28 - Gilbert - Another Family

41 13 1
                                    

Aku tahu, bekerja keras sampai hampir mati adalah jalan hidupku. Dan seumur hidup, aku sudah menjalani berbagai latihan, mengerjakan berbagai pekerjaan, mempelajari berbagai bidang keilmuan. Tapi aku tidak tahu, bahwa nyatanya, hidup itu adalah soal kesederhanaan.

"Oh, Big Bos! Kau pulang!"

Aku lelah menyuruhnya berhenti memanggilku demikian. Bodoh saja, terserah dia.

"Hai, Bertram." Aku menyerahkan seember ikan ke arahnya. "Hari ini aku beruntung. Lihat, betapa banyak ikan yang kudapatkan hari ini."

"Wah! Ikan!"

"Kau suka ikan?"

"Beruang suka makan ikan!"

"Iya, kau memang seekor beruang kecil tukang makan. Akan kupastikan kau makan ikan-ikan ini sampai perutmu menjadi gendut, lalu aku akan memakanmu."

"Ibundaaaa!! Gilbert bilang dia akan memakanku!" katanya sambil berlari ke dalam rumah.

"Hei, tukang adu! Berhenti di situ! Ikannya jatuh ke tanah!"

Hidup yang aneh.

Aku sama sekali tidak membayangkan akan menghabiskan setengah hari untuk melamun dan memancing di usia produktifku seperti ini.

Padahal ini adalah aku, seorang Gilbert Meyer.

Ah, bukan juga.

Kami berpindah negara, sesuai dengan identitas baru kami. Aku dan Ophelia tidak pernah menikah, tapi sekarang, di depan semua orang, kami berdua harus memainkan peran sebagai pasangan suami-istri yang bahagia dengan satu anak beruang yang suka membuat onar. Gill Galanis, bagaimana aku memperkenalkan diriku sekarang, memiliki istri bernama, Lia Marie. Sedangkan nama Bertram adalah Albert Galanis. Kami hanya memanggil nama paspor itu saat berada di luar rumah saja dan tetap memanggil dengan nama kami sendiri di dalam rumah. Atau memakai metode yang aman yang dibuat oleh Bertram, yaitu menggunakan name code. Dia akan memanggil Ophelia sebagai Ibunda, dan memanggilku Big Boss. Ophelia akan memanggil Bertram dengan Little Cub, sedangkan memanggilku sebagai Suami. Akulah satu-satunya yang harus berhati-hati karena aku tidak memiliki name code seperti itu untuk mereka. Palingan, aku memanggil Bertram dengan Bert dan harus menyesuaikan diri memanggil Ophie dengan panggilan sayang baruku padanya; Lia.

Tapi, daripada itu semua, masalahnya utama dari penyamaran keluarga ini adalah ... kami bertiga tidak memiliki kemiripan apa pun.

Perawakanku murni seperti seorang kaukasoid, dengan kulit putih, tinggi, rambut gelap dan mata biru gelap yang membosankan. Sedangkan Betram memiliki kulit merah, dengan mata amber terang seperti milik Ophelia, dan bintik-bintik di seluruh wajah dan pundaknya seperti Rufus. Bagian bawah mata Bertram terlihat putih, kontras dengan pipi merahnya. Terlebih rambut Bertram menyala merah, orange, sangat mencolok. Dia seperti seorang Vikings kecil yang bermaksud menjajah ketenangan dunia.

Lalu sang istri, Ophelia. Wajahnya masih sama cantiknya dari terakhir aku bertemu dengannya. Kulit putih, meski tidak sepucat milikku, kulit Ophelia cenderung agak cokelat saat terkena sinar matahari musim panas. Akan berubah lagi nanti musim dingin. Rambutnya masihlah cokelat terang, hampir pirang, berombak indah seperti menari bersama angin. Tapi Ophelia menjadi lebih kurus tidak seperti masa mudanya dengan tubuh bak gitar spanyol. Matanya masih berwarna sama, emas indah berkilauan, namun tidak ada keriangan lagi di sana.

Intinya, kami tidak mirip.

Tentang Ophelia, aku sejujurnya tidak bisa berbuat banyak kepada wanita itu. Beberapa kali aku mendapati Ophelia sedang menatap ceminan dirinya sendiri di depan cermin tua yang kubeli minggu lalu di pasar barang antik. Dan dia tidak pernah tersenyum saat melihat wanita di pantulan kaca itu.

Her POV (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang