Day 22 : Keraguan

Mulai dari awal
                                    

Chloe meringis pelan, tubuh bagian bawahnya mati rasa dan lubangnya terasa sangat panas yang membuatnya tidak nyaman. Genji dengan perlahan mengangkat kepala Chloe lalu mengelipkan sebelah tangannya di bawah kepala Chloe agar pria itu bersandar padanya, setelah itu dengan santai Genji berbaring sambil mendekap Chloe di dalam pelukannya.

"Apa pinggangmu sakit?"

"Jika kau merasakan posisi ku, kau akan tahu."

"Hahaha."

Dengan lembut Genji memijat pinggang Chloe membuat tubuh pria di pelukannya tidak sekaku sebelumnya, Genji pun berpikir bahwa Chloe mulai rileks. Chloe merasakan pijatan lembut di pinggangnya yang terasa sakit tentu saja merasa nyaman, dengan santai iapun merebahkan dirinya sepenuhnya kedalam pelukan Genji.

"Jawab pertanyaanku." Chloe membuka obrolan.

"Kau masih berhutang delapan ronde lagi."

"Aku tidak sanggup, aku lebih baik mati saja."

Chloe memejamkan matanya tapi Genji tahu bahwa pria itu tidak tertidur, wajah tenang Chloe membuat hati Genji sedikit bergetar ia pun tidak bisa menahan dorongan untuk mencuri kecupan ringan dari pria itu.

"Kau mencuri ciumanku lagi, aku akan menguranginya dari jumlah hutang ronde itu."

"Mana bisa begitu."

Sebelah tangannya yang menjadi bantal Chloe perlahan menekuk, telapak tangannya mengusap surai lembut milik Chloe. Genji selalu merasa bahwa rambut milik Chloe sangat lembut sampai-sampai jika ia menyentuhnya maka helaian rambut milik Chloe seakan mengalir seperti air di telapak tangannya.

"Baiklah aku akan menjawab pertanyaan mu, tapi dengan satu syarat. Kau harus mau setiap kali aku mengajak mu keluar."

Chloe mendongak kearah Genji dengan tatapan mencela, "Apakah kau bajingan? Aku sudah memberikan tubuhku hari ini sebagai syarat, kau meminta lagi?"

"Dengarkan dulu, bukan keluar untuk berhubungan tapi untuk hal lain, seperti makan malam atau menonton film."

"Kau kesepian? Carilah kekasih."

"Kekasih itu merepotkan, jadi kau setuju atau tidak?"

Chloe terdiam sejenak lalu berkata, "Jika kau melupakan delapan ronde itu, aku akan menyetujuinya."

"Oke." Tanpa pikir panjang Genji pun menyetujui, lagi pula ia sudah makan dengan kenyang beberapa hari ini.

"Baiklah, sekarang beri tahu aku soal Keita."

Genji menarik Chloe lebih erat, menempatkan pria itu di posisi paling dekat dengan tubuhnya sampai deru napas Chloe bisa ia rasakan dengan jelas.

"Keita yah, kau bertanya bagaimana kecelakaan nya kan? Remnya blong lalu mobil yang ia tumpangi menabrak sisi jalan dan berguling beberapa kali, Keita mengalami luka parah di kepalanya sampai terjadi pendarahan. Aku dengar dia sempat masuk masa kritis lalu koma selama hampir satu bulan sebelum sadar dalam keadaan amnesia."

"Kalau begitu dia baru sadar selama kurang lebih dua bulan jika dihitung sampai hari ini?"

"Ya kurang lebih begitu."

"Lalu soal kekasihnya?"

"Kau penasaran soal itu juga? Baiklah, aku tidak tahu banyak soal Hanabi yang jelas Hanabi mengatakan bahwa mereka sudah berpacaran bertahun-tahun. Setidaknya itulah yang dikatakan Hanabi kepada Keita di hari dimana dia dinyatakan kehilangan ingatannya."

Black Pearl [Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang