Bab 21

266 41 1
                                    

Red Karpet adalah hal yang biasanya Jongin lakukan setiap musim ajang penghargaan. Jongin juga sudah terbiasa dengan pakaian dari mrek terkenal yang menjadikan dirinya brand ambassador. Jongin sudah terbiasa pula berjalan di red karpet dengan senyum yang menawan melambai ke arah kamera. Jongin juga sudah terbiasa mengandeng seseorang yang sedang satu projek bersama nya untuk berjalan di di red karpet .
Namun ada yang berada kali ini di red karpet untuk pertama kalinya Jongin mengandeng seorang anak berusia 8 tahun dengan memakai setelan yang sama persis dengan nya.

Jongin dan Haowen.

Menjadi pusat perhatian mereka berjalan bergandengan tangan di red karpet dengan senyum yang manis dan terlihat sangat ceria. Bahkan Haowen terlihat tidak malu terus melambaikan tangan nya ke arah kamera. Ahh tidak lupa saat sampai di tengah -tengah saat staf meminta Jongin untuk berpose, Haowen ikut berpose , senyuman tampan milik Sehun dengan lesung pipi milik Yixing. 

"Wow Kim Kai" suara presenter di red karpet
"Luar biasa seseorang yang anda bawa"

Jongin tersenyum manis menanggapi pekikan dari presenter

"Haowen,nama ku Oh Haowen" pekik Haowen ceria yang membuat gemas semua orang yang hadir tentu tidak lupa dengan lensa kamera yang mempotret dan merekam Haowen

"Anak tampan ikut bersama ,Kai"

"No no no" Haowen menggelengkan cepat "popa"

"O.ke popa" ucap lagi presenter
"Sejujurnya aku ingin bertanya banyak hal hahaha ini mengejutkan kehidupan pribadi.. tapi ini bukan acara gosip pula"

Jongin tertawa renyah tawa yang selalu menjadi pusat kebahagiaan bagi para fansnya. Tawa renyah yang terdengar sangat indah.

"Baiklah.. ini pertanyaan yang seharusnya di tanyakan "

"Tentu" Jongin tersenyum lagi

"Jadi bagaimana perasaan Kai-ssi berkiprah di negeri sendiri? Lebih mudah atau lebih sulit?"

"Lebih mudah karena aku sudah terbiasa dengan persaingan dunia entertainment Hollywood ,tapi lebih sulit karena harus menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya di sini"

"Hmm.. yah persaingan di Hollywood tentu lebih keras"

"Tapi aku merasa seperti junior disini" Jongin tersenyum manis

"Karena album pertama Korea"

"Iya... "

"Tapi tetap saja mungkin bagi sebagian idol ,Kai-ssi senior. 10 tahun berkiprah di negeri orang bukan waktu yang singkat"

"Terimakasih jika memang ada yang menganggap saya senior. Tapi bagi saya tidak ada senior junior, tapi kita teman satu pekerjaan yang harus bersaing dengan sehat, dengan karya masing-masing"

"Baiklah.. terimakasih waktu singkat nya, semoga Kai-ssi pulang membawa piala"

"Paman mengatakan itu kepada semuanya" sahut Haowen yang sedari tadi diam

"Hahahaha itu ... Bagaimana yah...  paman mengatakan nya "

Jongin tersenyum kecil meminta maaf lalu berjalan sembari mengandeng tangan Haowen menuju pintu masuk acara, setelah senyuman terakhir nya kearah kamera, tentu saja dengan Haowen yang mengikuti.

.
.
.

Sementara di tempat yang berbeda di waktu yang sama Zhang Yixing ibu dari Haowen itu terpaku di depan tv besar di ruangan rawat salah satu rumah sakit.
Yixing bahkan menggaruk pelipis nya tidak gatal,merasa tidak percaya Haowen putra nya dan Sehun ada di TV acara live berjalan di red karpet mengikuti semua yang Jongin lakukan.

"Wow" Yixing menoleh ke samping ada Junmyeon yang entah sejak kapan sudah berada di samping nya,Yixing tidak mendengar suara pintu.

"Itu Haowen"

"Iya"

"Ada di TV"

"Iya"

"Bagaimana bisa?"

