14| Danger!

72.5K 6.1K 196
                                    

Markas Xavierous penuh dengan ketegangan ketika leader Xavierous masuk ke dalam ruangan yang telah dipenuhi oleh anggota Xavierous yang sebelumnya telah berkumpul untuk membahas kejadian yang menimpa salah satu anggota mereka. Allaric menatap tajam anggotanya satu persatu.

"Gimana keadaannya?"

Gabriel menghela napas, "Aman, tapi kayaknya selama seminggu harus bedrest total" jawabnya legas.

Salah satu anggota Xavierous masuk rumah sakit dengan keadaan yang terbilang parah, ia di keroyok oleh beberapa orang dengan jaket berlogo geng Valcon. Kini Geo -anggota Xavierous tersebut harus terbaring di rumah sakit selama beberapa hari. Mendengar anggota mereka terluka parah, Xavierous mendidih. Xavierous ingin dengan segera memberikan balasan kecil pada siapapun yang melakukannya.

"Udah dapet siapa pelakunya?" Allaric menatap Nathan lekat sedangkan yang ditatap tanpa kata langsung menyodorkan tab berlogo apel gigit miliknya dan segera di raih oleh Allaric.

"Alistor, geng baru yang nyoba adu domba Valcon sama Xavierous" Nathan tersenyum miring, jemarinya dengan santai mengambil permen chupa chups dan berakhir memasukkan permen tersebut ke mulutnya.

Javier tersenyum sinis, "Pantes mainnya masih belum pinter"

Handry menatap ketua Xavierous lekat, maniknya terkilat tajam. "Jadi, mau serang kapan?"

"Bang, gue nggak bisa ikut kalau mau nyerang" Marsel menatap Hendry ragu.

Ia buru-buru menyelesaikan perkataannya ketika Hendry menatapnya balik, "-minimal habis Tayo selesai gue bisa ikut" Marsel tertawa canggung yang hanya dibalas tatapan datar oleh Hendry

"Sini lo bocil! Kesabaran gue setipis tisu di bagi 7 tapi lo malah buat gue emosi. Sini lo!" Hendry berjalan cepat kearah Marsel namun Marsel lebih dulu kabur di belakang punggung Gabriel.

Bukan tanpa alasan Marsel berlindung di belakang punggung Gabriel, hal itu karena Hendry hanya akan diam jika berhadapan dengan Allaric atau Gabriel. Sedangkan Marsel masih sayang pada nyawanya, jika ia mendekat pada Allaric, maka besoknya wajah imut itu akan memar karena diajak bermain di ring tinju oleh Allaric.

"Udahlah, kayak bocah aja lo" Gabriel menengahi yang dibalas delikan kesal dari Hendry dan senyum puas dari Marsel.

"Dasar bocah prik" gumam Javier ikut kesal melihat Marsel

Allaric hanya menghela napas melihat kelakuan anggotanya, ia berdehem sejenak untuk kembali memusatkan perhatian yang sempat teralihkan. "Kalau tujuan mereka adu domba, berarti sebentar lagi Valcon kesini dan gue yakin bang Axel yang bakal dateng juga"

Nathan terkekeh, "Terus biarin Valcon selesaiin sendiri tanpa kita kotorin tangan?"

Gabriel senyum miring, ia menatap serius anggota Xavierous. "Xavierous nggak akan biarin orang yang usik anggota kita tanpa hadiah"

"Bawa ke tempat dimana mereka keroyok Geo, buat mereka lebih parah dari Geo tapi jangan sampai mati-" Allaric menjeda perkataannya sejenak,

"-karena mereka sendiri yang bakal minta kematian jemput mereka" Allaric menutup sesi rapat dengan begitu baik. Binar kepuasan tercetak dari setiap manik anggota Xavierous. Ada harga yang harus dibayar dari setiap darah yang keluar dari anggota Xavierous.

Xavierous adalah neraka bagi siapapun yang mengusiknya.

Marsel menatap Allaric ragu, "Jadi rapatnya udah selesai, bang? Gue mau nonton Tayo boleh? Bentar lagi mulai"

"Terserah" jawaban itu meluncur bagaikan paduan suara dari anggota Xavierous. Sedangkan Allaric hanya mengangguk mengiyakan permintaan Marsel.

"Kayak cewek banget, ditanya jawabnya terserah" gerutu Marsel dengan suara kecil karena takut diamuk seluruh anggota Xavierous.

IridescentWhere stories live. Discover now