"Hufftt, jen. Hakim kepala meminta kami pergi ke thailand untuk membantu merek menyeleksi dan melatih orang² yg nantinya di pilih dan di jadikan senjata rahasia negara di thailand, itu berarti kami akan cukup lama di sana. Apa kamu tidak masalah aku tinggal lama?" Ucap jisoo

"Ya kalo begitu aku gk mau, aku gk ijinin. Emang kamu tega ninggalin aku? Sebentar lagi anak kita lahir apa kamu tidak mau melihat anak kita lahir?" Protes jennie

"Aku juga gk maulah, tapi hakim kepala bilang kami boleh membawa kalian juga kalo kalian mau. Yg jelas kami tidak mungkin bisa menolak perintah itu" ucap jisoo yg merasa di lema.

"Termasuk si yerim juga? Tapi dia kan masih sekolah" tanya jennie

"Iya, dia dan saeron kan udah selesai ujian sayang, jadi tinggal menunggu kelulusan saja. Yerim mungkin akan mendaftar kuliah di thailand nanti" ucap jisoo.

"Gitu ya, terus kapan rencananya kalian akan ke thailand?" Tanya jennie lagi.

"Aku belum tau, besok kami akan melakukan pertemuan dengan 'final punishment' thailand dan america untuk membahas hal ini"

"Kalau begitu aku juga akan ikut denganmu ke thailand nanti" ucap jennie tersenyum

Jennie memutuskan untuk ikut bersama jisoo, dia tidak mau suaminya itu nanti di goda oleh wanita lain di sana.

"Benarkah? Kau mau ikut denganku kesana?" Tanya jisoo semangat.

"Iya sayang, aku akan ikut denganmu kemanapun itu" ucapa jennie mengangguk.

"Terima kasih sayang, aku janji akan menjaga kamu dan anak kita dengan baik di sana" ucap jisoo memeluk jennie dan mengecup kening istrinya itu.

"Baby, kita akan ke thailand cup" ucapa jisoo berbicara dengan anaknya yg masih di dalam perut jennie, sambil mengelus dan mencium perut istrinya itu.

Ke esokan harinya jisoo, lisa, seulgi, wendy dan yerim pergi ke tempat pertemuan 'final punishment', dari hasil pertemuan itu mereka sepakat untuk memberi jisoo dan timnya waktu sampai jennie dan irene melahirkan.

******

Beberapa minggu kemudian

Jisoo saat ini berada di dalam ruang bersalin menemani jennie dan memberi semangat pada istrinya itu yg saat ini Tengah berjuang untuk melahirkan bayi mereka, dia membiarkan jennie menarik baju dan rambutnya hingga meremas kuat lengan jisoo sampai kuku jennie melukai lengan jisoo.

Jennie dan irene di bawa ke rumah sakit tadi subuh karna air ketuban jennie pecah dan irene juga mengeluh perutnya sakit, irene masih di ruang vip karna dia baru memasuki pembukaan 3, sedangkan jennie sekarang sudah pembukaan sepuluh jadi dia yg lebih dulu di tangani karna sudah siap untuk melahirkan.

"Tarik nafas lalu dorong lagi ya" ucap bidan yg membantu jennie melahirkan.

"Nnngggggggggg huh.. huh.. huh.. nnggggggg awhh hiks hiks jisoo sakitt"

"Iya sayang, kamu semangat ya sayang. Aku tau kamu kuat, kamu pasti bisa sayang" ucap jisoo mengelap keringat di wajah dan leher jennie.

"Dorong lagi ya nona, sedikit lagi anda pasti bisa." Ucap bidan itu.

Jennie kembali mengambil nafas dalam² dan mendorong kuat

"Nnnnggggggggggggghhh arrgggghhh"

"Oee.. oee.. oee.."

"Selamat nona, bayi kalian perempuan" ucap bidan.

"Anak saya laki² dokter, gk liat itu ada penis" bantah jisoo blak²an dengan nada datar.

Not a NERDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora