SLAVE : 1. Crazy Man

833 98 117
                                    

Rombongan beberapa pria berjas dengan tampilan rambut rapi serta berwajah rata-rata rupawan masuk ke salah satu bar elit di kota metropolitan Seoul.

Berjalan diantara banyak orang juga riuhnya musik tak membuat kehadiran mereka terabaikan begitu saja.

Mereka sukses menyita perhatian orang-orang disana, tak terkecuali, baik itu pria mau pun wanita, pengunjung atau orang-orang yang memang menggantungkan penghasilan dari tempat itu.

"Bukannya mereka adalah anak buah Park Seojun?" bisik salah satu pekerja bar yang baru saja menghantarkan beberapa minuman, kepada salah satu rekannya yang lain.

Lantas rekannya itu mengangguk tegas, siapa yang tidak tahu mereka, selain karena sering datang sebagai pelanggan, bos mereka juga merupakan salah satu rekan bisnis Lay Yixing pemilik bar tempat mereka bekerja.

Dan sudah bukan lagi rahasia bagi pekerja bahwa disinilah tempat yang sering dijadikan transaksi jual beli narkoba serta tidak jarang juga mereka membawa gadis-gadis remaja yang akan dipekerjakan sebagai pelacur di tempat ini.

"Kau lihat?" bisik seorang wanita berpakaian seksi yang tengah duduk sambil memegangi segelas minuman pada teman wanita disampingnya.

"Dia tampan, seksi, dan sangat menarik tapi sayang sombong." jawab si temannya ketus.

"Tapi aku masih tidak percaya kalau dia begitu, sedingin-dinginnya pria, pasti akan selalu tergoda jika disuguhkan wanita yang rela di apa-apakan seperti kita."

"Kau coba saja sendiri, jika dia tidak sampai membuatmu malu sendiri, uang hasil kerja ku malam ini ku berikan semua padamu."

Kemudian wanita yang pertama kali membuka obrolan tentang si pria 'dingin' itu pun memukul lengan temannya pelan.

"Kau ini, menakutkan sekali, mana mungkin aku setega itu, aku hanya bercanda, hanya sayang saja tampan-tampan tapi sombong." katanya sambil cekikikan.

Lalu disisi lain, pria yang sejak tadi jadi bahan pembicaraan terlihat begitu menikmati waktunya sendiri sambil ditemani segelas minuman ditangannya.

Dia sudah berpisah dengan rekannya yang lain tentu saja. Teman-temannya sangat pandai memanfaatkan kesempatan dan menggunakan waktu bila itu tentang senang-senang.

Berbeda dengannya yang malah terlihat ogah-ogahan sejak sampai ditempat ini. Namun tidak benar-benar seperti itu juga, sebab sejak tadi dalam diamnya dia tidak hentinya memedarkan pandangan ke sekeliling tempat itu, dia hanya butuh melihat seseorang.

Sampai akhirnya pandangannya terhenti disalah satu sudut tak jauh dari jangkauannya. Matanya yang selalu menyorotkan kesan tajam itu terlihat berbinar dengan segaris senyum tipis terukir dibibir tebalnya.

Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan, saat itu juga membawa dirinya bangkit dan melenggangkan kaki panjangnya menuju seseorang. Mengabaikan dan melewati wanita-wanita yang sejak tadi membicarakannya diam-diam-- begitu saja.

"Sudah ku duga." gumam salah seorang wanita yang tadi dilewati begitu saja.

"Dia menginginkan Han Sohyun sejak awal, tapi siapapun tahu kalau wanita itu begitu banyak aturan, dia pilih-pilih dan tidak pernah melayani laki-laki lebih dari satu kali." ujar wanita yang lain.

•••

Han Sohyun, wanita usia sekitaran 25 tahun itu mesti merelakan tubuh indah serta kecantikannya sebagai penghasil sumber uang di tempat gila ini.

Di saat mungkin wanita muda sepertinya tengah gila merintis karir, Sohyun justru harus menerima kenyataan bahwa takdir sudah menjatuhkannya lebih dulu bahkan di saat dirinya belum sempat mencoba berjalan selangkah pun.

𝐌𝐀𝐊𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐌𝐄𝐀𝐍 [𝐌]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