|5|

10.8K 97 8
                                    

Hii kalian

welcome to story

Saga & zelline

Happy reading

Stay tuned bub

****

Setelah beberapa hari setelah kejadian dirumah zelline waktu itu, saga kini belum menampakkan diri nya di hadapan zelline. Sehingga membuat gadis itu menyerngit heran.

Dan sekarang zelline berniat datang kerumah lelaki itu. Memasuki kawasan rumah mewah zelline melihat banyak mobil di halaman mansion saga.

"mama renataaa" ucap zelline dengan memasuki rumah besar itu. Matanya melebar ketika melihat papa nya saga yang duduk bersama rekan bisnis nya di ruang tamu.

Sedangkan adevan Atmajaya Varlindo papanya saga menatap kedatangan gadis yang notabene sahabat anak lelakinya.

"Zelline" panggil adevan pada zelline dan membuat gadis itu menghampiri adevan dengan senyuman manisnya.

"Papa evan, mama Renata dimana?" Tanya zelline yang ditatap semua rekan bisnis adevan.

"Mama Renata ada di dapur sayang" balas adevan dengan lembut pada zelline yang sudah menganggap gadis itu seperti anak nya sendiri.

"Oke deh aku mau ke dapur, papa Evan lanjutin aja kerjaan nya, bye papa" tanpa menunggu jawaban dari adevan, zelline sejalan menuju dapur untuk menemui Renata.

Melihat Renata yang membelakangi nya, zelline menemukan ide jahil untuk mengejutkan wanita setengah berumur itu.

"MAMA" teriak zelline dengan menepuk punggung Renata dengan pelan. Membuat wanita itu segera memegangi dadanya karna teriakan dari bocah tengik di belakang nya.

"Zelline ya ampun, mama kaget sayang ish" kesal Renata dengan menatap tajam zelline yang hanya di balas cengengesan oleh sang empu.

"Mama masak apa?" Tanya zelline pada Renata seolah olah tak terjadi apa apa, membuat Renata mendengus.

"Kamu gak liat nih, mama bukan masak tapi bikin minum buat tamu papa" cerca Renata yang dibalas cengiran khas seorang zelline.

"By the way mah kok beberapa hari ini saga gak nyamperin aku sih?" tanya zelline pada Renata membuat wanita itu menyerngit.

"Loh kamu gak tau, saga lagi di Surabaya" jelas Renata membuat zelline tercengang.

"What, seriously ma, kok jahat banget si kenapa gak bilang-bilang tau gitu aku ikut" cemberut zelline menatap Renata yang masih sibuk menyeduh teh.

"Sorry mama kira kamu tau" sesal Renata membuat zelline memanjukan bibirnya.

"Aku mau kesurabaya aja mah, aku kangen sama saga" kata zelline membuat tercengang.

"No no bahaya sayang, kamu nunggu dia disini aja, papa arlezy mau pulang hari ini, kan?" Kata Renata yang di angguki oleh sang empu.

"Nunggu saga di rumah aja sekalian nunggu papa hari ini, oke sayang?" Jelas Renata yang lagi di angguki sang empu.

"Oke deh, aku mau pulang aja" ucap zelline dengan muka sedih nya sebelum membalikkan badannya zelline menyempatkan untuk mencium pipi mama dari sahabat nya yang sudah ia anggap seperti mama nya sendiri.

"Oke, jaga kesehatan ya sayang, sering sering main kesini" teriak Renata pada zelline yang sudah mulai menjauhi nya.

Zelline menatap papa nya saga sebentar lalu bimbang antara menghampiri atau tidak, karena melihat sang empu yang serius dengan rekan bisnis nya. Akhirnya zelline pergi berniat tidak menghampiri adevan karena kesibukkan sang empu.

Sedangkan adevan melihat sekilas zelline yang berjalan pelan membuat nya menyerngitkan alis, setelah melihat gadis itu keluar adevan melanjutkan kerjaan nya yang sempat tertunda sebentar.

Kini zelline sudah berada diluar rumah besar saga, ia menatap bangunan rumah nya yang hampir sama besar nya dengan rumah milik saga. Zelline menghembuskan nafas lelah nya lalu membuka ponselnya ia bimbang dengan keputusan nya untuk menghubungi saga atau tidak. Ia takut mengganggu lelaki itu yang sedang ditugaskan papa adevan untuk melakukan tugas di kantor cabang.

"Ganggu gak ya nanti kalo gue telpon si kunyuk, lagian jahat banget kenapa gak bilang sih kalo kesana kan gue bisa ikut sekalian Heeling, kentut lo ga, kesel gue sama lo" gerutu zelline dengan ponsel yang melihatkan status aktif nya saga 8 jam yang lalu.

"Awas lo kalo pulang, gue tonjok anu lo" kata zelline dengan berjalan masuk kerumah nya dengan perasaan kesalnya.

****

Sedangkan saga yang berada di Surabaya kini menghela nafas panjang karena kesibukkan akhir akhir ini. Ia harus menyelesaikan masalah yang terjadi di kantor cabang milik papa nya.

Memijat pangkal hidung nya saga melepaskan kaca matanya yang sudah sangat menggangu pengelihatan nya sendari tadi, ia teringat gadis yang beberapa akhir ini yang sudah amat ia rindukan siapa lagi kalau bukan zelline roseana zabbetha mark.

"Karna masalah sialan ini gue gak sempat buat ngabarin zelline" kesal saga dengan menghidupkan ponselnya yang sudah berapa hari tak ia hidupkan. Melihat banyak pesan masuk membuat beda panjang itu sedikit berisik dengan notif notif.

"Astagaa lupa gue bilang sama zelline kali gue di sini, sialan pasti marah tu bocah" gerutu saga dengan cepat ia membuka room chat nya yang sudah banyak pesan dari gadis nya.

Menekan ikon panggilan saga langsung menelpon zelline. Panggilan pertama tak diangkat panggilan kedua pun sama hingga panggilan beberapa kalinya zelline tak mengangkat, apa semarah ini pikir saga dengan mengulangi berapa panggilan tersebut.

Saga mencoba menchat zelline dengan beribu kata maaf, namun hanya centang dua abu abu.

"CK sialan, kemana sih" gusar saga dengan mengacak rambutnya kesal.

Lelaki itu dengan dengan kasar melempar benda persegi panjang itu keatas meja, sehingga membuat layar kaca itu sedikit retak.

Saga kembali memasang kaca matanya lalu kembali menatap leptop dengan berisikan beberapa pekerjaan nya.

"Harus selesai hari ini" ucap nya tekad lalu segera mengerjakan tugasnya.

Ia tak tahan dengan marah nya sang sahabat, ia merindukan gadis itu, manja nya, pelukkannya, senyum nya dan, bibir gadis itu.

Arggghhh

Mengingat beberapa hari ia bersama sahabat kecilnya itu telah menikmati pagutan bersama membuat ia begitu menginginkan nya lagi.

"Tunggu gue sayang" geramnya lirih dengan seringai nya dan menatap tajam leptop itu.

Hellow gengs

Vote dan komen yaaa

See you

Bubay bubb💗

Saga & Zelline Where stories live. Discover now