Part 18 : An Event Enveloped In Feelings

7.6K 795 57
                                    

SATU MINGGU sudah terlewati. Hari ini adalah hari terakhir ujian kenaikan kelas bagi Siswa kelas 10 dan 11.

Jung Sungchan merasa sangat kelelahan. Difikirkan, ujiannya akan dimulai setelah selesai Ujian Akhir kelas 12.

Namun nyatanya tidak, Ia dan Jeno mulai ujian begitu ujian akhir kelas 12 memasuki hari ketiga. Tak begitu banyak persiapan.

Alhasil, Sungchan belajar 2 kali lebih giat, bahkan selama seminggu ini ia begadang secara diam-diam untuk belajar. Sungchan ingin mengejar peringkat dan membanggakan Ibu nya.

Tapi apa yang Sungchan dapatkan hari ini, hanyalah keburukan yang sebelumnya tak pernah ia bayangkan.

Entah apa yang sudah terjadi. Ketika pulang sekolah tadi, Sungchan merasa lelah dan tertidur di sofa ruang keluarga.

Dan begitu terbangun, Sungchan disuguhi dengan perdebatan besar antara kedua orang tuanya.

"AKU MENYESAL SUDAH MEMPERCAYAIMU, JAEHYUN!"

"AKU TIDAK MEMINTAMU UNTUK MEMPERCAYAIKU, LEE TAEYONG!"

Teriakan amarah bersahutan. Sungchan bergetar. Kabut amarah begitu jelas diawajah kedua orang tuanya.

Sungchan menengok ke kanan dan kiri guna mencari keberadaan kedua Kakaknya. Namun hasilnya nihil. Hanya beberapa Maid yang dilihatnya menunduk karna mendengar teriakan Ayah dan Ibunya.

Lantas, Sungchan dengan wajah khas bangun tidur dan tubuh bergetar, berdiri dari sofa dan memberanikan diri untuk mendekati kedua orang tuanya.

Namun,

PLAK!

"Ini terakhir kalinya kamu melihatku, Jung Jaehyun! Aku tidak akan kembali ke Rumah ini sekalipun kamu berlutut dihadapanku!" Taeyong menekan setiap kalimat seusai menampar Jaehyun yang tidak perduli akan tamparannya.

"Jangan berfikir aku berlutut dihadapanmu!"

Taeyong tersenyum pahit. Tidak membalas lagi dan langsung memegang kopernya yang baru saja dibawakan oleh salah satu Maid yang tadi disuruhnya.

"Aku titip putra-putraku."

Setelah berkata demikian, Taeyong langsung saja menarik kopernya dan pergi dari sana.

Jung Sungchan yang melihat itu pun, tak bisa menahan air matanya dan segera berlari mengejar sang Ibu.

"Mommy! Mommy jangan tinggalkan Sungchan!"

Taeyong menulikan pendengaran. Terus melangkah seraya memejamkan mata guna menahan dirinya untuk tidak berhenti.

"Mommy!" Sungchan semakin histeris dan berlari cepat.

Hingga akhirnya, remaja itu berhasil menahan lengan sang Ibu.

Lee Taeyong lantas terhenti. Lelaki cantik itu berbalik badan dengan mata yang sudah berair.

Sungchan sontak langsung memeluk tubuh Taeyong masih dengan deraian air mata.

"Tolong jangan tinggalkan Sungchan, Mommy!" pintah anak itu disela tangis yang menjadi.

Sungguh, Sungchan sangat tak ingin kehilangan Ibunya.

Tubuh si lelaki cantik bergetar. "B-Biarkan Mommy pergi sayang, Mommy–"

"Tidak! Hiks.. Sungchan tidak akan pernah membiarkan Mommy pergi!"

Taeyong lantas tak bisa lagi membendung air mata dan langsung terisak di dalam pelukan si bungsu.

Suara tangis Sungchan pun terdengar semakin pilu. Remaja itu semakin memeluk tubuh sang Ibu. Ia sangat tak ingin ditinggalkan oleh Ibunya ini.

Jika bisa, Sungchan ingin ikut bersama Taeyong saja. Meninggalkan Ayahnya yang mungkin berulah seperti dahulu.

Win A Mother《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang