05. Libro extraño.

62 18 1
                                    

Buku Yang Aneh
-

Setelah membaca isi buku tersebut Julia memutuskan untuk membawa buku itu bersamanya.

Julia tidak memperdulikan kamar - kamar lain yang belum ia selidiki, dengan cepat ia menghampiri Diana yang ternyata tengah termenung memegang sebuah surat yang telah usang di tangannya.

"Diana."

"Julia, kita akan mati."

Julia sontak menarik tubuh Diana yang sudah sangat lemas itu, isi buku yang ada di tangannya saja sudah membingungkan dan sekarang isi kertas di tangan Diana juga semakin membingungkan.

Sebenarnya apa yang salah dengan akademi ini.

"Kunci pintu kamar."
Keduanya kini mengurung diri di kamar mereka, baik Julia maupun Diana keduanya kini menatap barang temuan mereka masing-masing.

"Apa isi surat nya?"
Diana mengusap air mata nya sekilas.

"Tus años en el mundo ya habían llegado a su fin cuando decidiste ingresar a esta academia".
(Tahun-tahun Anda di dunia telah berakhir ketika Anda memutuskan untuk memasuki akademi ini.)

"Kita semua akan mati Julia, kita semua. Dan mungkin Mauren yang sudah jadi salah satu korban sekarang."

"Mauren bukan korban. Kita tidak akan mati Diana."

Julia membuka buku yang tadi ia temukan.

"La vida se detiene, el nuevo mundo se convierte en servidumbre. La era del mundo se detendrá, luego continuará una nueva era con un nuevo cuerpo. Perdido para siempre, sigue el túnel del tiempo para encontrar ese mundo."
(Hidup berhenti, dunia baru menjadi belenggu. Zaman dunia akan berhenti, lalu zaman baru dan tubuh baru akan berlanjut. Hilang selamanya, ikuti terowongan waktu untuk menemukan dunia itu.)

"Mungkinkah semua orang yang menghilang, sekarang ada di dunia baru? Usia kita di dunia terhenti, ikuti terowongan waktu untuk temukan dunia baru."

"Maksudnya kita hilang di dunia ini tapi hidup di dunia lain?"

"Omong kosong macam apa ini."

"Apa kita harus tanya Nyonya Semi soal ini?"

"Kita bisa mati di tangan Nyonya Semi kalau begitu."

"Kita tanya Koga dan Fuma."

"Mereka sudah kembali kan?"

Diana menggeleng pertanda tidak tahu.

Julia dan Diana menyusuri sekeliling gedung pengasingan untuk mencari keberadaan Fuma dan Koga.

"Ketemu!"

"Julia tunggu!"
Diana dengan cepat menarik tubuh Julia dan bersembunyi.

"Lihat itu."

Di depan sana, Fuma dan Koga tengah berdiri di depan jendela yang telah pecah.

Selama ini jendela itu selalu di tutup dengan kain, namun kali ini mereka membuka dan menatap lurus ke arah luar.

"Mereka menatap pegunungan?"

Diana mengisyaratkan Julia untuk menutup mulutnya.

Secara tiba-tiba sebuah gelombang besar muncul, menarik Koga ke luar melalui jendela itu.

Julia dan Diana panik.

Sementara Fuma, dengan santai menutup tirai lalu pergi dari sana setelah gelombang besar tersebut menghilang.

"Koga, hilang."

Julia dan Diana mendekati jendela tersebut dengan tergesa.

Mereka membuka tirai yang menutup kaca jendela itu dengan tergesa.

Dan anehnya, keadaan sangat normal.
Tidak ada gelombang besar ataupun tarikan besar dari jendela itu.

Tidak seperti beberapa saat tadi saat Koga tertarik ke dalam nya.

"Mungkinkah?"

"Kalian sedang apa?"

Keduanya tersentak melihat Fuma dari luar jendela.

Fuma tersenyum tipis.

"Kalian melihatnya ya?"

"Koga tidak hilang, dia hanya menemukan tubuh dan usia baru di dunia lain."

Julia dan Diana tercengang mendengar pernyataan Fuma.

"Jangan khawatir, kita semua pasti dapat giliran."

"Dan teman kalian mungkin sudah lebih dulu pergi."

"Hahaha. Wajah kalian benar-benar lucu, berdoa saja semoga kalian bertiga menemukan dunia yang sama."

"Kenapa kau bisa setenang ini?"

"Karena semua orang yang pergi ke gedung pengasingan adalah orang yang akan menemukan tubuh baru, banyak rumor yang bilang kalau semua orang yang masuk ke gedung pengasingan akan mati. Ya, secara teknis kita memang mati disini. Tapi kita tidak mati, hanya menemukan tubuh baru."

"Kalian asrama wanita tidak di beri tahu ya?"

"Kalian pikir selama ini kita belajar tingkah laku seorang bangsawan untuk apa?"
Ungkapnya lalu pergi menjauh dari mereka.

"Fuma! Tunggu."

"Pembicaraan kita sudah selesai, lain kali lagi ya."
Ujarnya lagi, lalu pergi menuju kebun.

Keduanya kembali lagi ke kamar, akibat penjelasan Fuma mereka kini mengerti akan maksud dari isi buku dan surat tersebut.

"Koga sudah pergi, mungkin selanjutnya Fuma. Lalu salah satu diantara kita."

"Jangan di pikirkan."

"Berarti insiden hilangnya Mauren, cuma omong kosong?"

"Selama ini Mauren sudah pergi duluan."

"Dan ini cara Nyonya Semi untuk mengirim kita kesana."

"Sekarang aku tahu maksud perkataan Nyonya Semi, siswa dan siswi akademi tingkat akhir akan terlahir kembali setelah masa pembelajaran selesai."

"Dan tujuan dari Leucant Academia sebenarnya. Slogan mereka, tujuan mereka, semuanya sudah jelas Diana."

"Akademi ini ingin melahirkan kembali para siswanya menjadi sesuatu yang murni dan polos. Kita pergi ke dunia lain hidup di tubuh baru, itu artinya kita memang terlahir kembali."

"Dan itu sebabnya syarat terakhir bagi peserta tes adalah, melupakan dan meninggalkan kehidupan lama mereka."

"Kita tidak lagi hidup di dunia ini."


Paradox | &Team
Chapter five ; Libro extraño.
-finalizado.-

Paradox : Strange World | &Team.Onde histórias criam vida. Descubra agora