kejutan malam ini

279 38 3
                                    

Di Kebun Bunga Kesayangan Rora.

"Kakak pernah nggak nyiram tanaman kek gini?" Tanya Rora dengan memegang sedikit ke ujung selang yang sudah dipasangi alat semprot kecil.

"Pernah dong, memang kenapa? Em, bahkan setiap hari. Kecuali saat sudah kemari," Arish menjawab pertanyaan itu dengan melihat bunga-bunga yang disiram Rora itu. Sebagian bunga berwarna merah muda, sangat cantik batinnya.

"Jadi, terakhir kali 2 hari yang lalu?" Rora bertanya lagi dengan melihat wajah Arish.

"Iya." Berpaling dari bunga itu, pandangan Arish dan Rora bertemu.

Rora memberikan pertanyaan agar Arish bisa merasakan rutinitasnya yang hilangnya itu, "Mau coba lagi?"

"Boleh, mana?"

Rora memberikan selang itu, namun Rora merasa bahwa dia memiliki kesempatan jahil saat ini. Dia menyiratkan sedikit air itu ke arah tubuh Arish.

"Rora?!" Arish benar-benar terkejut dengan hal ini, Rora benar-benar jahil. Arish mengibaskan tangannya ke baju miliknya.

Rora yang melihat ulahnya itu tertawa, di sela-sela tertawanya, "Hem? Semua orang di sini yang lebih tua dariku memanggilku Adek. Kenapa Kakak tidak mencobanya juga?" Rora yang masih memegang selang itu membuat Arish merasa bahwa Rora ingin lebih dekat dengannya.

Selesai membersihkan air yang tak semua hilang pada bajunya, Arish penasaran dengan maksud Rora, "Seperti Pharita memanggilmu?"

"Iya, cobalah!" Rora menjawab dengan tersenyum, memperlihatkan sedikit giginya.

"Tapi pekerja di sini tidak memanggilmu seperti itu?"

"Khusus buat kamu tak apa."

"Dek Rora?"

"Iyaaa?"

"Haha, mana? biar aku yang menyiram tanaman-tanaman ini."

Arish sudah memegang selang itu, namun dia ingin membalas perbuatan Rora tadi. Arish ingat bahwa sore ini Rora belum mandi, maka ia menyiram semua tubuh Rora. "Kak!!!"

∆∆∆

Malam hari tiba.

Pharita meminta Arish untuk datang ke kamarnya. Karena tadi sore ada sesuatu yang membuatnya kesulitan di dalam kamar, kemudian ia berniat ingin meminta bantuan kepada Arish.

Saat Arish sudah berada di depan pintu kamar Pharita,

Tok tok tok!

"Masuk, Kak!" Jawab Pharita.

"Ada apa, Pharita?" Tanya Arish setelah masuk.

"Tutup dulu pintunya." Perintah Pharita.

"Ah, iya." Arish menutup pintu kamar milik Pharita.

"Aku ada sesuatu buat Kakak." memberi sebuah totebag kepada Arish.

"Lah? Bukannya kamu butuh bantuan buat...?" Wajah Arish bingung sambil menerima pemberian Pharita di tangannya.

"Iya, ini aku butuh Kakak buat terima ini. Aku udah izin Mama kok," Pharita mengatakan itu dengan tersenyum, senyumnya yang tak berlebihan itu cukup manis.

"Ini apa?" Arish bingung dan mencoba mengangkat bawaannya itu.

"Buat Kakak sekolah." Lagi-lagi Pharita tersenyum menjawab Arish.

Totebag tipis warna hitam berlogo iBox itu diterima Arish dari Pharita. Alangkah terkejutnya Arish membuka isi dari bungkusan itu. Tas itu berisi iPad yang sama dengan milik Pharita yang ia pinjam tadi pagi. "Hah? Ini? Ini mahal sekali, Pharita. Bagaimana bisa aku-?"

Gilir Mahligai | RoSa / RorAsa Babymonster Where stories live. Discover now