[10] Ambigu

Mulai dari awal
                                    

Hai kamu..., iya kamu makasih udah mau warnai hidupku yang semula nya gelap dan di penuhi dengan luka, aku tak akan mengeluh meski laku datang silih berganti untuk ku. aku masih memiliki kedua orang tua ku yang siap membopong tubuh ku di kala aku terpuruk jatuh, aku tak pernah merasakan yang namanya sosok teman karena sebuah kecerobohan di masa kecil ku.dan kamu hadir lalu mewarnai hidup ku yang gelap dan banyak laku, terimakasih sudah mau dan ingin menjadi teman dan kekasih yang siap mendengar keluh kisah ku, tapi aku juga ingat dan tak dapat egois bahwa setiap kebahagiaan pasti ada luka, dan setiap mencintai pasti dan konsekuensi nya, begitu pun yang aku rasakan saat dekat dan bersama mu bahagia dan luka yang selalu datang bersamaan.

Terima kasih cat air yang sudah mewarnai ku yang semula abu-abu.

Entah ada apa dengan Hayllen malam ini rasanya di akan kehilangan seseorang yang pergi nya akan lama, coret-coret yang dia tulis di buka diary nya hingga menjadi serangkaian kata dengan air mata yang tak berhenti menetes hingga beberapa kali terjatuh membasahi buku diary nya.

Hati Hayllen gelisah, dia melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 22:00 WIB entah mengapa rasa kantuknya tak kunjung datang setelah pulang dari rumah langga dengan hati yang mendung dan langit mendukung rasa sesak Hayllen juga mengeluarkan tetesan air yang banyak dan cukup membasahi bumi.

"Langga hati aku aneh, hati aku ngerasa gak bakalan ketemu sama kamu lagi dalam waktu yang lama"

Hayllen berjalan menuju kasur, dia membaringkan tubuh rapuh nya disana. menyiap hati nya untuk esok agar senyum selalu terpancar dan bertemu lagi dengan Langga, semoga.

Mata Hayllen perlahan terpejam hingga tertutup rapat Hayllen sudah menuja alam mimpi sebelum sebuah notif dari ponsel yang membuat mata nya kembali terbuka, Hayllen meraih ponselnya lalu mencek notif dari siapa yang masuk di larut malam seperti ini, dengan lincah tangan membuka aplikasi hijau di ponselnya dia sedikit terkejut ternyata motif chat itu dari Langga saat Hayllen membaca isi chat yang baru saja Langga kirim, kening Hayllen berkerut hingga muncul garis kecil.

LANGGAKU

|MALAM Hayllen  kamu udah tidur?

|Selamat tidur ya cantik nya Lang

|Langga sayang kamu dan akan selalu

|Hayllen jangan pernah benci sama Lang ya

|Lang sayang dan cinta banget sama Hayllen

|Maaf yah kalo Lang hadir dan memberi luka baru buat Haya

|Tapi Lang tau kalo Hayllen itu iron man jadi kuat

|Haya jangan kangen sama Lang kalo Lang udah ga ada di samping Haya

|Lang sayang sama Haya dan Haya akan selalu jadi wanita nomor satu di hati Lang setelah ibunya Lang

Hayllen

Kenapa sih Lang ambigu tau|

Tes

"Kamu kenapa Lang"

"Jangan pernah ninggalin aku Lang aku ga mau rasain kehilangan dan mungkin tak aku pernah mau hiks" Hayllen menangis tersedu-sedu setelah membaca chat yang Langga kirim yang menurut nya sangat ambigu, mungkin karena lelah nya Hayllen sampai tertidur dengan air mata membasahi pipinya.

==============

"Lah kok aneh yah"

"Iya yah kok Hayllen di antar sama supirnya sih kan biasanya barang Langga"

"Mungkin mereka udah putus"

"Bagus dong, jijik gue lihat dia nempel Mulu sama Langga"

"Gue juga. dia ga ngaca apa gimana dia sama langga itu beda banget"

Hayllen menghembus nafas lelah selalu begini, Langga juga mengapa hari ini tak menjemput nya.

Hayllen tetap berjalan tanpa memedulikan orang-orang yang membicarain nya, biarkan saja nanti juga mulut mereka akan lelah juga jika terus membicarakan diri nya

"Pagi Len" sapa Lasifa pada Hayllen yang memasuki kelas dengan tak bersemangat, Hayllen tersenyum pada lasifa tanpa berniat membalas sapaan Lasifa.

Hayllen langsung duduk di kursi nya dan menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan nya.

"Langga mana Len biasa berdua terus?" tanya Lasifa yang di balas gelengan dari Hayllen.

Tangan lasifa tanpa izin memegang kening Hayllen, "panas Len, Lo sakit ya?" tuding Lasifa.

Hayllen menepis tangan Lasifa "aku benaran gapapa, cuman panas dikit entar juga turun sendiri"

Lasifa merasa iba pada Hayllen mata Hayllen muncul mata panda sepertinya Hayllen tak tidur malam tadi dan suhu tubuh Hayllen juga panas.

"Len kamu benar ga pa-pa"

"A-ku eng-ga papa k--ok" sahut Hayllen terbata-bata menahan rasa sesak luar biasa yang tiba-tiba muncul di dada nya.

"Kita ke UKS yu" tawar Lasifa lagi yang benar-benar tak tega melihat kondisi Hayllen.

"AKU BENARAN GA PA-PA!, APA ? PEDULI KAMU SAMA AKU LASIFA!" Hayllen menggertak Lasifa. jujur, hati Hayllen sangat bergemuruh dia tak bisa mengontrol emosi nya.

Lasifa menunduk kepalanya malu kala dia dan Hayllen sudah menjadi pusat perhatian murid IPA satu.

"aku cuman mau jadi teman kamu aja Hayllen, apa aku salah kalo aku peduli sama keadaan kamu?"

"AKU GA BUTUH TEMAN AKU SUDAH TERBIASA SENDIRI, HIKS" gertak Hayllen lagi dan lagi dengan suara sendu dan Isak tangis yang berhasil lolos dari bibir mungilnya. Hayllen menatap Lasifa yang tengah menunduk.

"Maaf...." kata ajaib itu keluar secara tiba-tiba dari mulut mungil Hayllen sebelum pandangan memburam dan berakhir dengan kegelapan Hayllen tak tau apa yang sedang terjadi.









TbC

HAYALAN [ END TAHAP REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang