[9/9]-end 1

588 49 24
                                    

***

Angin senja berhembus perlahan, membawa bunga bunga sakura yang berterbangan terjatuh menaburi sebuah pemakaman.

Rasa rindu, cinta, kesepian bercampur pada hari itu, memberikan suasana tenang dan damai. Satu kata untuk saat ini, ikhlas adalah kuncinya.

Seseorang terus memandangi batu nisan bersama anaknya, menaruh bunga tulip putih yang sebelumnya ia pegang, sang anak hanya tersenyum setelah orang dewasa tersebut menaruh bunga tulipnya pada makam tersebut.

"mama.." lirihan dari sang anak mampu membuat pendengarnya terasa pilu berusaha menahan tangis, anak perempuan itu mendekat dan mengusap batu nisan tersebut sambil menangis tak bersuara.

"mama.." kembali ia mengucapkan kata yang sama dengan nada yang sama, seseorang yang berasamanya mengusap kepala anak itu lembut berusaha menenangkan sang anak.

Ia tersenyum, memeluk perempuan mungil yang sangat mirip dengan istrinya itu lalu mencium keningnya. "mama itu orang yang sangat kuat, beliau tidak akan terus menangis seperti ini" lantas perempuan kecil ini mengusap air matanya agar tidak menangis.

Pria jakung dewasa dengan rambut perpaduan mint mendekati makam tersebut lalu mulai berdoa, setelah selesai ia membuka matanya lalu menatap batu nisan itu penuh makna.

"sudah 1 tahun setelah umurmu yang yang seharusnya menginjak 29 tahun, namun karena kejadian itu' membuat umurmu menjadi lebih pendek dan tiada [name].. dan ini.. ulang tahunmu bukan? selamat ulangtahun duniaku" muichiro selaku seseorang yang datang tersenyum, lalu menyuruh anaknya ini duduk pada pangkuannya.

Sang gadis kecil itu menurut, ia duduk dan membiarkan muichiro membelai rambutnya lembut. "ini.. anak kita [name], tokito fumika, kau yang menamai itu kan? artinya indah, indah dari berbagai sisi dari luar maupun dalam. aku harap anak kita ini mempunyai cerita yang berarti dan indah, tidak seperti kita dahulu"

"dia cantik ya.. sama seperti yang kamu bilang dahulu, kalian.. benar benar sangat mirip, sampai sampai aku seperti melihat dirimu versi kecil [name]. Aku harap.. kamu melihat anak kita tumbuh dewasa di sana dengan tersenyum ya.." muichiro menghela nafas panjang lalu kembali mengelus Surai lembut anaknya.

"ayo kita pulang fumi.. Minggu depan kita akan kembali kesini" sang anak mengangguk sebelum kemudian ia mendekat ke arah makam tersebut dan mencium batu nisan itu. "selamat ulang tahun mama.. fumi sayang mama"

Gadis kecil itu tersenyum lalu menggandeng lengan ayahnya "ayo papa! Aku mau belajar memasak kue dan merayakan hari ulang tahun mama!" muichiro tersenyum ke arah fumika "iya sayang.. kita akan belajar bikin kue ya di rumah nezuko"

"huohhh beneran?? Yeyyy belajar di rumah bibi!!! Asyikkkk" muichiro terkekeh pelan dan mulai mengajak anaknya pergi dari makam tersebut.

"terimakasih banyak, kau telah memberiku segalanya, aku mendapatkan sesuatu yang aku tidak punya dahulu, kau memberikan kebahagiaan kepadaku, cinta, serta kasih sayang. Meskipun kau tidak ada bersama kami namun dirimu selalu kami kenang di hati [name].. kami.. khususnya aku, merindukan sosok dirimu.."


𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃- 𝐓. 𝐌𝐮𝐢𝐜𝐡𝐢𝐫𝐨
completed✓  [end 1]

Author's note :

Sayang banget kalo part ini ga di publish udah cape cape ngetik hehe, sebenernya author mau bikin ini end sebenernya tapi ya.. karena cape hidup udah sad ending terus kita buat ini menjadi end 1 hehe

𝐇𝐔𝐒𝐁𝐀𝐍𝐃- 𝐓. 𝐌𝐮𝐢𝐜𝐡𝐢𝐫𝐨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang