Kematian Tak Terduga

1.4K 79 5
                                    

Kereta kuda melaju dengan lambat begitu memasuki kota. Supir membimbing kuda menghindar kerumunan orang. Akhirnya begitu sampai dijalan yang sepi kuda kembali melaju kencang dijalan pegunungan.

Tak lama kemudian terlihat sebuah mansion berdiri kokoh dipuncak. Kuda berhenti dan pintu terbuka. Menampakkan seorang pemuda ramping dengan surai putih panjang dan mata berwarna hijau. Penjaga didepan menghentikan langkahnya yang hendak memasuki gerbang dan menanyakan identitasnya.

"Kean Reoneore. Aku punya janji dengan tuanmu." ucapnya.

"Kalau begitu silahkan menunggu diruang tamu. Saya akan memanggil tuan terlebih dahulu." ucap salah satu penjaga. Kean menurut dan menunggu diruang tamu setelah diantar oleh pelayan.

"Kean! Tak kusangka kau berbohong padaku. Ternyata kau menyerahkan batu Rahl pada musuh kami!" ujar seorang pria paruh baya dengan marah.

"Haah? Apa yang orang tua ini bicarakan? Itu masih ada padaku." Dialog Kean dalam hati.

Namun orang tua itu benar-benar tidak memberinya waktu untuk membantah dan mengoceh lagi, "Aku melihatnya sendiri! Bajingan Farel itu menggunakannya untuk menyerang dungeon makam kuno!"

Dan setelah itu Kean diusir dari mansion tanpa bisa berkata apa-apa. Tapi dia marah toh bukan dia yang rugi. Batu Rahl masih ada padanya dan akan sangat berguna jika dia menggunakannya. Jika bukan karena orang tua itu menawarkan harga tinggi dia juga akan mengantonginya untuk dirinya sendiri.

Tapi dia Kean tidak menyangka orang tua itu begitu berani. Dia mengirim pembunuh bayaran untuk membunuhnya walaupun sudah gagal berkali-kali. Benar ini bukan pertama kalinya.

Kean menghela nafas sembari melepaskan sihir Shield, menghalangi serangan para pembunuh bayaran. Dia kemudian menguap karena tidurnya baru-baru ini tidak nyenyak. Kantongnya juga tipis baru-baru ini karena renovasi rumah beberapa kali.

Kean memutuskan untuk mengambil misi lagi setelah ini. Setelah tidur tepatnya. Dan untuk itu dia harus membersihkan kecoa-kecoa yang berterbangan disekitarnya.

«Взгляд лесного охотника».

Kean merapal mantra dan mata hijaunya berkilat. Pandangan Pemburu Hutan. Membuatnya bisa melihat dalam kegelapan dalam jangka waktu tertentu. Segera semua warna didepannya berubah menjadi hanya hitam, hijau dan putih.

Kean melihat beberapa sosok bersembunyi dibalik pohon dan ada juga yang bergerak menyerangnya. Namun Shield masih aktif dan tidak berhasil melukainya. Sebaliknya Kean dengan mudah menjatuhkannya dengan sihir angin sederhana.

«Ветры».

Dan Kean tidak berniat berhenti disitu karena dia ingin cepat-cepat tidur. Dia menguap lagi dan air mata fisiologis mengalir dari sudut matanya. Dan jika dia menguap untuk ketiga kalinya suasana hatinya akan buruk. Karena kesabarannya setipis kertas.

«Огненный шар. Клинок ветра. Молния».

Sihir angin, api dan petir segera memancarkan cahaya. Tentu saja tidak hanya cahaya tetapi juga mematikan. Segera para pembunuh bayaran tergeletak di tanah satu persatu. Dan Kean dengan senang hati mengirim mereka kembali ke 'tuannya' dengan jentikan jari.

Setelah sihir teleportasi mengirim mereka kembali, Kean dengan senang hati tidur lagi. Dan tidak memperdulikan matahari yang baru saja terbit. Juga silaunya sinar matahari melewati atap dan dinding rumahnya yang berlubang.

Namun Kean tidak menyangka, orang-orang yang dikirim oleh orang tua itu kali ini sangat terampil. Begitu terampil sehingga ketika dia bangun dia berada di akhirat. Sungguh kematian yang keterlaluan bagi Kean Reoneore, seorang penyihir circle 9 terhebat didunia.

"Berita terkini benua Yodora. Sosok penyihir circle 9 legendaris, Kean Reoneore, dilaporkan meninggal pagi ini. Dilaporkan juga dia meninggal karena dia terguling ke lantai dari tempat tidur karena tidur yang terlalu nyenyak. Dan kebetulan juga dilantai ada paku yang terlepas dari dinding yang roboh dirumahnya. Dan kebetulan juga tertancap di kepalanya. Sekian berita hari ini. Sampai jumpa besok!"

Kalimat terakhir kisah dari pembawa berita begitu menyakitkan. Dan media pembawa berita adalah mesin yang terlihat seperti burung beo yang berisik. Membuat arwah Kean yang masih melayang merasa kesal karena dimatanya burung beo itu terlihat seperti mengejeknya.

Mesin burung beo : "Penyihir terhebat juga ceroboh hahahaha!"

Penyihir Circle 9 Bertransmigrasi Untuk MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang