"Cie mama sama papa mau dinner, pantes mama pake dress gini" goda Aurora yang dibalas gelengan oleh sang mama.

"Mama sama papa pergi aja nggak papa, sebentar lagi abang pasti pulang. Aura nggak akan sendirian" lanjut Aurora berusaha meyakinkan mama-nya untuk pergi bersama sang papa.

"Bener? Kamu nggak papa?"

Aurora mengangguk cepat, "Yakin mamaku sayang. Mau dinner kemana?"

"Camaraderie Restaurant"

Bagaikan tersambar petir, Aurora seketika pucat. Ia berusaha tetap tenang, meski perlahan tangannya mulai dingin. Ia menatap manik hazel yang seiras dengan maniknya dengan lekat, ada perasaan kalut dalam hatinya yang berusaha ia tutupi.

Camaraderie berarti rasa saling percaya dan persahabatan di antara orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersama. Namun Aurora adalah orang pertama yang akan menentang arti itu karena nyatanya, di restoran itulah kehancuran keluarganya bermula.

Bermula dari sang juru masak yang berhasil membuat papa-nya jatuh hati dan berakhir menjalin hubungan terlarang yang tak seharusnya dilakukan seorang suami dan wanita yang telah mengetahui perihal salah dan benar. Perselingkuhan yang menjadi awal dari kehancuran keluarga kecil Aurora, istana Aurora.

"Ma, kayaknya mending kita masak bareng aja nggak sih? Aura pengen masak sama mama" rayunya dengan perasaan yang kacau namun berusaha tenang.

Helena mengernyit, "Tiba-tiba?"

"I-iya, ma. Kan jarang kita masak bareng gitu, barbeque-an?"

"Boleh sih. Tapi kata kamu tadi mama suruh pergi aja" Helena menggoda putrinya.

"Aura berubah pikiran, ma. Pengen ada waktu keluarga gitu" elak Aurora cepat

"Kenapa panik gitu, Aura? Kamu-" belum saja Helena menyelesaikan perkataannya, Jendra menginterupsi dialog antara ibu dan putrinya. Ia tersenyum, namun segera terkejut melihat mata putrinya yang sembab.

"Putri papa kenapa?" Tanyanya dengan tenang meski perasaan khawatir menyelimutinya.

Ide cemerlang terlintas di pikiran Aurora, "Aura nggak mau papa sama mama pergi, jadi ayo barbeque di rumah aja, pa. Aura mohon" ujarnya dengan mengeluarkan tatapan bak anak kucing yang tak mampu di tolak oleh sang papa.

"Gimana ya?"

"Papa, please" manik Aurora semakin penuh permohonan, Jendra pun terkekeh kecil melihatnya.

"Papa kalah, telpon abang kamu. Kita barbeque di rumah" Jendra menunduk mencubit pipi Aura pelan.

"Yes! Aye aye kapten!" Seru Aurora semangat, perasaan lega luar biasa membuncah di hatinya.

"Sayang, maaf ya. Kita tunda dulu dinner kita, hm?" Jendra menatap istrinya lekat, yang dibalas usapan lembut di pipinya dari Helena.

"Aku lebih suka kamu kayak gini. Kita bisa dinner kapan-kapan, aku nggak masalah"

Kecupan mendarat di kening Helena. Senyuman merekah sempuran di bibir Helena, entah mengapa Jendra merasa Helena terasa lebih cantik dari biasanya. Hatinya kembali berdebar kencang setiap menatap Helena, apalagi kini istrinya itu lebih perhatian padanya dan hubungan keduanya seolah lebih erat dari sebelumnya.

Aurora yang menyaksikan interaksi kedua orang tuanya diam-diam tersenyum lega. Kali ini ia berhasil mencegah pertemuan papa-nya dan Margareta, namun kedepannya Aurora tidak akan lengah. Papa-nya tidak boleh bertemu dan jatuh hati pada Margareta.

'Aura nggak akan biarin keluarga kita hancur, ma. Aura akan pastiin apa yang Aura punya akan tetap jadi milik Aura' tekad Aurora telah bulat, ia akan melakukan apapun untuk memperbaiki semuanya. Terutama untuk keluarganya.

Aurora ingin melihat keluarganya selalu utuh, Aurora ingin melihat senyum bahagia mamanya, Aurora ingin abangnya selalu ada di sisinya dan Aurora ingin papanya selalu menjadi pelindung bagi Aurora. Semua miliknya, dan akan tetap menjadi miliknya. Katakan bahwa Aurora egois, katakan bahwa Aurora serakah, tapi kali ini saja izinkan Aurora untuk berusaha dengan sekuat tenaganya. Aurora akan mempertahankan apa yang sejak awal ia miliki hingga titik akhir.

Tapi perihal Allaric, biarlah semuanya terjadi. Aurora tidak akan memaksa takdirnya menyatu dengan Allaric, biarlah benang merah itu memutuskan dengan siapa ia akan terikat. Tapi jujur, perasaan serakah mulai melingkupi hati Aurora. Ada rasa kepemilikan yang kuat pada Allaric, Aurora ingin menahan Allaric untuk dirinya, bukan untuk Vanilla.

■■■■

16 Juni 2023

To be continue🐾

IridescentWhere stories live. Discover now