Private Party

229 35 10
                                    

"Terror pesan text udah lo kasih kan?" Tanya sang manajer sebagai kalimat pembuka saat ketiganya sampai di Dorm,

Jisung malah menatapnya heran,"Hah? Kasih ke siapa hyung?"

Seungho menepuk jidatnya,"Lupa ya gue bilang. Yaudah, sekarang... Lo screensoot itu pesannya sama nomor-nomornya sekalian, abis itu kirim ke gue, biar gue yang ngirim ke tim keamanan."

"Masih nyimpen pesannya kan lo?"

Sambil berselancar dengan ribuan pesan masuk di ponselnya, Jisung mengangguk singkat sebagai respon atas pertanyaan sang manajer. 

"Emang mau diapain pesannya hyung?"

Pertanyaan itu mengundang heran dari yang mendengar. Baik Seungho maupun Mark, keduanya saling melempar tatap lalu geleng-geleng kepala melihat kepolosan sang maknae yang satu ini,

"Buat dilacak abis itu dilaporkan atas cyber bullying," Jawab sang manajer,"Itu orang kalo ketangkap, bisa abis dia."

Jisung yang mendengarnya lantas mengangguk-anggukan kepala,"Keren banget ya... kayak di film-film gitu..."

"Lo kalo ada yang nawarin permen di tengah jalan jangan mau yaa..." Celetuk Mark yang sukses mengundang pelototan dari Jisung,

"Gak segitunya kali!"

"Nyenyenye..."

Meski mereka sudah tak muda lagi, tapi perdebatan kecil seperti ini masih kerap kali terjadi, yang justru itu yang menjadi salah satu faktor harmonisnya hubungan pertemanan serta kekeluargaan yang terjalin diantara mereka. Kadang, itu juga bisa menghibur dikala peliknya menghadapi jam terbang yang melelahkan.

"Yaudah, kalo gitu gue tinggal ya?" Kata Seungho,

"Buru-buru amat hyung, mau kemana emang?" Mark basa-basi, sementara yang ditanya malah nyengir,

"Ada panggilan darurat dari Ibu Negara..." Jawabnya,"Katanya dia udah rindu sampe mau mati rasanya..."

Para member NCT tahu betul, Ibu Negara yang dimaksud bukanlah isteri Presiden negara ini, melainkan isteri dari manajernya yang satu itu.

Tapi tetap saja, melihat sang manajer bertingkah seperti budak cinta barusan, tak pernah membuat mereka berhenti untuk menjulid.

"Mark lo mau pulang ke Dorm Ilichil apa mau disini?" Tanya Seungho,

"Disini aja, gue ada perlu sama Jaemin soalnya,"

Setelah mendengar jawaban Mark, Seungho segera beralih dari sana.

"Hyung sebentar!" Sergah Jisung tiba-tiba, ia hampir saja melupakan sesuatu,

"Wae?" Seungho memutar kembali badannya setelah dua langkah menjauh dari mereka berdua,

"Gue mau izin memenuhi undangan, buat 3 hari lagi... Boleh gak?" Tanyanya dengan hati-hati,

Seungho tampak berpikir,"Hari itu lo emang gak ada jadwal sih, tapi undangan siapa?"

"Birthday party nya Park Sunghoon," Jawab Jisung,

"Mau gue anterin?" Sang manajer menawarkan diri, namun Jisung menggeleng,

"Gak usah hyung, gue mau berangkat sama Ningning, pake mobil gue. Boleh ya?"

Tanoa berpikir panjang, Seungho mengangguk,"Boleh, tapi inget satu hal..."

"Hati-hati sama awak media,"

Peringatan sang manajer diacungi jempol,"Tenang aja hyung, kita kan udah pro!"

Barulah setelah itu manajer mereka yang paling tampan sekecamatan SM itu hilang dari pandangan. Menyisakan keduanya di rumah yang sunyi dan hening seolah tak berpenghuni.

We Got Married ; Jisung x YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang