GHS>3. LEON GERHANA DIRGANTARA

702 140 149
                                    

◇◇◇

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

◇◇◇

"Rapi bener, mau kemana lo?" Alister yang tengah sibuk merapikan buku-buku yang telah ia baca kini berserakan di meja belajarnya seraya menatap sinis ke arah cowok yang sedari tadi mengekspresikan raut wajah datar di depan cermin sembari bersiap-siap mengenakan kaos putih polosnya.

"Bukan urusan lo." Balas Leon membuat lawan bicaranya gelagapan, sebuah balasan yang sangat tidak sopan menurut Alister. "Lagian, gue mau pergi kemanapun juga bukan urusan lo kan!"

Alister kemudian berdecih lalu merapikan kasurnya. "Ke perpustakaan malem-malem buat belajar juga gak ada gunanya, lagian gue juga lebih unggul daripada lo!" Ucapnya menyombongkan diri. Dari mana juga ia tahu bahwa Leon akan pergi ke tempat itu.

"Kalau mau lebih unggul dari gue itu belajar, bukan rebahan mulu!"

"Cih, udah sana lo pergi, ntar listriknya di matiin ama petugas asrama tau rasa lo!"

Tidak menghiraukan ucapan Alister, Leon kemudian mengeluarkan sebuah benda bercahaya dari sakunya lalu mengarahkan cahaya tersebut ke arah Alister.

"Woi!" Kesalnya, Alister kemudian mengambil bantal yang ia tiduri lalu melemparnya ke arah Leon yang hanya tertawa puas melihat ekspresi cowok itu.

"Semoga mimpi indah ketemu kekeiy!"

"Anak setan! Sana lo Sat!"

Cowok dengan tinggi 170 cm tersebut kemudian beranjak lalu berjalan ke arah perpustakaan di lantai 2, tempatnya sedikit jauh dari kamar asrama menuju perpustakaan GHS.

GHS mempunyai 3 perpustakaan umum, perpustakaan 1 lebih ramai dari perpustakaan 2 dan 3, karena koleksi buku bacaan, pelajaran, teori alam semesta, keagamaan, dan buku lainnya berada di perpustakaan yang pertama. Sedangkan perpustakaan kedua dan ketiga berisi buku-buku lama dari alumni 2 tahun yang lalu dan tidak banyak murid GHS yang pergi ke tempat tersebut.

Leon berjalan menaiki anak tangga untuk menuju perpustakaan di lantai 2. Ya, tujuan memang ingin pergi ke perpustakaan 2 untuk melihat dan mengambil buku-buku yang ia mau. Sesekali ia melirik sebuah jam yang melingkar di pergelangannya, waktu juga sudah menunjukkan pukul 18.45 yang berarti 5 menit lagi seluruh listrik di GHS akan di padamkan demi keamanan asrama.

Seiring berjalannya waktu, Leon tepat berdiri di sebuah pintu ruangan berwarna coklat, pintu tersebut memiliki tulisan besar dengan ciri khas berbeda dari perpustakaan 1, 'PERPUSTAKAAN GLORY BOOKS'.

"Perpust dua jauh lebih menarik dari yang pertama." Batin Leon turut mengapresiasi karena sesuai dengan kenyataan.

Ia membuka pintu perpustakaan tersebut lalu menutupnya kembali setelah masuk ke ruangan tersebut. Bola matanya melirik seisi ruangan itu, lemari yang di penuhi buku-buku yang tersusun rapi, meja dan kursi yang masih bagus juga masih berada di tempat itu. Walaupun, tempat tersebut penuh dengan debu dan kotoran, serta beberapa binatang kecil bernama kecoa yang berkeliaran di antara rak-rak buku tersebut.

GLORY HIGH SCHOOLWhere stories live. Discover now