Sequel of Secret You
Kehilangan itu menyakitkan. Terlalu banyak luka hingga membekaskan trauma di amygdala. Tapi bagaimanapun, life still goes on.
Diatas begitu banyak rahasia yang sengaja disembunyikan, apakah D-Day yang diharapkan sungguh akan ter...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Playlist : D-Day - Suga of Bangtan Sonyeondan
Akhirnya, hari dimana kita bertemu itu telah terjadi. Menyudahi rindu yang menyiksa, dan melepaskan gejolak asmara yang seperti bersemi kembali.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
"Sebenernya ini buat acara apa sih, Mah?"
Sejak awal sudah penasaran sekali, tetapi pertanyaan itu baru keluar disaat semua masakan—yang mereka kerjakan—nyaris selesai.
"Kenapa masak banyak banget kaya gini?" Sambung Cahaya, sementara atensi dan tangannya masih berfokus memindahkan opor ayam—dari wajan ke mangkuk yang sudah disediakan sebelumnya.
Jujur saja Cahaya pun bingung, ini terkesan seperti acara dadakan. Pagi tadi tiba-tiba Rei menjemput mereka berempat—dengan Chandrika, Jessa dan Lyne, menuju rumah keluarga Jourell. Dimana setelah sampai, ia pun terkejut sebab Aeryn, Arva dan Ailee pun sudah ada disana.
Sementara itu, pelakunya langsung bergegas kembali pergi begitu saja entah kemana. Cahaya sungguh tidak tahu apa tujuan Rei mengumpulkan mereka di rumah Kai seperti ini.
"Kai yang request ini. Maybe, dia mau ngerayain tentang perjalanan bisnisnya yang sukses, bareng kita disini." Jawaban yang sederhana, tetapi itu terlalu mengejutkan untuk Cahaya.
Kuah opor yang panas nyaris saja akan mengenai tangannya, jika saja Shana—ibu Kai, tidak sigap menarik tangan Cahaya untuk menghindar.
"Hati-hati, Sayang." Lembut, wanita itu memperingatkan.
Tetapi Cahaya sama sekali tidak peduli perihal tangannya yang nyaris melepuh karena kuah opor. Ia masih terlalu tertarik atas pengakuan Shana sebelumnya.
"Kai mau pulang?" Bertanya, Cahaya menatap Shana penuh selidik. Dan anggukan yang diberikan wanita itu sebagai jawaban pasti, membuatnya terperangah sendiri. "Ko' dia gak ngasih tahu aku, sih, kalo mau pulang hari ini?" Protes, pun mengeluh. Heran juga.
Cahaya sungguh tidak percaya ini. Bagaimana bisa Kai tidak memberitahu tentang kepulangannya seperti ini? Bahkan sejak kemarin ia tidak mendapatkan kabar apapun dari lelaki itu.
Kai memang pergi melakukan perjalanan bisnis lebih lama dari rencana awal. Seharusnya Kai dan Zayan kembali setelah tiga hari disana, tetapi entah apa alasannya perjalanan bisnis itu diperpanjang sampai waktu yang tidak ditentukan—hingga kini sudah berlalu dua minggu.
Lalu sekarang, dia pulang tanpa memberi kabar? Waah, kau benar-benar keterlaluan, Kai. Pikir Cahaya.
"Eoh? Dia gak ngabarin kamu?" Shana bertanya, jelas dia pun keheranan. "Mungkin dia mau ngasih kamu kejutan, Sayang." Dan pada akhirnya Shana memberi prediksi, menenangkan sekaligus agar gadis itu tidak merajuk saat putranya itu sampai nanti.
