yang didapur tadi aku gak sengaja.." sebelum Jaemin berujar, Renjun lebih dulu memotongnya.

Jaemin kembali mengatupkan bibirnya, mencerna maksud perkataan Renjun.

Oh, ia baru sadar sekarang..

"Sorry tadi gue kelepasan marahin lo, abisnya lo bikin ulah mulu."

"Iya maaf, janji gak gitu lagi." kata Renjun. Jaemin berdeham singkat, ia tidak percaya.  

Mendengar langkah kaki mendekat, Jaemin sontak menoleh dan mendapati sang kakak yang berjalan sempoyongan dengan mata tertutup menuju kearahnya. Jaemin gelengkan kepalanya, sudah tak heran dengan kejadian ini. Kakaknya itu memang sering kali tidur berjalan, biasanya karena kelelahan.

Brukkk

Mark menabrak sofa yang sedang Jaemin duduki saat ini. Jaemin mendengus, menepuk lengan Mark keras.

"Bangun bego!"

Mark bergumam tidak jelas sambil menggaruk pipinya, ia jatuhkan tubuhnya disofa dan berbaring disana. Renjun yang memperhatikan kakak Jaemin itu cekikikan.

"Kenapa lo ketawa?"

Dan Renjun lantas kembali menutup mulutnya.

Dan Renjun lantas kembali menutup mulutnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Yunjin!"

Yunjin yang saat ini baru saja membuang sampah langsung menoleh kala mendengar Jaemin yang baru saja memanggilnya. Ia lempar kresek hitam berisi sampah itu kedalam tong sampah besar yang ada dihalaman rumahnya.

"Sini dulu dah, ada yang mau gue omongin sama lo."

Yunjin mengacungkan jempolnya. "Oke! Tapi bentar ya gue cuci tangan dulu!" Yunjin berlari kecil masuk kedalam rumahnya untuk mencuci tangan. Tak sampai 2 menit, Yunjin kembali keluar dan menyebrang menghampiri Jaemin yang menunggu dipintu.

"Kenapa Jaem?"

"Gapapa kan ya ngomong sini aja? Bentar doang kok." kata Jaemin. Yunjin mengangguk saja

"Gue mau tanya dikit doang sih. Jay abis cerita ke gue kalo 4 hari lalu tuh dia kerumah keluarga lo kan."

"Iyaa, terus?"

"Nahh, terus si Jay ngeliat cowok turun dari lantai 2 tuh, katanya sepupu lo."

"Oh iyaa, kenapa emang Jaem? Mau kenalan ya? Anaknya jomblo kok, cuma agak sinis sama pendiem doang sih." kata Yunjin.

Jaemin diam sebentar. "Eumm, boleh nih?"

"Ya boleh, kalo lo mau luluhin dia agak susah sih. Btw namanya Rendy, umurnya sama kayak lo.

Jaemin ber-oh panjang. "Lo sama Rendy deket kan?"

Yunjin menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Dulu sih waktu kecil deket, cuma semenjak Rendy kecelakaan tuh anaknya berubah banget, jadi lebih tertutup. Padahal sebelumnya Rendy tuh ceria, gak bisa diem, apa apa diocehin. Tapi ya... kalo sekarang gue sama Rendy emang udah gak deket deket banget."

"Oh gituu, penyebab dia kecelakaan apa? Eh astaga! Sorry nih malah kelepasan nanya privasi dia ke lo." Jaemin meringis tak enak.

Yunjin menggeleng. "Santai aja kali Jaem. Sebenarnya gue gatau pasti sih penyebabnya apa, yang gue tau Rendy ditemuin bedarah darah dijalanan depan rumah. Cuma gak ada saksi yang ngeliat kenapa Rendy bisa begitu."

"Eh tapi serius nih mau ngedeketin Rendy?" Jaemin meringis pelan. Sebenarnya tak ada niatan untuk mendekati si Rendy itu, cuma karena ada sesuatu yang menurut Jaemin janggal, jadi tak ada salahnya ia mendekat Rendy untuk mencari tau.

"Eh iya, btw, Rendy punya kembaran gak sih?"

Yunjin menyerngit bingung. "Hah? Enggak, dia gak punya kembaran, anak tunggal dia. Kok lo bisa berspekulasi Rendy punya kembaran?"

"E-ehh, siapa tau aja kan, hehe.."

Yunjin mengangguk saja, ia tak terlalu ambil pusing walaupun nada bicara Jaemin agak gugup.

[TBC]

ada kesalahan dikit, chapter sebelumnya itu jay bukan kerumah yunjin yang didepan rumah jaemin ya, tapi kerumah keluarga yunjin, aku lupa banget nambahinnya, maaf maaf 😭

follow ig @jmrn_2 ygy

Pretty Ghost || Jaemren [✓]Where stories live. Discover now