𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝟴: 𝘖𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘮𝘢

104 13 14
                                    

𝗔𝘀𝘀𝗮𝗹𝗮𝗺𝘂𝗮𝗹𝗮𝗶𝗸𝘂𝗺🌸

𝗔𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝗺𝗲𝗻𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮?

𝗞𝗲𝗺𝗮𝗿𝗶𝗻 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝗶𝗻𝗴𝗶𝗻 𝘂𝗽, 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝘀𝗮𝘆𝗮 𝗲𝗻𝗴𝗴𝗮𝗸 𝘀𝗲𝗺𝗽𝗲𝘁 𝗯𝘂𝗮𝘁 𝘂𝗽-𝗻𝘆𝗮 𝗷𝗮𝗱𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗯𝗮𝗿𝘂 𝘀𝗲𝗸𝗮𝗿𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗲𝗵..

𝗝𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝗰𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁

𝗝𝗶𝗸𝗮 𝗮𝗱𝗮 𝘁𝘆𝗽𝗼 𝗺𝗼𝗵𝗼𝗻 𝗱𝗶𝗽𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸𝗶👍

                           _𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜_

Pukul 04:36
Seorang pria baru saja, selesai melaksanakan sholat subuh berjamaah di mesjid bersama kedua orang-tuanya. Dan kini, pria itu tengah duduk di tepi kasur sedari mengusap bingkai foto yang terdapat dua anak kecil yang sedang tersenyum bahagia di dalamnya.

"Dulu, aku sama kamu bahagia banget ya. Sampai kita udah kayak adek-kakak" gumam Azhar, sambil terus mengusap bingkai tersebut.

Ia melihat, seorang anak perempuan sedang tersenyum manis menatap kearah kamera dengan dia yang ada di sebelahnya sambil memegang permen yang ada di tangannya.

"Lucu banget ya kita, tapi itu semua bisa berakhir. ketika aku udah bikin salah satu anggota keluarga kamu kecelakaan," ucapnya, menahan rasa sakit yang sedari tadi ia tahan.

Tanpa dirinya sadari, air matanya sudah meluncur bebas di pelupuk matanya mengenai pipinya. Dengan cepat, pria itu mengusap air matanya tanpa mengalihkan pandangannya dari bingkai tersebut.

"𝘋𝘪𝘢.. 𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘮𝘢𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩" Azhar mengingat kembali ucapan temannya tempo hari yang lalu, membuat pria itu kian merasa bersalah dengan anak yang ada di dalam bingkai tersebut.

Pria itu menaruh bingkai tersebut keatas nakas, ketika mendengar suara ketukan pintu yang membuat dirinya harus melihat orang itu.

𝘛𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬

"Sayang, apa kamu ada di kamar?" tanya Nailah, seraya mengetuk pintu kamar yang tak ada jawaban dari pria itu.

Azhar segera menghapus air matanya yang tersisa di pelupuk matanya, dan membukakan pintu untuk Uminya.

𝘊𝘦𝘬𝘭𝘦𝘬

"Umi, ada apa Umi cariin Azhar?" tanya Azhar, menatap Nailah yang sudah berdiri diambang pintu sambil menatap kearahnya.

"Itu, Umi panggil kamu buat makan kebawah" jelasnya, dan beralih menatap mata Azhar yang terlihat sembab.

"Itu mata kamu kenapa, Har?" tanya Nailah, membuat pria itu mematung ditempat dan terdiam harus menjawab apa.

"I-ini, tadi pas Azhar beresin buku gak sengaja kena tebu. jadinya kelilipan deh" bohong Azhar gugup, Nailah menatap Azhar tak percaya dan menatap mata anaknya untuk mencari kebohongan disana.

Pria itu yang ditatap seperti itu pun, hanya bisa menelan salivanya kasar dan segera mengalihkan pandangannya kearah lain.

"kamu gak lagi bohongin umi 'kan?" ucap Nailah pada pria itu yang terdiam saja. Nampaknya, pria itu menggeleng dan berusaha menyakinkan Nailah untuk tidak curiga terhadapnya.

"Yasudah, kalo gitu ayo kita ke bawah. daritadi abah udah menunggu kamu di meja makan" ajak Nailah, tersenyum dan berlalu dari sana meninggalkan Azhar yang terdiam seorang diri.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PERTEMUAN ABADIWhere stories live. Discover now