03| How we

85.4K 7.6K 54
                                    

Kaki berbalut sepatu putih menyusuri koridor demi koridor dengan langkah pelan menyesuaikan langkah kaki guru dihadapannya, katanya ia akan masuk di kelas XI IPA 2. Kelas yang sama dengan kelasnya dulu, Aurora merasa de javu sejenak. Namun kali ini Aurora pastikan semuanya akan jauh berbeda dengan dulu, kali ini Aurora akan lebih berani menunjukkan dirinya.

"Aurora, ini kelas kamu. Ibu tinggal dulu ya"

Aurora tersenyum manis, "Baik bu, terima kasih"

Setelah guru itu pergi, Aurora memberanikan dirinya masuk ke kelas. Wajah-wajah familiar menyambut Aurora, termasuk rekan sebangkunya dulu. Nafreya Auristella, gadis manis itu duduk sendirian karena dua sahabatnya duduk bersama di depannya. Vivianne Brigitta Putri dan Maurelia Agnesia, dua sahabat Freya.

"Ibu minta perhatiannya sebentar, ada teman baru kalian ingin memperkenalkan diri. Silahkan kamu perkenalkan diri kamu ya"

Aurora mengangguk, "Terima kasih atas waktunya, bu"

Ditatapnya seluruh wajah di ruangan itu, manik hazel Aurora berbinar dengan cerah. Aura positif berusaha Aurora kumpulkan melalui senyumannya, tak dapat Aurora pungkiri jika perasaan takut dan gugup menyelimuti hatinya saat ini.

"Halo, perkenalkan aku Aurora Navycalista Haidar biasa di panggil Aurora pindahan dari Navaleon. Senang berkenalan dengan kalian semua, semoga kita bisa berteman baik" suara manis Aurora berhasil mengukir senyuman ramah teman sekelasnya.

Helaan napas lega Aurora menjadi bukti bahwa semuanya tak akan berakhir sama seperti dulu, semua orang di kelas ini menerimanya, tak seperti dulu ketika ia pindah dengan rumor perusak hubungan king dan queen Oxyzen yang selalu melekat padanya membuat semua orang menjauh bahkan menghujatnya terang-terangan.

"Aurora, kamu bisa duduk bersama Freya-" guru itu mengalihkan tatapannya dari Aurora "-Freya, tolong angkat tangan kamu supaya Aurora bisa mengenali kamu"

Aurora tersenyum menyambut senyuman yang Freya berikan padanya, ia menatap guru itu dengan sopan. "Terima kasih bu"

Aurora tersenyum hangat ketika telah duduk di samping Freya, "Salam kenal Freya"

Freya membalas sapaan Aurora tak kalah hangat, "Kita harus jadi bestie" kekehnya yang disambut senyuman hangat oleh Aurora

■■■■

Bel istirahat berbunyi, guru yang berada di kelas pun bergegas merapikan barang-barangnya dan meninggalkan ruangan kelas. Begitu pula para murid yang berbondong-bondong meninggalkan kelas untuk mengisi perut mereka, langkah kaki mereka menuju kantin. Freya, Vivian, dan Maurel mengajak Aurora untuk ikut bersama mereka di kantin, sesekali ketiganya memperkenalkan beberapa ruangan yang mereka lewati sebelum menuju kantin.

"Lo harus tau Ra, di Oxyzen ada geng terkenal namanya Xavierous. Ketuanya itu gantengnya kebangetan, tapi jangan pernah lo sekali-kali berurusan sama dia. Jangankan sama ketuanya, bahkan lo lebih baik nggak terlibat sama satupun anggota Xavierous" celoteh Vivian menggebu-gebu

Aurora terkekeh geli dalam hati, ia sudah berurusan erat dengan Allaric. Namun di kehidupan kali ini, Aurora masih ragu. Apakah ia harus lebih berani pada hubungannya dan Allaric ataukah ia seharusnya sejak awal membiarkan hubungan ini hambar tanpa sedikitpun sentuhan usaha di dalamnya. Lamunan Aurora pecah ketika Maurel menariknya menuju salah satu meja kosong, Aurora baru menyadari jika Freya dan Vivian sudah pergi memesan makanan.

"Lo ngelamun, Ra. Jadi kita inisiatif nyamain pesenan lo sama kita, nggak masalah kan?" Tanya Maurel hati-hati

Aurora mengangguk cepat, "Gue malah makasih udah dipesenin, maaf ya, tadi gue ngelamun" sesalnya.

IridescentOù les histoires vivent. Découvrez maintenant