Day 30 : Hari Sial

242 49 2
                                    

#day30
#dies ater

#day30#dies ater

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ᕦ⁠(⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠)⁠ᕤ

Berminggu-minggu sudah berlalu semenjak kejadian dimana Keita menampar Helios dan sejak itu pula Helios tidak menyerah untuk mendekati Keita, kata-kata kasar dan caci maki sudah menjadi makanan sehari-hari baginya yang membuat Helios mati rasa.

Baginya semua perjuangan ini bukan hanya untuk memenuhi keegoisannya saja tetapi untuk masa depan buah hati mereka, meskipun Helios yakin bahwa keluarganya akan menerima pearl dengan senang hati tapi pria itu jelas tidak ingin pearl kehilangan sosok ayahnya.

Selama itu pula Sasaki terus membantu Helios, pria itu dengan teguh berdiri untuk nya dan menjaganya. Sasaki benar-benar berperan sebagai teman yang sangat baik, tidak jarang pula Sasaki merawatnya saat tubuhnya melemah akibat efek samping dari Black Pearl yang mulai semakin kuat.

Chloe juga merawat Helios dengan sangat baik, tidak jarang pria itu berenang ke laut lepas untuk bertemu dengan Fiergo yang dengan rutin mengirimkan obat untuk Helios setiap kurun waktu tertentu.

Saat ini Helios sedang berdiri dibawah pohon sakura yang seluruh daun nya sudah luruh dan hanya meninggalkan cabang-cabang tertutup salju, salju tebal pun sudah mulai menutupi seluruh jalanan hingga lautan putih bersih terlihat sejauh mata memandang.

Dieratkan nya kembali jaket yang ia kenakan untuk mengusir rasa dingin, hembusan napas Helios membentuk gumpalan uap hangat di sekitar bibir kemerahannya.

"Heli-chan."

Helios menoleh kearah asal suara yang terdengar sangat familiar baginya, saat itu juga senyuman manis merekah di wajahnya.

"Kemana saja? Lama sekali."

Sasaki mengeluarkan sebuah dorayaki yang masih hangat dan memberikannya kepada Helios, dengan senang hati pria itu menerimanya.

"Maaf, aku membeli ini dulu. Apa kau kedinginan?"

Sasaki menjulurkan tangannya lalu menyingkirkan beberapa salju yang menutupi bahu serta kepala Helios, Helios membiarkan Sasaki melakukan apa yang biasa pria itu lakukan karena seiring berjalannya waktu, secara perlahan keduanya semakin dekat satu sama lain.

"Hm, tidak apa-apa."

"Kalau begitu kita pergi sekarang."

Sasaki meraih pergelangan tangan Helios lalu menarik lembut pria itu kearah mobilnya yang terparkir di sisi jalan tidak jauh dari tempat mereka berdiri, Helios memperhatikan salah satu tangannya yang digenggam oleh Sasaki lalu kemudian menatap pria bersurai abu-abu yang terus tersenyum setiap kali menatapnya.

Black Pearl [Open PO]Where stories live. Discover now