"Aku tidak tahu.. Jongin hanya mengirim ku pesan akan membawa Haowen untuk bekerja,aku iya kan saja.. sebagai pelatihan mengurus anak sambi kerja, tapi aku tidak tahu jika Jongin ada acara live.. hebat putra ku masuk TV"

Junmyeon tertawa singkat mengusap rambut Yixing.
"Kau baik-baik saja Haowen dekat dengan Jongin?" Tanya Junmyeon

Yixing tersenyum kecil lalu menatap singkat Anson yang tertidur pulas di ranjang nya, setelah meminum obatnya.

"Sejujurnya ada ketakutan yang aku rasakan. Aku takut Haowen lebih dekat dengan Jongin. Apalagi Haowen yang langsung terlihat nyaman bersama Jongin. Tapi saat aku berpikir lebih jauh, mungkin ini juga yang Sehun rasakan saat Haowen dekat dengan mu"

"Ahh .. itu"

"Jadi...." Yixing tersenyum tulus menggenggam tangan Junmyeon
"Aku akan percaya pada Jongin, seperti Sehun percaya padamu "

Junmyeon tersenyum lembut menarik Yixing kedalam pelukan hangat nya
Dalam hati Yixing meminta maaf kepada Haowen karena Haowen tidak bisa tumbuh seperti teman-teman yang lain,hidup dan di besarkan oleh orang tua kandung.

"Maaf kan mama dan daddy nak"

.
.
.

Berbeda dengan Yixing,Sehun si ayah kandung Haowen tidak mengetahui apa-apa. Saat sampai rumah sekitar jam 22.30 malam tidak menemukan Jongin dan Haowen di apartemen nya dan saat memasuki apartemen milik Jongin juga tidak menemukan mereka.
Sehun malah di kejutkan dengan Chanyeol dan Baekhyun yang keluar dari kamar apartemen milik Baekhyun dengan tangan saling bergenggaman.

"Ada yang aku lewatkan?" Tanya Sehun masih cukup kaget dengan pemandangan yang dia lihat dari Chanyeol dan Baekhyun.

"Kami memutuskan untuk bersama" ucap Chanyeol tersenyum lebar dengan memperlihatkan kepada Sehun tangan nya yang terpaut erat dengan tangan Baekhyun

"O.. oh yah ... Ini cukup mengejutkan"

"Sehuuuuuuuuuun"  Sehun membalikkan badannya melihat Jongin tersenyum lebar mengendong Haowen yang tertidur lalu ada seorang pria tampan yang tidak Sehun kenali membawa 3 piala penghargaan

"Kau harus belajar tidak berteriak saat Haowen tertidur" ucap Sehun lembut saat melihat Haowen menggeliat tidak nyaman dalam gendongan Jongin

"Maaf" ucap Jongin merasa bersalah

Sehun tersenyum lembut kepada Jongin, mencium pelipis Jongin
"Maka dari itu aku mengatakan,agar kau mengetahui nya. Haowen akan rewel jika tidur nya terganggu,bahkan melebihi Anson" ucap Sehun mengambil alih Haowen lalu mengusap lembut punggung Haowen

"Aku akan mengingat nya" Jongin tersenyum kecil

"Baiklah,ayo masuk dan jelaskan bagaimana Kau dan Haowen tidak di rumah saat aku pulang "

"Aku akan menjelaskan nya nanti, tapi aku akan------------"

"Jongin,masuk dan jelaskan " ucap Sehun tegas namun tetap ada kelembutan

"Baiklah " keluh Jongin memasuki apartemen milik Sehun, setelah memberikan tatapan mematikan kepada Chanyeol dan Baekhyun
Setelah berpamitan singkat Sehun ikut memasuki  apartemen  nya .

"Sehun pria yang tegas tapi tetap tenang,Sehun seperti nya marah mengetahui fakta Jongin dan Haowen tidak di rumah saat dia pulang. Tapi Sehun masih bisa mengontrol emosinya dengan baik" ucap Chanyeol

"Yah  pengalaman hidup , posisinya bekerja mungkin mengajarkan Sehun untuk tetap tenang meski dalam keadaan marah sekali pun " balas Baekhyun

Chanyeol tersenyum kecil mencium tangan Baekhyun yang masih dalam genggaman nya
"Baiklah, aku akan ke rumah sakit setelah menyimpan piala Jongin "

Baekhyun mengangguk kecil
"Aku pulang ke rumah, mungkin besok aku datang ke rumah sakit siang, sesuai jadwal praktek ku"

"Ba-----"

"Richard " dengus seorang pria yang menjadi manager sementara Jongin itu cukup kesal juga menjadi penonton dadakan dua pasangan yang sedang di mabuk cinta itu.

TBC

WE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang