Dunia Yang Berbeda

3 0 0
                                    

"Tembak-tembak di tandai ada musuh dua orang!" Bima dengan suara lantang berkata pada teamnya.

"Oke biar aku cover dari arah belakang, pancing aja terus jangan gegabah!" Yuda sebagai player support.

Setiap hari Bima bermain game online, walaupun begitu ia adalah MVP dalam teamnya. Apalagi kemampuan dalam bermain game tidak dapat diragukan sama sekali, itu terbukti dari Kejuaraan yang dia menangkan sudah terlalu banyak.

Dia begitu terlihat luang karena lburan setelah wisuda telah datang. Apalagi untuk pendaftaran jenjang SMA saja, Bima sudah daftar terlebih dahulu dan keterima di SMA Negeri 01 Nusantara. Walaupun Bima terlihat maniak bermain game, ia juga nilai akademiknya juga diatas rata-rata yang berarti untuk urusan masuk SMA juga tidak terlalu sulit baginya.

Liburan selesai...

"Hari Penerimaan Siswa-Siswi, hmm di pagi hari yang dingin." Dengan raut muka menggigil ia berjalan menuju ke sekolah.

Wajar buat Bima karena seperti biasa ia begadang bermain game dan jarak tempuh menuju ke sekolah lumayan jauh. Dari rumah ke jalan raya untuk naik angkutan umun dilanjut dengan jalan kaki lagi menuju sekolah. Mangkannya ia harus berangkat dari pagi.

Pada waktu berjalan menuju sekolah dia dikagetkan dengan sahabatnya dari SMP.

"Hayoo, Plook." Dengan menepuk pundak Bima dengan keras.

"Ah anjir, apaan sih Za!." Ucap Bima dengan kaget sambil menoleh ke belakang.

Reza teman dekat Bima dari SMP yang tidak langsung kenal, melainkan ketidaksengajaan dari bermain game. Pada waktu itu Reza pertama kali bertemu di dalam game, mulai saat kejadian Reza kalah sama Bima. Pada waktu kekalahannya Reza terus menerus meminta pertandingan ulang kepada Bima. Entah mulai kapan mereka berdua mulai akrab satu sama lain. Beberapa hari terlewat, Bima izin untuk off dari game karena ada tugas dan tidak tidak disangkah punya kesamaan tugas dengan Reza. Itulah awal mulai mereka bertemu tapi dengan keterbalikan Bima dengan sifat introvertnya, Reza dengan sifat extrovertnya.

"Bim, begadang yaa? kan sudah kubilang kalo udah mulai masuk sekolah." Dengan raut muka senang tapi dengan mengomel.

Bima merespon dengan cuek dan menguap ngantuk.

"Bim, ayo cepat kita lihat papan pengumuman." Reza menarik Bima supaya cepat-cepat menuju ke papan pengumuman.

Bima yang terambai-ambai ditarik Reza.

Sampai didepan papan pengumuman Bima langsung mencari namanya dibandingkan Bima dengan santai mencarinya.

"hmm dimana yaa, eh? Bim coba lihat tuh tuh kita sekelas sekarang di kelas 10 Bahasa 1." Wajah penuh kegembiraan Reza rasakan tapi.

"Ahhh gawat." Dalam pikiran Bima terasa musibah akan datang T-T.

"Ding dong ding dang dong, untuk semua siswa-siswi diharapkan segera berkumpul dilapangan sepak bola karena upacara penerimaan akan segera dimulai." Suara pengumuman.

Seketika semua siswa berlarian menuju ke lapangan tak luput juga Reza menarik lagi membuat Bima berlari lagi.

"Ahh sialan si Reza _-" Ucap Bima pasrah terhadap kelakuan Reza.



Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: May 27, 2023 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

Game OverOnde as histórias ganham vida. Descobre agora