our memories

40K 1.3K 31
                                    

sorry buat pengupload'an yang kelewat lama,, selamat menikmati :)

======++++++======

Dino POV


setelah 1 jam perjalanan akhirnya sampai juga di bandara. Disana kak Bagas berpamitan denganku, kak Dika, dan Lova.

"jaga diri ya kak" kata lova sambil memeluk kak Bagas.

"kamu juga cantik. jagain mama ama papa juga" kata kak Bagas memeluk Lova balik.

"oke kak. kalau pulang jangan lupa titipanku yah" kata Lova melepaskan pelukannya.

"siip. bakal gue beli'in 5 deh kalo perlu" kak Bagas kemudian mencium puncak kepalanya Lova.

"udah deh sana pergi, ketinggalan pesawat ntar" kata kak Dika.

"iya..iya.., kayaknya seneng banget sih kalau gue pergi" balas kak Bagas dengan mimik muka sedih.

"haaha.. iyalah. kalau kak Bagas pergikan kota ini jadi damai dan tenang. Sungguh kasihan warga jogja yang harus menampungmu kak. haha" ledekku sambil tertawa dan di ikuti oleh suara tawa dari kak Dika dan Lova .

"wah..sialan loe dinosaurus. Gak gue restuin loe pacaran ma adik gue" kata kak Bagas ngambek.

"terserah. yang penting kan restu dari om Tommo dan tante Ella.week" jawabku spontan sambil tertawa.

"Nah itu Din masalahnya. emangnya setelah papa sama mama ngasih restu, terus Lovanya mau apa pacaran sama situ??" kata kak bagas santai sambil tersenyum jahil kepadaku.

ahh.. sialan. Ni orang beneran tau cara bikin orang speechless. Dan napa juga tadi aku pake acara ngomong kayak gitu. Mampus deh, malu kan ama Lova. haduuhh, mau di taruh mana nih muka.

"y..yaa.. it..ituu..." balasku sambil melirik kearah Lova yang terlihat merah padam  karena  percakapanku dengan kak Bagas.

"udah..udah.. pada ngapain sih. sana deh kak pesawatnya juga dah mau berangkat" kata Lova sambil mendorong kak Bagas pergi.Dan akhirnya kak Bagas nurut juga buat pergi dan ngucapin salam perpisahan dan berbye ria dengan kami.

"yaudah ayo pulang" kata kak Dika kepadaku dan Lova.

kemudian kami kembali menuju kearah mobil kami berada. Kamipun masuk kedalam mobil dan mengambil tempat duduk yang sama seperti semula. kak Dika di kursi kemudi, aku dan Lova di kursi belakang.

"wow... berasa jadi sopir taxi deh gue" kata kak Dika melihat kearah kami berdua.

"haha.. ya udah sini gue aja yang nyetir kak kalo gitu" kata Lova sambil tertawa.

"Gaya banget loe pake sok-sok'an mau nyetir, emang situ bisa apa nyetir mobil?" tanyaku pada Lova.

"hah.. Loe belom leat aja keahlian gue ngendarain mobil" jawab Lova menyombongkan diri.

"percaya deh. Loe emang ahlinya ngendarain mobil dari kursi penumpang. haha" kataku kemudian sambil tertawa. Lova..Lova semua orang didunia juga tau kalau kamu enggak bisa nyetir mobil. haha

"huuaaa.. sialaan loe ya!!" teriaknya sambil mukulin lengan tanganku."berhenti tertawa!! kak Dika tukar posisi sini!!biar gue yang nyetir terus gue masukin kejurang ni anak!" lanjutnya lagi sambil terus mukulin aku. Kak Dika hanya tertawa sambil bergeleng -gelek kepala.

"udah deh kalian berdua diem atau kalian mau gue masukin jurang" ancam kak Dika sambil menyalakan mesin mobil.

"Dino tuh yang mulai duluan!!" kata Lova sebal sambil melipat kedua tangannya di dada dan memaandang garang kearahku.

"gue kan cuman ngomong jujur. situ kan emang gak bisa nyetir" balasku sambil menjulurkan lidah kearahnya.

"Dasar ABG!" kata kak Dika sambil terus fokus pada jalan yang didepan.

"shut up!!" kataku dan Lova bersamaan.

Kak Dika hanya tersenyum rese kepada kami berdua. Aku dan Lova memang gak suka di katain ABG, apalagi kalau yang ngomong itu kak Dika atau kak Bagas. Karena kakak kami berdua selalu menganggap kami itu masih kayak anak kecil yang labil. Padahal menurutku mereka berdua enggak kalah labilnya dari kami.

(Thousand years)

‘I have died everyday waiting for you

Darlin' don't be afraid I have loved you for a Thousand years

I'll love you for a Thousand more

And all along I believed I would find you

You are the only oneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang