04. Huellas de Mauren II

64 18 0
                                    

Jejak Mauren II
-

Mereka bertiga kini memutuskan untuk berpencar mencari ke dua lorong.

Julia dan Diana menyusuri lorong kanan sambil berpegangan erat satu sama lain.

Sementara Maki tanpa rasa takut mulai menyusuri lorong kiri.

Di lorong kanan, Julia dan Diana masuk semakin dalam ke dalam lorong disana banyak sekali mereka temukan lukisan - lukisan tua dan juga beberapa patung pahatan kayu yang di tumbuhi lumut.
Ornamen - ornamen seperti ini lah yang membuat suasana lorong menjadi sedikit mencekam.

"Diana awas di depan ada lubang."
Ujar Julia sambil menarik tubuh Diana menjauh dari lubang besar di tengah - tengah patung.

"Ini patung apa?"

"Sepertinya ini dulu museum."

"Bagaimana bisa?"

"Dari desain nya saja sudah terlihat kalau ini museum."

Jemari Julia menyentuh sebuah lukisan tua yang terpasang di dinding.

"Lukisan ini pasti udah berusia puluhan tahun."

"Julia! Lihat, ada mahkota."

Mata Julia melebar, di depan mereka kini ada sebuah kotak kaca usang berisikan sebuah mahkota yang sangat mewah.

"Ini punya Ms. Greene?"

"Mungkin."

"Mau coba ambil?"

"Jangan lancang Diana! Kita bisa saja terkena masalah karena ini."

Diana mengangguk, lantas menjauh dari kotak kaca tersebut. Ia kembali menyusuri lorong mencari jejak lain dari Mauren.

Semakin dalam mereka masuk, semakin banyak hal yang mereka lihat.

"Ruang balet?"

Mereka masuk ke dalam ruangan tersebut. Dapat dilihat disana ada banyak sekali sepatu - sepatu balerina yang tertata rapih di dalam rak. Meskipun tampilan nya kini sudah sangat usang dan kotor.

"Diana, ini sepatu Mauren?"

Diana yang tengah sibuk melihat - lihat sekeliling itu sontak langsung menghampiri Julia di pojok ruangan.

"Haruskah kita panggil Maki?"

Keduanya pun berteriak dengan kencang memanggil nama Maki.

Panggilan pertama, tidak ada sahutan.
Begitupun panggilan kedua.
Hingga akhirnya panggilan ketiga Maki muncul dengan napas tersengal.

"Apa? Kenapa?"

Diana tidak bicara apa-apa ia hanya menunjukkan sepasang sepatu milik Mauren di tangannya.

"Los zapatos de Mauren."
(Sepatu milik Mauren.)

Maki mengambil sepasang sepatu itu dari tangan Diana.

Sepatu itu sama persis dengan sepatu yang Mauren gunakan saat bertemu dengan nya dua hari lalu.

"Untuk apa Mauren kesini?"

"Maksud mu?"

"Seharusnya kalau Mauren ingin pulang dia bisa lewat lorong kiri."

"Dan setelah kalian masuk ke lorong kanan, aku baru menyadari kalau lorong ini seharusnya terkunci."

"Berarti Mauren yang membuka lorong ini?"

"Sekuat apa Mauren hingga bisa membuka pagar besi di depan sana?"

Paradox : Strange World | &Team.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang