Rencana Datang ke Suku Sean

307 51 1
                                    

Sienna segera menghampiri Sion yang mengeluarkan aura mengerikan dari tubuhnya dan memeluk Sion. Dia harus segera menenangkan Sion sebelum terjadi pertumpahan darah di sini. Sion membalas pelukan Sienna dan berfokus menatapnya.

Ervin juga muncul di belakang Sion dengan buruan di tangannya. Saat Ervin melihat orang asing, dia segera waspada dan menutupi tubuh Sienna dengan tubuhnya sendiri dan memberikan pandangan mengancam kepada gerombolan orc di depannya.

"Ervin, jangan menatap mereka begitu. Mereka bukan orang jahat, .. sepertinya." ucap Sienna pada Ervin. Dia tidak mau membuat musuh yang tidak perlu di dunia yang baru dia datangi ini.

"Siapa mereka Sienna?" tanya Ervin pada Sienna yang masih berada dalam pelukan Sion.

"Mereka sepertinya berasal dari suku yang sama dengan Sean. Aku datang untuk menemani Belle melihat situasi karena kalian tidak kembali." Sienna segera menjelaskan situasi pada Ervin.

Belle menatap Sean agar membantu memberikan penjelasan juga. Sementara Sean hanya diam sejenak, lalu berbicara dengan orc yang berasal dari sukunya.

"Saat ini aku tidak akan kembali. Aku masih akan menjaga pasanganku terlebih dahulu." ucap Sean.

Alasan sebenarnya dia tidak ingin kembali saat ini adalah karena dia menjalin hubungan yang pasti dengan Belle, dia takut kalau dia kembali ke suku Belle akan segera menemukan pasangan baru dan melupakan dia.

Meskipun Sean sendiri menyadari kalau ucapan yang dikatakan oleh orc dari sukunya benar, kalau hidup Belle dan Sienna akan lebih aman bila berada dalam suku, namun dia masih tidak mau untuk membiarkan Belle kembali ke sukunya.

"Sean, tolong segera pikirkan kembali untuk pulang ke suku, karena Roy bukanlah orang baik yang akan membawa suku dalam kemakmuran. Kami takut kalau dia akan mendominasi suku dan mengacaukan suku." salah satu orc serigala berucap pada Sean untuk berpikir kembali.

Sean tidak membalas ucapan itu dan memilih untuk segera pergi bersama Belle. Sienna, Ervin dan Sion berjalan mengikuti mereka.

Setelah tidak lama berjalan, mereka berlima kembali ke gua milik Sean dan Belle. Tentu saja Sion dan Ervin datang karena mengikuti Sienna.

"Aku ingin berbicara dengan Sienna, hanya berdua saja. Kalian tidak bisa mengikuti kami." Belle tiba-tiba berucap dan menarik Sienna untuk berbicara berdua saja dengannya.

"Tidak, bagaimana bila kalian berada dalam bahaya." Ervin segera menolak dan menghentikan langkah kedua gadis itu seraya menatap Sienna dengan khawatir.

"Kami tidak akan pergi terlalu jauh, hanya sebentar saja. Aku harus membicarakan sesuatu yang sangat penting dengan Sienna. Ini perihal masa depan." Belle memberikan tatapan serius yang membuat ketiga jantan itu menjadi gugup.

Ketiga jantan itu hanya bisa diam di tempat mereka, melihat kepergian kedua gadis itu dan menunggu Sienna dan Belle kembali dari 'perbincangan' mereka.

Saat Belle sudah merasa berada di jarak yang cukup aman dari tempat Sean dan yang lainnya, dia segera menatap Sienna dan meraih bahu Sienna dengan wajah gila.

"Kau melihat mereka? Gerombolan dari suku Sean. Gila, apakah semua pria di dunia ini begitu tampan. Meskipun masih belum bisa menandingi Seanku, tapi mereka semua termasuk kategori tampan. Apa yang harus kulakukan? Aku tidak yakin bisa setia pada Sean." Belle berucap dengan histeris.

"Tenangkan dirimu dasar gila. Dan jangan tergoda pada orang lain kalau tidak mau terjadi pertumpahan darah. Sean sepertinya cukup gila untuk membunuh orang yang kau goda." ucap Sienna untuk menyadarkan temannya yang menggila.

"Sial, kau benar. Aku juga tidak tega hati mengkhianati Sean." Belle segera tersadarkan dengan ucapan Sienna.

"Menurutku dia terlalu setia untuk gadis yang mudah tergoda sepertimu." ucap Sienna memutar bola matanya.

Transmigration : Orc WorldWhere stories live. Discover now