***

"So, it's the Star Wars freak sitting alone, ya?" suara berat itu datang dari belakang Lana yang tengah terduduk di bawah pohon besar sembari memegangi jurnal kesayangannya yang bergambar Baby Yoda. Lana baru selesai mencatat isi pikirannya ketika suara itu datang menginterupsi.

"Kak Arkie?"

"Boleh duduk di sini?" izin Arkie.

Lana mengangguk sembari memasukkan jurnalnya ke dalam tas.

"By the way, nggak usah manggil gue kak, Arkie saja,"

"Sure, Arkie." Lana tertawa seadanya.

"Jadi.. lo suka Star Wars juga?"

"Lumayan," Lana tersenyum. "Tapi nggak begitu ngikutin juga, sih. Cuma kalau ada filmnya di bioskop, gue pasti nonton."

"Kalau The Mandalorian-nya, sudah nonton?"

Lana menggeleng. "Nggak tertarik kalau series gitu, bosan nontonnya,"

"Lah, terus kok bisa suka Baby Yoda?"

"Ya... suka saja, memang harus nonton series-nya dulu baru boleh suka?"

"Nggak juga, sih," Arkie manggut-manggut. "Eh, lo Sabtu ini kosong, nggak?"

Lana mengerutkan kening, tampak mengingat-ingat jadwalnya minggu ini. "Kayaknya kosong, sih. Kenapa, Kie?" tanya Lana diikuti embel-embel nama Arkie di akhirnya, membuat perut Arkie serasa tergelitik.

"Hangout, yuk? Sekalian ada yang mau gue kasih lihat,"

Lana mengernyit penasaran. "Ngasih lihat apa, tuh?"

"Gue banyak ambil foto buat dokumentasi waktu di US, masih simpan dokumen-dokumen lainnya juga. Barangkali lo mau lihat?"

Dari raut wajahnya, Arkie bisa melihat perubahan mood perempuan di sampingnya itu. Kedua matanya membulat antusias. "Sure, ketemuan di mana?"

"Ah, about that, gue minta kontak WhatsApp lo, ya, Lan? Dan alamat lo, biar gue jemput."

"Seriusan?"

"Ya, Karla pernah ngasih tahu gue apartemen lo daerah mana. Gue tahu tempat makan enak dekat situ, siapa tahu nanti lo mau makan dulu."

"Okay,"

***

Lana memoles sedikit lipstik berwarna nude ke bibirnya, tepat beberapa detik setelah mengirimkan share location kepada Arkie melalui WhatsApp. Rambutnya ia biarkan terurai setelah diatur sedemikian rupa. Hari ini, ia memilih baju kasual yang nyaman dengan perpaduan warna yang cerah.

Lana sudah siap sejak lima menit yang lalu ketika pesan Arkie muncul di layar handphone-nya.

Arkie : Gue sudah di depan, nih.

"Hai, cepat banget," sapa Arkie setibanya Lana di dalam mobil.

Lana tersenyum sebelum menjawab, "Kenapa perlu lama-lama?"

Tidak ada jawaban apa pun dari Arkie yang langsung menginjak gas beberapa detik setelahnya.

Lana menatap lurus ke depan. Hidungnya menangkap aroma parfum Arkie yang seakan menghipnotis. Luar biasa, cowok ini memang paket lengkap, ya? Sudah tajir, ganteng, pintar, wangi pula.

"Kita mau ke mana?" tanya Lana mengalihkan perhatian, tidak mau terhipnotis lebih lama.

"Sudah makan, belum?"

"Sudah," Lana terdiam beberapa detik, "tadi pagi,"

"Really?" pekik Arkie kaget. Wajahnya terlihat tak percaya, meskipun tidak terlalu kentara karena Lana hanya melihatnya dari samping.

Endless LoopWhere stories live. Discover now