6. Jung Jun keracunan

74 4 0
                                    

Playlist : BTS - Magic Shop

Playlist : BTS - Magic Shop

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Jung Jun as Jake

Jung Jun masih ada di rumah sakit, tempat Ha-Joon dirawat. Pagi itu dia lapar dan niatnya membeli makanan lewat order online, namun kejadian yang tak terduga justru terjadi dan menyebabkan bencana.

Jung Jun baru saja mengambil makanan, dia membuka sebuah kotak microwave yang berisikan mie, dia tergiur melihat dan mencium aroma yang khas dari mie setelah dia membuka tutup microwavenya. Matanya membelalak seperti menemukan harta karun yang berharga.

"Beli apa lo? Kok gak ajak-ajak?" tanya Hee-Young yang baru saja datang. Dia baru saja keluar untuk pulang sebentar ke asmara, berganti baju sekaligus mengantarkan Hyun-Ki.

Si bocah tengil itu pengen pulang terlebih dahulu, katanya sih ingin istirahat sebentar di asrama, Hyun-Ki tidak terlalu suka dengan bau rumah sakit yang membuatnya pening dan tak bisa tertidur nyenyak semalaman, akhirnya dia izin untuk pulang lebih awal.

"Gue lagi pengen mie nih. Makannya beli." Jung Jun dengan bangga memperlihatkan mie yang di pegangnya, berusaha menggodanya.

"Tapi sorry gue gak beliin lo sama yang lain, gue aja ini cuma gara-gara kelaparan," sahut Jung Jun yang tak sabaran ingin makan mie di depannya.

Dia mulai melahap makanannya, He-Young memutar matanya malas, menanggapi ucapan temannya tersebut.

"Lo mah bukan kelaparan, pelit sama orang lain iya."

He-Young melihat kedatangan Ha-Joon bersama In-Ho dari ambang pintu, mereka baru saja jalan-jalan keluar sekitar halaman rumah sakit. Dengan Ha-Joon yang berada di kursi roda dan dibantu didorong oleh In-Ho.

Mereka refleks terkejut melihat Jung Jun terbatuk-batuk dengan tangan yang memegang tengkuk, lebih tepatnya mencekik lehernya sendiri seperti tengah kesakitan. Matanya memerah dan muncul air di klopak mata, serta mulut yang mulai mengeluarkan busa secara perlahan.

Dalam beberapa detik saja, Jung Jun tumbang di atas sofa. Semua terkejut dan menghampiri Jung Jun dengan cepat.

Alhasil kotoran yang keluar dari mulut Jung Jun berserakan di baju dan di sofa.

Segera mungkin In-Ho berlari keluar, memanggil dokter tanpa dikomando oleh siapapun. Sedangkan Ha-Joon yang berada di kursi roda tak bisa membantu banyak, dan He-Young mulai menelepon Jae-Dan.

Semuanya terlihat cemas dan sedih saat itu. Ha-Joon yang tak bisa berbuat apa-apa, menangis dalam diam, dia marah sekaligus benci dengan dirinya yang tak becus menjaga anggotanya.

He-Young dengan tangan gemetar mencoba menghubungi Jae-Dan tapi laki-laki itu tak mengangkatnya. Mulai merasa frustasi, dia pun terus mencoba kembali menghubungi dengan air mata yang tak hentinya mengalir di pipi.

Hingga panggilan itu tersambung. Dia langsung berkata dengan penuh luapan emosi.

"LO KE MANA AJA BANGSAT?! GUE DARI TADI TERUS HUBUNGI LO, SI JUNG JUN KERACUNAN!"

He-Young yang kesal tak bisa mengontrol amarahnya.

"Gue segera ke sana." hanya itu balasan Jae-Dan dan mematikannya sepihak.

Akhirnya Jung Jun kembali jadi korban kedua yang terdampar di rumah sakit yang sama dengan Ha-Joon. Kata dokter sih dia keracunan makanan, makanan yang dia pesan sebelumnya.

Jung Jun melarang He-Young makan, apakah laki-laki itu telah mempunyai firasat?

Ha-Joon, In-Ho dan He-Young begitu terlihat tegang dan frustasi. Wajah mereka tampak sedih. Mereka bertiga sedang menunggu Jung Jun sadar.

Kedua temannya datang, dan langsung menanyakan kabar tentang Jung Jun yang ternyata masih terbaring di ranjang rumah sakit.

"Kenapa bisa kayak gini?" tanya Jae-Dan, laki-laki itu bahkan mengeluarkan tangisannya. Dia menutup wajahnya begitu sedih mendengar kabar tersebut.

He-Young terdiam, dia menatap kedua sepatu hitam yang bahkan telah terlihat usang. Sepertinya dia lebih tertarik dengan sepatu ketimbang menjawab pertanyaan temannya.

"Gue yang tau kalo dia mesen makanan tadi. Gue baru aja datang, dan dia lapar, terus tau-tau makanan datang...." He-Young tidak bisa melanjutkan ucapannya. Dia bahkan yang menyaksikan bagaimana cara Jun keracunan dari kedua matanya langsung.

"Eh, Hyun-Ki mana?" tanya Jung Hwa yang baru sadar. Matanya tak melihat wajah si bocah petakilan itu. Bukan bermaksud untuk memecahkan suasana. Dia beneran mengkhawatirkannya.

"Astaga, dia lagi di asrama sendirian. Coba gue hubungi bentar."

He-Young baru saja teringat dengan adiknya. Dia pun segera untuk menghubunginya, namun sambungannya terputus. Lebih tepatnya ponselnya sedang dalam luar jangkauan, artinya Hyun-Ki tak mengaktifkan ponselnya.

"Nomor dia di luar jangkauan, gak bisa dihubungi." Semua orang terkejut mendengar itu.

Suara helaan napas panjang dan lelah terdengar. Cobaan apa lagi ini Tuhan? Mengapa begitu berat ujian mereka saat ini.

Sedangkan di Asrama saat itu...

Hyun-Ki ketakutan setengah mati, dari tadi ponselnya terus berdering dengan menampilkan nomor yang tak dikenalnya. Alhasil tidurnya terganggu dan dia tidak jadi tidur di siang hari.

Saking takutnya dia mematikan ponselnya. Apalagi setelah mengetahui begitu banyak catatan di dinding kamarnya dan di cermin dengan tinta merah. Begitu banyak catatan tertulis dengan sebuah darah. Sangat terlihat jelas jika itu sebuah darah, tapi dia tidak mengetahui jelasnya.

Apa kamu yang menjadi korban selanjutnya?

Bye Hyun-Ki. :)

Pesan teror itu yang ada di seluruh dinding dan cermin kamarnya. Dia benar-benar terkejut, siapa yang melakukan ini saat dia tertidur tadi.

Hyun-Ki terpojok di kamar asramanya yang masing-masing ada dua tingkat ranjang. Dan dia tidur di paling bawah. Terpojok di antara ranjang itu dan memeluk tubuhnya ketakutan.

Laki-laki itu bahkan menangis saat terdengar sebuah suara, entah berasal dari mana.

Dia melihat ke atas dan benar saja suara itu berasal dari CCTV kamarnya.

"Hai, Hyun-Ki, sangat senang bertemu dengan kamu kembali. Saya adalah sasaeng killer, yang selama ini meneror kamu dan anggota lainnya." Suara seseorang terdengar jelas dari CCTV. Artinya penjahat itu memegang pusat kontrol CCTV di kamarnya. Entah siapa dia, dia pun tak mengetahuinya.

Setau Hyun-Ki hanya orang-orang tertentu yang mengetahui pusat control CCTV di kamar mereka.

"Bagaimana kejutannya, kamu senang bukan telah menerimanya?" Suaranya benar-benar tidak dikenal karena suara itu telah diedit oleh penjahat tersebut sampai suaranya terdengar mengerikan.

"Jangan beraninya teror dari jauh, temuin gue sekarang juga!" Hyun-Ki bangkit dari duduknya. Dia setengah memunculkan diri dan menatap ke arah tepat CCTV di atasnya. Dia benar-benar sudah muak dengan permainan ini.

"Mau lo apa sebenarnya?! Keluar bangsat! Jangan hanya bisa nyakitin anggota-anggota kami."

"Belum saatnya saya untuk keluar, karena pertunjukan final baru saja akan terjadi." Dia kembali bersuara melalui pengeras suara CCTV.

"Apakah kamu tahu, Jun anggota kesayanganmu kembali terluka, dia baru saja keracunan makanan."

Saat itu Hyun-Ki benar-benar mengumpat sejadi-jadinya. Dia bahkan menyumpah serapah penjahat melalui CCTV itu. Kebenciannya lebih menguasainya ketimbang ketakutannya.

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: May 21, 2023 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

ˢᴬˢᴬᴱᴺᴳ ᴷᴵᴸᴸᴱᴿ | ENHYPEN & ANDTEAMNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