Bab 12

322 63 17
                                    

Sehun sedang dalam perjalanan menuju mansion Oh,namun ponselnya tiba-tiba berdering tanda panggilan masuk. Sehun tersenyum miring setelah mengetahui siapa yang menghubungi nya

Dektektif Do

"Hallo Kyungsoo hyung"

"Aku sudah menemukan orangnya"

"Dimana sekarang? Di kantor polisi pusat Seoul"

"Aku segera kesana"

Sehun mengakhiri sambungan telepon lalu tersenyum menyeramkan

"Balasan karena kau berani menyentuh milik ku,bajingan" gumam Sehun dingin

"Putar balik,kita ke pusat kantor polisi Seoul" ucap Sehun yang langsung di turuti sopir tanpa bertanya lagi.

Tidak butuh waktu lama Sehun sudah sampai di kantor polisi dan langsung di sapa oleh kepala tertinggi yang ada bernama Rowon serta langsung pula di bawa ke ruangan yang sudah ada detektif Do beserta serta seorang pria penguntit Jongin yang menatap Sehun nyalang ketika Sehun baru saja di pintu masuk.

"Brengsek" pekik Si pria ingin menghajar Sehun namun apa daya kedua tangannya di borgol dan bahu nya di pegang dengan erat oleh detektif Do .

"Kerja yang bagus Kyungsoo hyung" ucap Sehun tersenyum lalu berjalan mendekati si pria

"Ternyata kau tidak lupa dengan wajahku,Tuan Lee Dahae"

"Kau cukup pintar karena berurusan dengan ku ,kau kabur ke luar negeri. Ah yah hanya dalam hitungan jam aku bisa menemukan keberadaan mu di Indonesia,tapi aku sedikit memberi mu kelonggaran saja" Sehun tersenyum miring

"Kau" desis Sehun menatap penuh amarah si pria
"Berani sekali menyentuh tangan kotor mu di pipi kekasih ku" Sehun mengambil pistol lalu

Dor

"Aaaaaaaa" pekikan kesakitan si pria penguntit karena tangan nya di tembak dengan wajah datar Sehun

"Dan bibir ini" Bibir pistol tepat di bibir Dahae
"Berani sekali mencium JONGIN KU" desis Sehun penuh rasa marah

"Ma---maafkan sa---ya Tu--tuan Oh" lirih Dahae ketakutan

"Hahaha kau takut? Kau takut brengsek... Lalu bagaimana saat Jongin ku ketakutan oleh mu,saat putri mu menjadi pelampiasan kemarahan mu. Kau tidak melihat ketakutan mereka hah?..
Dengarkan aku bajingan jika aku tidak di didik oleh kedua orangtua ku,kau sudah mati saat ini" desis Sehun lalu melangkah keluar ruangan namun langkah nya terhenti

"Jika kau tidak memiliki seorang putri,aku akan mengabaikan semua didikan kedua orangtuaku"ucap Sehun lalu benar-benar pergi meninggalkan ruangan tersebut

"Aku pikir tuan Oh akan menghabisi nya" ucap Rowon

"Sehun , melihat putri nya yang masih berusia 12 tahun" ucap Kyungsoo
"Kau beruntung bodoh" ucap Kyungsoo lagi memukul belakang kepala si pria penguntit

"Aku---- aku tidak tahu siapa Kai, ada seorang yang menyuruh ku" lirih Daehae menahan rasa sakit di tangan nya
"Tolong selamatkan putri ku"

Rowon dan Kyungsoo saling melirik, mereka sejak awal curiga bagaimana seorang pemabuk miskin mengetahui Kai yang menjadi aktor Amerika, sedangkan mereka saja tidak mengenal Kai.

Kyungsoo menatap Rowon serius
"Obati dia oleh mu sendiri, jangan biarkan yang lain masuk ke ruangan ini tanpa seijin ku" ucap Kyungsoo yang di angguki Rowon

"Sial ,ini baru awal bukan akhir" dengus Kyungsoo lari cept meninggal kantor polisi dan dengan cepat pula mengendarai mobil nya berharap gadis berusia 12 tahun putri dari pria tersebut sedang dalam keadaan baik-baik saja ..

WE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang