Kedua Belas: Satu Hari

197 30 6
                                    

Jayden benar-benar mengajak Eva bertemu. Laki-laki itu mengenggam tangan Eva selama berada di perjalanan.

Eva? Gadis itu tentu saja hanya terdiam. Perlakuan Jayden tidak pernah terlewat di benaknya. Bahkan pergi berdua bersama Jayden juga tak pernah terlintas di pikirannya sama sekali.

"Jay, haruskah kita bergandengan tangan?" tanya Eva ragu-ragu.

Jayden menoleh, senyum manis pria itu kembali dilayangkan. "Jangan terlalu kaku, Ev. Kau harus menikmati satu hari ini dengan senang."

"Tapi, Jay.."

"Ev, percaya padaku. Hari ini akan menjadi hari paling membahagiakan untuk dirimu." Pernyataan Jayden sukses membuat Eva terdiam, pipi gadis itu sedikit merona.

Jayden benar benar membuktikan perkataannya. Pria itu sukses membuat hari Eva dipenuhi dengan tawa bahagia. Ponsel keduanya memang sengaja dimatikan, atas usul Jayden tentunya.

Dua anak manusia itu terduduk di hamparan pasir pantai menatap indahnya matahari yang tengah menenggelamkan dirinya. Warna jingga yang menghiasi langit berhasil membuat Eva tersenyum dengan lebar. Tak mau kehilangan momen tersebut, Jayden lantas memotret gadis di sampingnya itu.

"Kau bahagia, Ev?" tanya Jayden membuat Eva menoleh menatap mata gelap Jayden yang juga tengah menatapnya.

Dengan penuh semangat Eva mengangguk guna menjawab pertanyaan Jayden. Merasa gemas dengan antusias Eva, Jayden mengusak lembut rambut milik gadis itu.

"Mau membersihkan diri?" Eva mengangguk menerima uluran tangan Jayden yang hendak membantunya berdiri.

Jayden dan Eva memutuskan untuk menginap semalam di penginapan terdekat di sekitar pantai. Seusai membersihkan diri, keduanya menikmati makan malam ditemani angin malam yang berhasil menenangkan hati.

Entah sejak kapan, tangan Jayden mulai merengkuh pundak Eva yang tertutup oleh jaket milik pria itu. Eva terdiam, satu hari penuh Jayden memberi gadis itu afeksi yang membuat Eva seakan dibawa terbang melupakan sejenak beban di pundaknya.

"Langit malam ini sangat indah." Eva menggumam, tanpa sadar menyenderkan kepalanya pada bahu milik Jayden.

"Bukan hanya hari ini, langit malam selalu indah, Ev."

"Kau benar, Jay. Aku hanya tidak pernah menyadari keindahannya."

"Tetapi, malam ini langit seratus kali lebih indah karena ada dirimu." Eva tertawa kecil mendengar ucapan Jayden.

"Bualanmu sangat lucu, Jay."

"Tapi aku tidak membual." Jayden membawa gadis itu menoleh ke arahnya.

Lagi-lagi Jayden mengeluarkan senyuman yang mampu membuat Eva terdiam kaku. "Kenapa aku sangat lemah melihat senyum Jay," pikir Eva.

Jayden terkekeh, reaksi Eva selalu saja membuatnya merasa gemas. Laki-laki itu menghapus jarak di antara keduanya. Rasanya Jayden mulai candu dengan bibir manis Eva.

Eva terdiam, tidak membalas perbuatan Jayden. Jayden? Pria itu terkekeh di sela bibirnya memagut bibir milik Eva.

Mara benar-benar akan marah kepada Eva. Bagaimana bisa gadis itu menghilang seharian penuh dengan ponsel yang tidak aktif. Entah apa yang dilakukan oleh gadis itu.

"Gadis ini benar-benar menyulitkan. Bagaimana bisa dulu aku menjadi managernya," gerutu Mara di tengah usahanya menghubungi Eva.

***

Hai hai, aku update.

Semoga suka ya

Kritik dan saran 👉

Can You Be Mine? (Jaemin Karina) Where stories live. Discover now