PEMILIK HATI

147 19 0
                                    

Pov : Jung Hoseok

"Aku memukulnya sangat keras Hyung." kataku.

"Itu terjadi sudah sangat lama, Hoba. Kenapa kau masih memikirkannya?" Tanya Yoongi.

"Akibat dari apa yang ku lakukanlah yang tak bisa ku lupakan Hyung. Aku sangat menyesalinya."

"Dia hanya melakukan prank Hoba."

"Aniyo, dia cedera karena aku Hyung."

"Apa maksudmu? Aku tak pernah mendengar hal itu?"

"Setelah kita selesai syuting, aku mengantarnya pulang. Dia tidur sepanjang perjalanan. Awal mulanya aku menganggap itu biasa saja."

"Tentu saja itu hal biasa chagiya."

"Beberapa hari kemudian, aku mampir ke apartementnya. Dia sedang mandi saat aku datang, aku secara sengaja membuka berkas diatas nakasnya. Apakah kau tau apa yang ku temukan?"

"Mwo."

"Itu adalah laporan hasil CT scan kepala Jimin." Aku mengenang hari itu dan masih bisa merasakan kekagetanku.

"Bagaimana hasilnya?"

"Ada cedera di kepalanya. Itu sebabnya dia sering merasa sakit kepala dan mengantuk. Saat itu aku sangat terkejut, aku gemetar karena takut, khawatir dan menyesal."

"Aku menangis saat itu Hyung, lalu Jimin menemukanku, dia mengatakan bahwa pemeriksaan itu salah. Dia akan melakukan cek ulang. Aku memaksa untuk mengantarkannya dan kau tau walau kami memeriksa ulang di dokter dan rumah sakit berbeda, hasilnya sama. Dia mengalami cedera otak. Yang lebih menyedihkan, Jimin selalu mengatakan dia baik-baik saja. Bahkan dia marah saat aku menyalahkan diriku sendiri." Lanjutku.

"Apakah Jimin menjalani pengobatan?"

"Yah, dia melakukannya. Aku bermaksud memberitahu agensi dan kalian semua. Tapi Jimin bilang dia tak mengijinkanku melakukannya. Dia bilang akan membenciku jika aku melakukannya. Dan begitulah, itu tetap menjadi rahasiaku dan Jimin selama bertahun-tahun. Dan ini pertama kali aku menceritakannya kepada orang lain."

"Hoba."

"Apakah menurutmu aku pantas bersikap egois kepada Jimin? Apakah aku harus menyakiti hatinya setelah aku menyakiti fisiknya? Hyung, selama bertahun-tahun penyesalan ini menggerogotiku. Selama bertahun-tahun rasa bersalah ini menyakitkanku."

"Aku mengerti. Tapi Hoba, aku menjadi korban sekarang."

"Mian Hyung, aku tak memaksamu untuk bersamanya. Hanya saja........"

"Hanya saja kau tak ingin lagi bersamaku?"

"Aku ingin, tapi aku tak bisa. Aku mohon lepaskan aku."

Aku menangis sekarang. Aku tau langkahku mungkin menyakiti Yoongi. Tapi membayangkan menyakiti Jimin dan melihat kekecewaannya adalah hal paling menakutkan untukku.

"Aku tidak bisa berjanji bisa melakukannya Hoba. Aku sangat mencintaimu, selama bertahun-tahun aku menjaganya hanya untukmu. Aku berusaha keras memantaskan diriku untukmu. Tolong, jangan lakukan ini padaku Hoba. Aku mohon."

"Yoongi-ah."

"Kau kejam sekali padaku. Kau sangat kejam."
Yoongi berdiri dengan sempoyongan. Mabuknya belum benar-benar hilang.

Aku melihat Yoongi berjalan keluar dari kamarku. Aku tau dia terluka. Aku juga merasakan hal yang sama. Aku sangat menyukainya. Jika aku adalah vitamin bagi Yoongi, maka Yoongi adalah suplement bagiku. Mungkin hubungan romansa kami berakhir, tapi dia akan selalu menjadi pemilik hatiku.

Blood, Love & TearsWhere stories live. Discover now