haruto dan keluarga kim

621 86 0
                                    

⚠ time skip! chap ini lebih banyak narasi nya!

.

.

.

Hari demi hari berganti, sudah dua tahun lebih semenjak kejadian itu terjadi. Terasa begitu cepat berjalan, mengingat besok lusa Haruto akan melepas status pelajar nya.

Banyak yang sudah ia lalui bersama sang Bunda di kota yang jauh lebih membahagiakan.

Mendapatkan lingkungan sekolah yang baru, menyenangkan. Apartement baru yang lebih luas dari yang dulu. Pekerjaan bunda nya yang menjamin keberlangsungan kedua nya. Itu semua tidak akan ada jika bukan ibu nya yang berbuat, walaupun terdapat minus nya yaitu tak dapat berkomunikasi dengan orang yang ia sayangi di sana.

Ibu nya benar-benar memutus tali komunikasi agar kedua nya dapat aman dari incaran sang suami. Yoshi dan Mashiho juga sudah diberi tahu oleh sang ibu bahwa adik bungsu mereka sudah pindah, tentu ibu nya tak memberitahu dimana mereka tinggal saat ini. Tapi beruntung kedua nya dapat di andalkan dalam menjaga rahasia ini, terlebih Mashiho yang awalnya sangat memusuhi sang adik terkecil.

Jika sedang ingin berkomunikasi biasanya sang ibu menitipkan pesan secara lisan ke lisan kepada sang bawahan yang juga bekerja di bawah kantor besar yang menaungi bunda Haruto.

Dan yang paling menyenangkan adalah saat dimana ia mengingat bahwa sang Bunda sudah menikah dengan seorang duda yang benar-benar mencintai diri nya. Mengingat hal itu selalu membuat Haruto tersenyum geli saat dimana lamaran pertama ayah baru nya ditolak mentah-mentah oleh sang bunda dengan alasan ingin fokus kepada sang anak.

Apalagi jika mengingat bagaimana perjuangan ayah baru nya selama satu tahun mendekati bunda nya, lucu sekali. Empat hari yang lalu mereka sudah menikah, padahal rencana awalnya masih dua minggu lagi pernikahan kedua nya. Namun saat mendengar hari kelulusan Haruto yang sudah dekat membuat kedua nya mempercepat acara suci sebelum hari-H nya. Jika ditanya kenapa kedua nya akan menjawab tegas, bahwa kedua nya terutama sang ayah itu ingin sekali Haruto merasakan rasanya berfoto bersama keluarga nya saat hari kelulusan nya.

Ah, sekarang Haruto juga menggunakan marga baru setelah memiliki ayah baru juga kakak baru. Sekarang marga nya menjadi Kim Haruto, kakak nya itu bernama Kim Junkyu. Kakak nya lah yang mampu membuat hati bunda luluh, karena ternyata Junkyu dan Haruto tidak ada beda nya. Sama-sama tidak di anggap oleh keluarga besar nya, beda nya hanya terletak pada ibu Junkyu yang meninggal kala melahirkan Junkyu.

Ibu Junkyu juga sama tidak menganggap sang anak, jika saja ayah nya itu tidak memberi banyak uang untuk tetap mempertahankan putra yang dikandung oleh wanita itu. Sama-sama mempunyai julukan tersendiri yang terkadang diselipkan oleh anak lain kala keduanya kecil membuat Junkyu dan Haruto dapat dekat dengan sendirinya.

Bercerita tentang keluh kesah kedua nya satu sama lain, lalu akan berakhir menangis bersama dengan Junkyu yang memeluk Haruto menenangkan yang lebih muda, tidak memperdulikan dengan air mata yang terus keluar dari mata nya sendiri.

Mempunyai Haruto sebagai adik nya membuat Junkyu merasa mempunyai teman main saat dirinya sendirian di rumah, tak akan lagi dirinya merasa kesepian kala sang ayah berangkat bekerja meninggalkan dirinya sendirian di rumah. Jangan lupa sosok bunda yang selama ini ia dambakan keadaan nya.

Ayah dan ibu Junkyu menikah karena status sosial saja, atau gampangnya mereka berdua dijodohkan. Ah, bukan dijodohkan tapi lamaran kontrak. Kedua nya menikah selama dua tahun untuk mengembangkan usaha kedua belah pihak, tentu dengan syarat tak boleh memiliki keturunan. Aneh tapi itulah kenyataan nya, keluarga ibu Junkyu tak menerima Junkyu karena membuat anak kesayangan mereka meninggal kala melahirkan.

