[12] Sandi Angka

46 36 14
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•••~

Suasana di ruang yang bernuansa hijau tosca itu terasa sangat hening hanya terdengar suara dari keyboard laptop Lasifa saja.

Hayllen, Jahinul, Lasifa dan Tara sedang berusaha mengerjakan tugas kelompok membuat makalah yang di berikan beberapa Minggu lalu, sebenarnya tugas makalah itu di kerjakan berlima dengan langga, namun Langga setelah terakhir pertemuan mengantar Hayllen kerumah dan mengirim pesan yang ambigu itu dia menghilang tanpa jejak no telepon pun tidak aktif jadi mau tidak mau Hayllen dan ke tiga teman kelompoknya harus mengerjakan nya berempat tanpa kehadiran Langga.

"Selesai" ucap Lasifa senang kala tugas makalah mereka sudah selesai Hayllen dan Tara tersenyum sedang Jahinul sudah menembus alam mimpi dia tertidur di sofa kamar gadis pecinta warna hijau yaitu Tara.

"Udah selesai semua kan?" Tanya Hayllen lalu dia mendapatkan anggukan dari Lasifa.

Hayllen memejamkan kedua matanya sesaat lalu menghembus nafas perlahan. hening, ruangan itu kembali hening menyisihkan pikiran ketiga gadis yang sedang berkelana entah sedang memikirkan hal apa.

Prang!!

Jahinul terjungkal jatuh dari sofa terkejut kala mendengar sebuah kaca pecah.

"Allahu Akbar" letah Jahinul yang sudah berdiri tegak melihat kaca kamar Tara yang pecah.

Dengan refleks Tara membanting bantal nya pada Jahinul.

"Lo Kristen Jamal"

dan Jahinul hanya cengengesan.

"AAARRG!" rintih Lasifa memegang keningnya yang terkena lempar batu yang berhasil memecahkan kaca kamar Tara. Hayllen, Tara, dan Jahinul panik melihat Lasifa yang wajah nya sudah pucat pasi di tambah kening nya berdarah.

"Lo ga papa Las" panik Tara yang langsung memapah Lasifa untuk duduk di kasur nya, Lasifa menggeleng lemah dengan tangan nya memegang kening nya yang berdarah terkena batu, entah siapa kah yang iseng melempar batu ke kamar Tara hingga mengenai kaca kamar nya sungguh jika ia tau siapa yang melakukan hal ini dia akan memarahi orang itu habis-habisan.

Hayllen melap darah dikening Lasifa lalu matanya tak sengaja menyoroti batu yang melesat masuk ke kamar Tara dan melukai kening Lasifa.

"Batu itu di bungkus kertas" ujar Hayllen menunjuk batu itu.

Jahinul juga merasa janggal dengan batu itu yang di bungkus kertas seperti ada yang berniat mengerjai mereka atau, entah lah.

HAYALAN [ END TAHAP REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang