Day 34 : Kemarahan

Start from the beginning
                                    

Ditambah lagi rasa sesak yang tidak bisa ia hindari, dan dari situlah ia sampai pada kesimpulan bahwa dirinya sudah sangat terlambat.

"Sebenarnya perasaan sialan apa ini?"

Keita menjambak rambutnya kuat-kuat sampai ujung jarinya memutih, tatapan matanya memancarkan kesakitan yang bahkan sang pemiliknya tidak bisa menjelaskan itu.

Keita mematikan puntung rokok sebelum melemparkannya kearah sungai, dengan langkah lambat pria itu berjalan kearah dimana Helios berlalu. Dia tidak mengerti tapi yang jelas hatinya menarik tubuhnya untuk pergi kearah sana.

Jadi Keita pun diam-diam berpikir, mungkin ia bisa mencoba untuk berbicara dengan Helios lagi. Tidak ada niat lain, dirinya hanya ingin Helios memaafkan apa yang telah ia perbuat sebelumnya.

----------

Helios meronta semakin menjadi-jadi, tubuhnya sakit akibat ikatan yang terlalu kuat. Pria itu bisa merasakan beberapa pasang tangan mulai menggerayangi tubuhnya, mulai dari ujung kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada yang terlewat sekalipun.

Tiba-tiba saja ia merasakan sepasang tangan menarik celananya turun dan melepaskannya, Helios semakin meronta saat ia menyadari bahwa tubuhnya sudah telanjang sepenuhnya, air mata tidak henti-hentinya mengalir daro matanya.

"Dia seorang pria tapi tubuhnya bagus sekali, bahkan lebih indah dari wanita."

"Lihat sosis kecil ini, apa yang terjadi jika aku menjilat nya?"

"Gila, jika dia dijual ke rumah bordil ku yakin dia akan terjual dengan harga yang sangat bagus."

"Kalau gitu kita jual saja, untuk apa kita bunuh."

"Kau benar hahaha."

Mendengar pembicaraan dari orang-orang yang sedang menggerayangi tubuhnya, membuat Helios semakin ketakutan hingga tubuhnya bergetar tak terkendali.

"Humppp, ummmm...."

Helios merasakan seseorang menjilat kemaluannya, menghisap dan menggigit nya pelan sampai ia tidak bisa menahan suaranya.

"Oh, kurasa dia menikmatinya. Memang jalang."

Helios kembali merasakan cambukan dari sesuatu yang dia duga sebagai sabuk, tempat ke tubuhnya. Setiap kali cambuk itu berhasil mengenai tubuhnya saat itu pula Helios merasakan rasa perih yang membakar di kulitnya.

Di tengah ketakutannya tersebutlah Helios merasakan bahwa sepasang tangan mulai membuka kedua kakinya dan sesuatu yang tumpul dan panas pun terasa menempel di lubang miliknya.

Tidak, tolong jangan.

Helios meronta semakin tidak terkendali, ia merasa bahwa jika sampai dirinya di setubuhi oleh orang-orang ini maka hidup nya akan tamat terlebih lagi bayinya pasti tidak akan bisa menahan penyiksaan tersebut.

Tapi semesta seakan sedang bersuka cita atas kemalangan nya, tidak ada satupun doa yang Helios panjatkan dikabulkan.

Dengan rasa sakit luar biasa Helios merasa benda tumpul itu masuk dengan sekali hentakan kedalam tubuhnya, hati pria itu hancur seketika.

Salah seorang pria yang memperkosanya itu membuka ikatan pada mulut Helios, saat itu juga Helios langsung meraung sejadi-jadinya.

"Dia berisik, kenapa kau buka penutup mulutnya?"

"Bukankah lebih menggoda seperti ini."

Seorang pria yang berhasil memasukan miliknya kedalam lubang Helios pun hendak melanjutkan aksinya. Namun belum sempat dirinya menikmati kesenangannya itu, sebuah benda tumpul menghantam kuat belakang kepalanya.

Black Pearl [Open PO]Where stories live. Discover now