Mungkin lain kali jika ingat akan ku ceritakan semua nya dari pandangan yang berbeda-beda.

▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁

Junkyu memanggil Haruto untuk turun sarapan bersama yang lain. Haruto yang sudah rapi pun mengikuti Junkyu ke arah dapur rumah mereka. Karena bunda dan Haruto sudah di boyong kesana oleh ayah nya. Tentu nya pupu juga ikut bersama mereka! Kucing kecil itu sudah tumbuh menjadi kucing lucu yang penurut dan gendut.

"Pagi bunda, yayah." Ucap Haruto riang yang berada di belakang Junkyu.

Untuk panggilan yayah sebenarnya Haruto hanya mengikuti Junkyu yang juga memanggil seperti itu.

Kedua orang berumur itu tersenyum tipis, bahagia sekali mendengar ucapan manis dikala pagi. Setidak nya mereka bisa melihat bagaimana anak mereka tersenyum tulus satu sama lain. Dengan ada nya bunda dan Haruto, Junkyu dapat tersenyum bahagia. Begitu pula dengan Haruto yang merasa bahagia mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah, dan juga kakaknya. Meskipun umur sang kakak yang sama seperti Yoshi itu membuat dirinya teringat kedua kakak nya itu, hanya seperti berpikir apakah mereka bahagia tanpa dirinya? Atau hanya bermonolog menginginkan dirinya secara tak sengaja bertemu kedua nya.

Mungkin ia akan berdoa kepada tuhan nya untuk mempertemukan dirinya dengan kedua kakak nya serta Wonyoung dan Junghwan, nanti ketika ia sudah masuk menduduki bangku kuliah.

"Pagi juga anak yayah." Jawab sang ayah tersenyum lembut kepada kedua putra nya. Bunda dari Haruto pun kembali tersenyum senang, melihat interaksi kecil tersebut.

"Ayo makan, jangan senyum mulu nanti apa gak sakit pipi nya?" Celetukan yang berasal dari Junkyu bukan membuat ketiga orang yang lain berhenti tersenyum tetapi malah tertawa geli mendengar nya.

"Iya, ayo sarapan dulu."

▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁▁

Junkyu menepi kan mobil milik nya, Haruto yang berada di bangku sebelah pengemudi itu hendak turun dari mobil yang kakak nya bawa.

Gerakan Haruto terhenti kala merasa tangan nya tergenggam oleh Junkyu, Ia pun menoleh ke samping.

"Kenapa kak?" Tanya nya.

Junkyu menggerakkan tangan nya menyuruh Haruto untuk mendekat kan dirinya, "sini."

Haruto pun menuruti.

Junkyu menarik wajah Haruto agar lebih dekat, dirinya mengecup gemas kedua pipi sang adik yang semakin lama semakin mengembang lucu. Kecupan basah yang Junkyu berikan membuat Haruto tertawa geli, meskipun Yoshi menganggap nya namun orang itu tak pernah sekali melakukan hal yang sama seperti Junkyu.

"Aduh pipi nya lucu." Junkyu berkata di sela kegiatan mengecup pipi adik nya.

"AKHH! KAK!" Haruto menggeram kala merasa pipi nya tak lagi dikecup tapi di gigit oleh sang kakak. Yang paling sialan itu, liur nya menempel banyak di pipi Haruto!

Haruto menjauhkan dirinya dari Junkyu, lalu langsung keluar menyelamatkan dirinya sendiri dari serangan gigitan basah dari monster bernama Junkyu.

Saat sudah berlari menjauh, Haruto kembali lari ke arah mobil kakak nya yang sudah hampir melaju. Junkyu menurunkan kaca pengemudi nya, "Kenapa?"

"Nanti jemput aku ya! Aku telepon nanti! Yaudah, bye kakak!" Haruto kembali berlari masuk ke sekolah nya.

Junkyu tersenyum kecil. "Gemes banget, gigit lagi ah pas pulang.." lalu dirinya melajukan mobil hitam milik nya menuju kampus yang cukup jauh dari sekolah itu.

Oke, mari ingat kan Haruto untuk membalas kelakuan kakak nya nanti ya!

TBC

GATAU AKU GEMES SAMA BAGIAN AKHIR NYA HWHEGEG, PENGEN GIGIT PIPI HARU JUGA! ㅜㅡㅜ

HOME: The Disappointed [jeongharu]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora