5

1.4K 126 2
                                    

Budayakan untuk memberi setidaknya Vote, agar saya bisa lebih semangat untuk menulis.

Tolong tandai jika ada Typo.

Happy Reading

°°°°°°《♤》°°°°°°

Pagi menyapa, seorang pria masih setia bergulung di dalam selimut tebalnya, ia seakan tidak terganggu dengan sinar matahari yang mulai memasuki celah gorden di kamarnya.

Cklek.

Pintu kamar di buka, menampakkan seorang pria dengan mata coklat tajam dan penampilan yang sudah rapih, ia tersenyum lalu menggeleng pelan menatap orang yang masih saja terlelap, padahal ini hari pertamanya masuk sekolah.

"Prince."

Pria itu, Aidar, dia mendekat dan menepuk pelan pipi pemuda yang masih tidur, Ed.

Ed mengerang pelan, ia menggeliat dan mulai membuka matanya, mencoba menyesuaikan dengan cahaya.

Aidar berjalan menuju jendela kamar Ed dan membuka gorden, membuka pintu balkon dan membiarkan angin pagi hari yang sejuk masuk ke dalam kamar si bungsu.

"Waktunya mandi, pangeran kecil, kamu akan berangkat sekolah hari ini, ingat?" Aidar menghampiri adiknya yang sepertinya akan kembali menutup matanya.

"Uh, eum." Ed kembali mencoba membuka matanya, ia mengangguk lalu mulai duduk, meregangkan otot lengannya.

Merentangkan kedua tangannya pada Aidar yang langsung di mengerti oleh sang kakak sulung.

Aidar mengangkat Ed kedalam gendongan koalanya lalu masuk ke dalam kamar mandi di kamar Ed, ia menurunkan Ed di depan wastafel sedangkan dirinya pergi untuk menyiapkan air untuk Ed berendam.

Ed mulai mencuci muka dan menggosok giginya, ia membuka semua bajunya dan memasukkannya ke dalam keranjang cucian.

Menghampiri kakak pertamanya yang sedang menuangkan sabun dan parfum (?) mandi ke dalam bathtub miliknya.

"Udah?" Ed bertanya, ia benar-benar tidak memakai sehelai kain pun, ia juga sudah terbiasa, kelima kakaknya sudah biasa memandikan dan memakaikannya baju, dan Ed juga tidak keberatan, lagi pula mereka sedarah.

Aidar mengangguk lalu mengangkat Ed kedalm bathtub, memijat lembut tangan dan bagian leher Ed, ia juga memberikan pijatan kecil di kepala dan kening Ed.

Lima belas menit berlalu, Ed selesai dengan acara berendamnya, Aidar lalu membersihkan badan Ed dengan air shower, memakaikannya handuk dengan melilit seluruh tubuhnya termasuk lengannya yang ada di dalam handuk, bagaikan bocah berusia tiga tahun yang selesai di mandikan oleh ibunya.

Aidar memangku tubuh kecil Ed dan membawanya keluar kamar mandi, berjalan menuju walk in closet milik si bungsu dan mengambil baju seragam yang telah di siapkan.

Tidak lupa keperluan penting untuk bayinya, seprti minyak telon, bedak bayi, dan hal lainnya yang akan menjaga tubuh Ed dari serangga bernama nyamuk.

"Done."

Aidar menatap adiknya dengan tatapan gemas, setelah tenggorokannya sembuh, Ed menjadi sangat suka makan, dan selama itu juga, berat badan Ed yang sebelumnya hanya seberat 27 Kg, kini naik drastis menjadi 45 Kg.

Memang masih terbilang ringan jika untuk ukuran anak SMA, tapi bagi Ed yang memiliki gizi buruk sejak kecik, perubahan ini terbilang cukup dan mungkin lebih baik.

Ed menatap cermin, ia sedikit menganga, jika dia memakai baju merah putih, pasti orang lain akan percaya jika dia adalah anak SD, bukan hanya kerana tingginya, tapi penampilannya juga.

Prince : Edzard Where stories live. Discover now