15. Cruel

49 7 0
                                    

Dua pasang kaki melangkah menapaki tanah dengan membawa harapan besar. Katakan saja Park Jihyo ini nekat, keras kepala dan gegabah. Dengan mudahnya dia menerima tugas berat ini dengan suka hati.

Padahal dia sama sekali tidak memiliki pengalaman berpetualang sebelumnya, seperti mendaki atau sebagainya? Ayolah dia hanya menghabiskan waktunya untuk duduk belajar dan wilayahnya tak jauh dari gedung sekolah dan asrama.

Tapi sekarang? Dia berpetualang dengan liar seolah dia adalah raja hutan.

Sedikit aneh, meski begitu... Darah petualang mengalir dari sang ayah, ya ayahnya adalah seorang petualang, menjelajahi gunung dan hutan dengan berani. Mungkin dari sana dia bisa melakukan ini.

Brukk

Jihyo terbaring diantara dua pohon mati yang menjadi batas antara Twiceland dan Onceland. Nafasnya terasa berat, perjalanan ini begitu melelahkan, dibelakangnya Jeongyeon dan Savely mengikuti, hingga Jihyo melihat jubah hitam seseorang, dia mendongkak pada seseorang dihadapannya.

Gadis tinggi dengan wajah menyeramkannya.

"Hai

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Hai... Hah... Bisakah... Aku meminta air?... Hah"

Dia menatap Jihyo dingin. "Air disini hanya akan membuat manusia sepertimu mati penasaran."

Jihyo menundukkan pandangannya "ohh terima kasih..."

Tzuyu mengernyit kan keningnya, ada apa dengan manusia satu ini? Bukankah tujuannya kemari untuk mengusik mereka? Tapi kenapa sekarang dia hanya berbaring dan meminta air?

"Hey, kau tak apa?"

"Aku... Hah dehidrasi"

Tak tega.

Ya, kelemahan Tzuyu dari dua lainnya adalah dia paling tidak tegaan. Akhirnya dia mengambilkan dia air dan itu membuat Dahyun dan Chaeyoung saling berpandangan.

"Hey, apa yang kau lakukan?"

"Manusia itu hampir mati di perbatasan. Dia kehausan."

Chaeyoung bangkit dan menepuk gelas ditangan Tzuyu hingga terjatuh "hey, apa yang kau lakukan!?"

"Harusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan? Kau ingin membantu mahluk fana itu? Kau lupa dengan rencana kita? Atau jangan-jangan kau ini penghianat?"

"Hentikan Chaeyoung, aku hanya memberinya minum okay? Jika dia mati kita tidak tahu apa yang akan dia lakukan jauh-jauh datang kemari."

"Masa bodoh,"

"Chaeng, Tzuyu ada benarnya. Bagaimana jika tujuannya datang itu jauh dari yang kita bayangkan?" kini giliran Dahyun yang berbicara.

"Kau tahu? Tadi dia datang langsung terjatuh ditanah dan meminta air dengan sisa tenaga yang dia miliki. Bagaimana jika dia mati disini?"

TwicelandDove le storie prendono vita. Scoprilo ora