PROLOG

2.5K 202 20
                                    

Dinginnya malam yang begitu menusuk, tak menjadi penghalang bagi pemuda yang tengah mengendarai motor dengan kecepatan diatas rata-rata. Dibalik helmnya, ia melirik kearah spion guna memantau musuhnya.

Rahangnya mengeras kala musuhnya semakin dekat, ia menarik gasnya lebih kencang tak ingin membiarkan musuhnya berhasil sejajar dengannya. Yang dibelakang pun mengumpat kesal saat musuhnya semakin menjauh dari jangkauannya. Tak ingin kalah, ia melajukan motornya lebih cepat berusaha menyetarai depannya.

Garis finish berada didepan mata. Sorak-sorai heboh mulai menggema, motor depannya berhasil melewati garis finish dengan tepukan tangan dari para penonton membuat riuh dimalam itu. Selang satu menit setelahnya, musuhnya yang tertinggal pun sampai.

Sang pemenang tertawa mengejek, ia membuka helmnya memperlihatkan wajahnya yang rupawan, rahang tegas, serta mata yang setajam elang. Ia menyugarkan rambutnya sehingga menambah ketampanannya berkali-kali lipat membuat para wanita disana memekik tak tertahan.

"Sialan," umpat musuhnya–Hwang Hyunjin. Ia menatap sengit pada pemuda yang sedang menerima hadiah sebesar 50 juta dari panitia serta mendapat selamat dan pujian dari para penonton.

Pemuda yang berhasil mengantongi uang sebesar itu pun menatap dirinya dan tersenyum remeh, "makanya, lain kali jangan sok keras!" Teriaknya mengejek.

Tak ingin menahan malu lebih lama. Hyunjin memberi instruksi pada gang-nya dan memutuskan untuk pergi dengan amarah yang menggebu-gebu. Pemuda itu terkekeh menatap kepergian musuhnya.

"Choi Beomgyu!"

Pemuda itu menoleh mendapati para anggota gang serta ketuanya mendekat dengan wajah bangga dan berseri-seri. Seorang gadis tomboy memakai baju ketat serta di lapisi jaket hitam mendekat dan memukul bahunya lumayan kencang.

"Gila lo! Keren banget njir! Bener-bener gak pernah ngecewain!" Gadis itu—Shin Ryujin tersenyum senang seraya melipat kedua tangannya didada. Gadis itu benar-benar takjub melihat performa balapan Choi Beomgyu malam ini. Pemuda itu tersenyum miring, kemenangan seperti ini sudah biasa baginya.

"Selamat Gyu, Minggu depan gue lawan lo." Ketua gang Black Moon mendekat dan menepuk pundaknya seraya tersenyum bangga. Ia adalah Choi Soobin.

"Yoi bro, dan perlu lo inget, gue kagak bakal mau kalah sama lo."

Soobin mendengus geli, "lo pikir gue kagak apa? Liat aja."

"Heh Bin! Jangan songong lu. Baru menang dari Beomgyu aja cuma satu kali." Cibir Yeonjun, pacarnya.

Soobin menatap pacarnya tajam seolah memberi peringatan, namun Yeonjun tetap santai seolah tak terjadi apapun,

"dari pada lo? Kagak pernah." Ujar Soobin tak mau kalah. Dalam hati ia membatin,

'awas Jun, lo bakal gue unboxing malem ini.'

Beomgyu mendengar debat Soobin dan Yeonjun pun jengah, sebenarnya apa yang dikatakan mereka memang benar adanya. Dirinya selalu menang ketika balapan, bahkan selalu menjadi andalan di gang Black Moon.

"Gue cabut." Pamit Beomgyu singkat. Ia berjalan menuju motornya lantas menaikinya.

"Gyu! ini gak ada niatan ngajak party gitu? Wah, pelit ya lo sekarang, dapet duit banyak gak mau traktir kita!" Teriak Hueningkai membuat Beomgyu mengurungkan niatnya untuk menyalakan mesin motornya.

Ia memutar bola matanya malas, tangannya pun membuka tas yang berisi uang dan mengambil sebesar 10 juta, ia pun melemparnya pada Hueningkai dan sang empu menerimanya.

"Noh, gue males, bye." Pungkasnya.

Beomgyu mulai menyalakan mesin motornya, lantas langsung tancap gas meninggalkan arena balap dan para sahabat gang-nya, mereka menggeleng kepala akan sikap Beomgyu yang cuek itu.

TYUNIE! -BeomtaeDonde viven las historias. Descúbrelo ahora