7. Tragedi di Kantor Polisi

150 31 2
                                    

Setiba di kantor polisi, Baekhyun dan Yeri langsung di suruh untuk masuk ke dalam sebuah ruangan. Di dalamnya hanya ada beberapa polisi. Sepertinya itu ruangan khusus untuk mendiskusikan sesuatu yang bersifat rahasia. Baekhyun semakin berdebar bukan karena mau bertemu gebetan, dia takut jika disana akan di ancam atau mungkin dipukuli oleh orang-orang Park Chanyeol. Mungkin Baekhyun terlalu sering menonton film dan drama ber-genre thiller, crime, atau mafia-mafia. Dimana kau akan dihajar dan dimusnahkan oleh orang yang punya kuasa, bahkan polisi sekali pun tak bisa membantumu.

Tidak salah lihat, dia jelas tidak salah lihat. Di depan sana, Park Chanyeol tengah berdiri menunggunya. Mata mereka bertemu pandang. Pria itu ada disini, Baekhyun nyaris tak percaya. Bukan apa-apa, tadi ia mengira Chanyeol tak akan datang ke kantor polisi. Mungkin hanya mengirimkan orang kepercayaanya untuk mengurus hal ini.

"Baek, itu Park Chanyeol kan?" Tanya Yeri terdengar tak percaya.

"Kenapa dia sampai ada disini?"

"Kukira dia tak akan datang." Sahut Yeri juga bingung.

Tak hanya Chanyeol, disana juga ada pria tampan lain. Entahlah, Baekhyun juga tak kenal. Mungkin saja kuasa hukumnya atau manager si idol. Mereka perlahan berjalan mendekat, reflek Baekhyun menahan nafas. Demi apa pun, Chanyeol terlihat jauh lebih tampan jika dilihat sangat dekat.

"Baekhyun-ssi? Apa benar kau orang yang melaporkan Park Chanyeol?" Tanya pria yang sama tampannya dengan Park Chanyeol. Walaupun menurut Baekhyun lebih tampan Chanyeol.

Belum apa-apa, Baekhyun sudah merasa terancam. Entah pergi kemana keberaniannya tadi. "I-itu aku melaporkannya karena dia membawa ponselku kabur."

Helaan nafas terdengar dari pria itu. "Aku minta maaf dengan apa yang terjadi. Chanyeol lupa mengembalikan ponselmu. Jadi bisakah kau mencabut laporannya?"

"Aneh sekali, kenapa seorang idol bisa lupa mengembalikan ponsel milik fansnya? Apa ponsel temanku terlihat tak penting di matanya? Di jaman sekarang ponsel adalah hal terpenting. Bagaimana jika nanti temanku ingin menghubungi keluarganya? Baekhyun juga menyimpan semua tugas kuliahya di ponsel." Celoteh Yeri panjang lebar.

Diluar dugaan Baekhyun, ternyata Yeri akan terang-teranggan membelanya di depan Chanyeol, walaupun wanita itu merupakan salah satu fans berat Park Chanyeol.

"Sudahlah lupakan saja, yang terpenting ponselku dikembalikan." Baekhyun tak ingin memperpanjang masalah, padahal tadi ia ingin mencekik Park Chanyeol dengan kedua tangannya. Tapi ketika melihat Park Chanyeol secara langsung, Baekhyun seperti kehilangan nyali.

Lihat saja pria itu tinggi menjulang dengan otot yang lumayan. Baekhyun takut jika sewaktu-waktu Park Chanyeol mendadak emosi dan melayangkan tinjuannya.

"Dan satu lagi, kau harus mau berfoto dengan kami." Tiba-tiba Yeri menyela, membuat Baekhyun mendelik kesal.

"Aku tak menginginkannya." Tolak Baekhyun.

"Ini kesempatan emas Baek. Kapan lagi kau bisa berfoto dengan Park Chanyeol." Bisik Yeri di telinganya. Suho yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala. Di situasi seperti ini ternyata masih ada yang ingin berfoto dengan artisnya.

Baekhyun hanya mengangguk pasrah meski tak setuju. "Mana ponselku? Aku akan mencabut laporan setelah ponselku kembali." Putus Baekhyun.

"Ini." Chanyeol memberikan paper bag bewarnah putih.

"Apa ini?" Baekhyun tak menemukan ponselnya. Malahan kotak putih yang Baekhyun rasa berisi ponsel baru.

"Ponsel untukmu." Jawab Chanyeol dengan raut datar. Tolong digaris bawahi, datar dan terlihat sedang tidak terjadi apa-apa. Tak ada raut bersalah apalagi menyesal.

Dating Apps Where stories live. Discover now